"Kita merekomendasi agar pemerintah pusat, namanya libur panjang Idul Adha itu ditiadakan," ujar Kang Emil, sapaan akrabnya.
Bukan tanpa sebab, Kang Emil mengutarakan hal tersebut lantaran lonjakan covid-19 masih terus meroket.
Selain itu, Gubernur Jawa Barat juga membeberkan, libur panjang akan menarik kegiatan massal yang berpotensi mendisrupsi efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Mengingat, efektivitas pengendalian PPKM berskala mikro sudah teruji.
Maka, bila masyarakat melakukan kegiatan massal, tidak menutup kemungkinan akan terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"PPKM mikro ini sangat baik selama tidak didisrupsi kegiatan massal," terang Emil.
Selama pelaksanaan PPKM berskala mikro, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga membeberkan catatan kasus Covid-19 di wilayahnya relatif lebih baik.
Hanya saja, upaya tersebut sempat terdisrupsi akibat adanya libur panjang selama 2021.
Seperti, sebelum perayaan Idul Fitri 2021 lalu, Jawa Barat mencatat tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit hanya sekitar 29 persen.