Lebih Baik Minum Air Hangat atau Air Dingin Untuk Batalkan Puasa? Ini Jawaban dan Efeknya pada Tubuh

By Gusthia Sasky T, Rabu, 21 April 2021 | 18:11 WIB
Jadi Favorit, Lebih Baik Minum Air Hangat atau Air Dingin Untuk Batalkan Puasa? Ini Jawabannya dan Efeknya pada Tubuh (Freepik.com)

Jadi Favorit, Lebih Baik Minum Air Hangat atau Air Dingin Untuk Batalkan Puasa? Ini Jawabannya dan Efeknya pada Tubuh

SajianSedap.com - Saat ini umat muslim sedang menyambut bulan Ramadhan.

Ya bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh suka cita.

Selama bulan Ramadhan tiba, umat muslim diwajibkan untuk menjalan ibadah puasa selama satu bulan.

Saat berpuasa tentu tak lepas dari yang namanya buka puasa.

Baca Juga: Jadi Favorit Saat Buka Puasa! Stop Makan Bubur Ayam dengan 2 Topping Ini Kalau Tak Mau Mati Muda, Bahayanya Tak Setara Nikmatnya

Baca Juga: Mau Tahu Cara Bikin Bakwan agar Tidak Mudah Berminyak Setelah Digoreng? Ternyata Wajib Lakukan 4 Hal Penting ini

Ya, dengan berbuka puasa kita bisa merasakan bagaimana nikmatnya melepas haus dan lapar.

Saat berbuka tentu kita langsung minum air, baik air dingin atau air hangat.

Namun, untuk membatalkan puasa baiknya minum air dingin atau air hangat ya?

Yuk kita cari lewat artikel ini!

Efek Minum Air Dingin dan Air Hangat untuk Berbuka

Saat berbuka puasa hal yang pertama kita lakukan pasti minum terlebih dahulu.

Air dingin dan air hangat juga tentu jadi pilihan untuk membatalkan puasa.

Namun, ternyata minum air dingin dan air hangat bisa memberikan efek tertentu untuk tubuh.

Jadi Favorit, Lebih Baik Minum Air Hangat atau Air Dingin Untuk Batalkan Puasa? Ini Jawabannya dan Efeknya pada Tubuh

Melansir Kompas.com, ternyata air hangat jauh lebih baik untuk melepas dahaga.

Pasalnya, air hangat tak akan banyak menimbulkan efek samping seperti air dingin atau es ketika dikonsumsi saat buka puasa.

Selain itu, air hangat dianggap bisa membantu melancarkan proses pencernaan makanan.

Baca Juga: Resep Es Jeli Mangga Enak, Tak Ada yang Menolak Kalau Minuman Segar Ini Untuk Menu Buka Puasanya

Baca Juga: Resep Bakwan Jagung Kucai Enak, Menu Takjil Idola Karena Gampang Dibuat

Sedangkan, minum air dingin atau es saat perut dalam kondisi kosong setelah puasa bisa memicu kontraksi pada lambung.

Hal ini karena lambung baru saja menerima cairan dengan suhu yang jauh beda dari suhu tubuh.

Sehingga air dingin saat berbuka puasa bisa mengganggu pencernaan, apalagi bagi penderita maag.

Lalu, efek lain dari minum air dingin ketika buka puasa adalah dapat memicu produksi lendir berlebih pada tubuh.

Kelebihan lendir ini bisa menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga mudah terserang infeksi atau penyakit.

Baca Juga: Resep Kolak Pisang Gula Merah Enak, Ragam Menu Berbuka Dengan Cita Rasa yang Manis

Minum air dingin juga memiliki efek dapat menimbulkan sakit kepala meski tarafnya ringan.

Oleh sebab itu, air hangat memiliki lebih banyak manfaat dibanding air dingin.

Namun ingat, untuk menjaga kesehatan tubuh selama puasa tetap harus diimbangi dengan aktif bergerak atau olahraga ringan.

Jangan lupa untuk mengatur menu makanan yang sehat dan menjaga kita tetap kenyang.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Bahaya Buka Puasa dengan Gorengan

Gorengan memang jadi menu favorit untuk berbuka puasa.

Namun, siapa sangka di balik kenikmatan gorengan tersimpan bahaya untuk tubuh.

Melansir dari WebMD (19/11/2017) artikel berjudul "How Bad for You Are Fried Foods?" menyebutkan bahwa banyak studi mengaitkan makanan yang digoreng dengan masalah kesehatan yang serius.

Salah satunya studi tahun 2014 yang ditulis oleh Leah Cahill, PhD, asisten profesor di Universitas Dalhousie di Kanada.

Baca Juga: Enggak Perlu Beli! Pedagang Bongkar Tips Buat Ayam Goreng Shihlin untuk Buka Puasa Hari Ini, Dijamin Pasti Jadi

Dimana studinya itu menunjukan kaitan antara makan gorengan dengan gangguan metabolik seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

"Makanan yang digoreng dapat memengaruhi risiko penyakit ini melalui beberapa faktor risiko utama: obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi," kata Cahill.

“Proses menggoreng diketahui bisa mengubah kualitas dan meningkatkan kandungan kalori pada suatu makanan,” tambahnya.

Ia juga mengatakan banyak makanan yang digoreng seperti di restoran cepat saji menggunaka minyak terhidrogenasi, yang tinggi lemak trans.

Padahal konsumsi lemak trans diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), dan meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung.

Minyak terhidrogenasi sangat tidak sehat jika digunakan kembali.

Cahill mengatakan, minyak akan terurai setiap kali digoreng, yang mengubah komposisinya dan menyebabkan lebih banyak minyak terserap ke dalam makanan.

Yang jika terus dikonsumsi akan semakin meningkatkan peluang seseorang untuk memiliki kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Kalap Buka Puasa Sampai Kekenyangan? Atasi Begah Seketika dengan 4 Cara Ampuh Ini

Kondisi tersebut dapat memicu berbagai penyakit mematikan seperti penyakit jantung, stroke, hingga penyakit ginjal.

Karenanya Cahill menekankan bahwa makan gorengan bukanlah pilihan yang sehat untuk dikonsumsi.

Sebab makanan yang digoreng justru akan menambah jumlah kalori makanan dan tidak menawarkan nutrisi yang sehat.

Artikel ini telah tayang di Nova.id dengan judul, Pentingnya Minum Air Hangat Dibanding Dingin Saat Berbuka Puasa

Baca Juga: Resep Olibalen Tape Fruit Mix Enak, Inspirasi Menu Buka Puasa Istimewa yang Tampil Cantik