SajianSedap.com - Kabar gembira datang dari TaniHub Group.
TaniHub Group, startup agritech dengan pertumbuhan terbesar di Indonesia, telah merampungkan pendanaan Seri B untuk mendukung ekspansi bisnis.
Pendanaan dengan nilai US$65,5 juta (Rp942 miliar) ini dipimpin oleh MDI Ventures, dengan partisipasi dari beberapa investor baru maupun yang sebelumnya sudah berpartisipasi, yakni Add Ventures, BRI Ventures, Flourish Ventures, Intudo Ventures, Openspace Ventures, Tenaya Capital, UOB Venture Management, and Vertex Ventures.
Agar dapat menciptakan dampak sosial yang lebih luas, TaniHub Group akan menggunakan pendanaan ini untuk ekspansi geografis melalui pembangunan berbagai fasilitas mini hub, dengan dukungan pemerintah lokal di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Resep Sosis Daging Saus Padang Enak Ini Bikin Kita Dipuji Habis-habisan Karena Rasanya yang Nikmat
Seiring dengan langkah tersebut, perusahaan juga akan melakukan pengembangan produk dan layanannya melalui penguatan teknologi pada berbagai lini bisnis.
Seluruh inisiatif tersebut merupakan upaya ekosistem TaniHub Group dalam menyerap produksi UMKM pertanian dan petani Indonesia yang tidak hanya ditujukan bagi konsumsi dalam negeri, melainkan juga untuk pasar internasional.
Dengan pertumbuhan bisnis sebesar 639% pada tahun 2020, TaniHub Group membuktikan kemampuannya untuk bertahan dan bertumbuh kendati menghadapi pandemi Covid-19.
Kecepatan dalam penyesuaian strategi bisnis menjadi kunci dalam capaian tersebut. Berbekal pengalaman dalam menghadapi pandemi, TaniHub Group yakin bahwa pendanaan ini dapat menggenjot pertumbuhan bisnis hingga tiga kali lipat.
Tahun 2020 menjadi momen pertama TaniHub Group melangkahkan kaki keluar dari Pulau Jawa, dimulai dengan Bali.
Keberhasilan selama setahun ini dan diperkuat dengan pengalaman dalam mengelola enam Warehouse dan Processing and Packing Center (PPC) semakin memantapkan langkah TaniHub Group dalam menjangkau seluruh wilayah Indonesia, sehingga dampak positif juga dapat dirasakan oleh masyarakat dan petani dari ujung barat hingga ke ujung timur negeri ini.
CEO TaniHub Group, Pamitra Wineka, mengatakan bahwa memperluas jangkauan layanan dan memperkuat rantai pasokan menjadi fokus utama dalam periode pendanaan ini.
Baca Juga: Resep Honey Tea Squash Enak Dan Segar Ini Bkin Gerah Jadi Tak Terasa Lagi
“Sektor pertanian di Indonesia saling tidak terhubung karena banyaknya pemain kecil dengan area jangkauan pelayanan yang terbatas, sehingga ketidakefisienan dalam value chain tidak terhindarkan. Oleh karena itu kami berencana untuk memperkuat peran kami di setiap wilayah Indonesia agar semakin dekat dengan petani dan masyarakat. Sehingga pada akhirnya apa yang kami lakukan dapat mengurangi disparitas harga antara petani dan konsumen”, ucap Pamitra Wineka.
“Dengan pendanaan baru yang dipercayakan kepada MDI dari Telkom dan Kementerian BUMN, MDI akan terus fokus berinvestasi kepada startup-startup teknologi yang mempunyai peran besar di berbagai sektor yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat dan dapat membuat perbedaan besar di Indonesia.
MDI melihat TaniHub Group mempunyai peran besar di bidang pertanian dan telah membuktikan bahwa keberadaannya dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas kehidupan para petani di Indonesia. Kami berharap investasi kami dapat membantu TaniHub Group untuk melanjutkan program dan memperluas cakupannya kepada lebih banyak komunitas petani di Indonesia.” ucap Sandhy Widyasthana, Direktur Portfolio MDI Ventures sejalan dengan Pamitra.
Smita Aggarwal, Global Investments Advisor Flourish Ventures mengatakan, “Model bisnis TaniHub Group adalah kombinasi unik dari jaringan pemasok, agregasi permintaan, dan finansial yang terintegrasi dalam porsi seimbang bagi para pemangku kepentingan, termasuk petani kecil, pedagang kaki lima, pemilik usaha kecil, dan konsumen rumah tangga.
TaniHub Group menawarkan solusi menarik terhadap permasalahan sektor pertanian yang terkotak-kotak ini. Karena model bisnis ini memungkinkan adanya keterhubungan dengan pasar dan akses keuangan bagi para petani. Oleh karena itu Flourish Ventures dengan bangga memperluas komitmen melalui partisipasi pendanaan putaran Seri B TaniHub Group.”
Pamitra Wineka juga mengatakan bahwa pendanaan ini memiliki kesan tersendiri bagi TaniHub Group. Pertama, karena adanya dukungan dari tanah air melalui MDI Ventures, sebuah corporate venture capital milik Telkom Group (PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk) yang dikenal terdepan dalam bidang teknologi dan infrastruktur telekomunikasi.
Kedua, bergabungnya Flourish Ventures, investor global terkemuka karena kepeduliannya terhadap dampak sosial, salah satu pilar TaniHub Group yang sudah menjadi DNA bagi seluruh TaniSquad (Sebutan untuk karyawan TaniHub Group).
Baca Juga: Resep Donat Mini Kayumanis Enak Ini Langsung Bikin Jatuh Hati Sejak Gigitan Pertama
Memperluas dampak sosial
TaniHub Group menargetkan peningkatan kesejahteraan hidup petani dan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan melalui berbagai cara. Pertama, TaniHub Group memungkinkan terciptanya harga yang adil (fair pricing) karena rantai pasok antara petani dan konsumen telah diperpendek melalui penyerapan hasil panen secara langsung kepada petani.
Rantai pasok yang pendek serta pengelolaan yang lebih baik terhadap hasil panen juga meningkatkan daya tahan komoditas, sehingga bahan pangan yang terbuang dan jejak karbon dapat dikurangi.
Kedua, kemampuan credit scoring dalam sektor pertanian yang didorong oleh data membantu TaniHub Group untuk menyediakan akses pembiayaan lebih baik bagi petani.
Ketiga, TaniHub Group mengadakan serangkaian lokakarya dan pelatihan literasi keuangan untuk membina petani ketika mereka ingin membelanjakan pendapatan mereka yang meningkat, sehingga mereka dan keluarga besar mereka dapat merasakan perbaikan kesejahteraan secara jangka panjang.
Tidak hanya terhadap petani, TaniHub Group juga berkomitmen untuk meningkatkan penghidupan dan kesejahteraan seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistemnya, termasuk klien, konsumen, dan tidak terkecuali, karyawan perusahaan sendiri.
Sejak didirikan pada 2016, TaniHub Group memegang komitmen untuk berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditargetkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terutama poin No Poverty, Zero hunger, Decent work and Economic growth, Climate Action, Responsible Consumption and production, serta Good Health and wellbeing.
Melalui komitmen tersebut, TaniHub Group meyakini bahwa seluruh upaya saat ini dan yang akan datang akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang bekerja sebagai petani dan para pemilik usaha kecil yang terkait dengan pertanian. TaniHub Group berharap, turut terlibatnya investor global yang berfokus pada impact investing atau penciptaan dampak sosial akan membantu untuk mengakselerasi langkah dalam mencapai tujuannya.
Baca Juga: Resep Risoles Ragout Sayuran Enak, Camilan Serba Renyah Dengan Isian Nikmat
Sekilas mengenai TaniHub Group dan Investor terkait
TaniHub Group adalah startup agritech yang membawahi TaniHub, TaniFund, dan TaniSupply.
Visi perusahaan, yaitu ‘Agriculture for Everyone’, diwujudkan dengan mempercepat dampak positif dalam sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi informasi. Agriculture (Pertanian), Technology (Teknologi), dan Social Impact (Dampak Sosial) adalah tiga pilar utama perusahaan dalam menciptakan ekosistem untuk menata ulang sektor pertanian di Indonesia.
MDI Ventures adalah unit venture capital milik perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan nilai pengelolaan fund lebih dari US$840 juta. MDI Ventures menjadi perusahaan investasi teknologi terbesar di Indonesia dan memiliki salah satu pendanaan dengan kinerja terbaik di Asia. Portofolio global yang dikelola perusahaan terdapat di berbagai sektor, yaitu kesehatan, logistik, fintech, deep IT, consumer tech, dan lain-lain.
Induk usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom Group), adalah Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. Saham Telkom tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:TLKM) dan New York Stock Exchange (NYSE:TLK).
AddVentures by SCG adalah venture capital milik SCG, yang fokus berinvestasi kepada perusahaan-perusahaan inovatif dalam sektor B2B, industri, dan bisnis vertikal.
Investasi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan potensi sebuah startup melalui jaringan mitra AddVenture dan kekuatan pasarnya di ASEAN, dalam industri bahan konstruksi, pengemasan, bahan kimia, dan logistik. SCG adalah salah satu perusahaan industri terbesar di Asia Tenggara dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar US$18 miliar.
BRI Ventures adalah unit corporate venture capital dari Bank BRI, bank terbesar di Indonesia berdasarkan aset.
BRI Ventures didirikan untuk mempercepat inovasi dan mendukung Bank BRI dengan berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang tinggi dan pendekatan untuk membangun ekosistem digital yang kuat.
Didukung oleh jaringan dan jangkauan luas yang dimiliki perusahaan holding-nya, BRI Ventures memiliki posisi yang unik di pasar dalam rangka membantu para wirausahawan dengan dukungan kehadiran lokal yang kuat dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Flourish Ventures mendukung para wirausahawan berinovasi untuk meningkatkan kesehatan keuangan dan kesejahteraan individu serta usaha kecil.
Didirikan pada 2019, Flourish adalah venture fund skala global yang menyediakan permodalan dengan perspektif jangka panjang khusus untuk usaha early stage dan evergreen. Dengan pemahaman yang mendalam tentang dinamika industri, Flourish mendukung startup yang menyediakan beragam layanan keuangan, termasuk di antaranya embedded finance (layanan keuangan non-bank berbasis teknologi), fintech, pinjaman untuk konsumsi dan usaha kecil, insurtech, dan uang digital.
Baca Juga: Resep Tahu Aci Popcorn Enak, Menu Olahan Tahu Dengan Sensasi Rasa yang Berbeda
Flourish bermitra dengan para pemimpin industri yang memiliki ide atau pemikiran dalam dunia penelitian, kebijakan, dan regulasi agar dapat lebih memahami masyarakat dengan tingkat kesejahteraan yang rendah, serta mendorong ekonomi yang lebih adil dan inklusif.
Intudo Ventures adalah perusahaan venture capital “Indonesia-only” dengan pendekatan portofolio yang berfokus pada pesatnya pertumbuhan konsumsi dan kelas menengah di Indonesia. Perusahaan bertindak sebagai beachhead strategy Indonesia untuk puluhan venture capital/private equity/hedge fund terkemuka, institusi dan kantor-kantor keluarga di Amerika Serikat, Asia Utara, dan Asia Tenggara, serta mendukung strategi transformasi digital untuk puluhan konglomerasi terdepan di Indonesia.
Intudo berinvestasi terutama di perusahaan-perusahaan asli Indonesia yang berada di tahap awal (early stage) (dengan menjadi lead atau co-lead pendanaan Pra-Seri A & Seri A/B, dengan investasi awal sekitar US$1 juta sampai US$5 juta per perusahaan), dipimpin oleh “S.E.A Turtle” returnee dan founder-founder lokal terbaik di sejumlah sektor, seperti konsumer, keuangan & asuransi, kesehatan & kebugaran serta pendidikan. Portofolio Intudo termasuk Xendit, Halodoc, TaniHub Group, Kargo, BeliMobilGue, Yummy Corp., Visinema, dan lainnya.
Openspace Ventures berfokus pada investasi Seri A dan B perusahaan-perusahaan berbasis teknologi di Asia Tenggara. Beberapa sektor utama untuk Openspace Ventures adalah Fintech, Healthtech, Edutech, Consumer Applications dan solusi berbasis cloud. Openspace Ventures saat ini masuk pendanaan tahap kedua dan membukukan sekitar US$225 juta dalam komitmennya. Openspace telah berinvestasi di 28 perusahaan, termasuk Gojek, Halodoc, Love, Bonito, Topica, CXA, FinAccel, dan Pathao.
Tenaya Capital adalah perusahaan venture capital terdepan yang mengelola total dana sebesar US$1,5 miliar. Tenaya Capital berinvestasi di perusahaan-perusahaan teknologi yang memiliki pertumbuhan tinggi, yaitu enterprise software, consumer internet, enterprise infrastructure, serta sektor komunikasi dan elektronik. Investasi Tenaya Capital saat ini berinvestasi melalui Tenaya Capital VII. Perusahaan ini berkantor di Portola Valley, CA dan Wellesley, MA. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.tenayacapital.com.
UOB Venture Management Private Limited (UOBVM) adalah anak usaha United Overseas Bank Limited (UOB). UOB berada di antara jajaran bank-bank kelas atas dunia, dengan rating Aa1 oleh Moody’s Investors Service dan AA- oleh S&P Global Ratings dan Fitch Ratings. Sejak 1992, UOBVM telah menyediakan pembiayaan untuk lebih dari 100 perusahaan swasta melalui investasi penyertaan langsung (direct equity), terutama di Asia Tenggara, Tiongkok, Hong Kong, Macau, dan Taiwan.
UOBVM mendukung investasi yang bertanggung jawab dengan berinvestasi pada penciptaan dampak sosial dan mengintegrasikan aspek-aspek environmental, social and governance (ESG) ke dalam proses investasinya. UOBVM adalah peserta penandatangan Operating Principles for Impact Management di bawah International Finance Corporation (IFC) dan Principles for Responsible Investment yang didukung oleh United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Vertex Ventures SEA & India adalah perusahaan Venture Capital terdepan di Singapura, dengan operasional di Bangalore dan Jakarta. Perusahaan ini berfokus pada startup yang menjanjikan dan membangun champion dalam sektor konsumsi, fintech dan enterprise yang bertumbuh di Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Baca Juga: Resep Tahu Siram Jamur Enak, Menu Praktis Nikmat yang Bisa Bikin Semua Orang Jatuh Hati
Vertex Ventures SE Asia & India adalah bagian dari jaringan global Vertex Ventures funds yang beroperasi secara independent di Asia Tenggara/India, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Israel. Masing-masing dari funds tersebut memiliki tim dan mitranya sendiri. Platform ini memungkinkan setiap fund Vertex Ventures membuat keputusan investasi dengan pengetahuan lokal, sekaligus terhubung dan berbagi pengalaman tentang teknologi dan model bisnis dengan perspektif global.
Sejumlah contoh investasi signifikan dari Vertex Ventures SEA/India yaitu Grab, FirstCry, ExpressBees, Warung Pintar, Payfazz, Reebonz, M17, Patsnap, NIUM, Storehub, Glowroad, Licious, Janio, HappyFresh, dan Tickled Media.