SajianSedap.com - Pamor Denny Darko memang sudah tak bisa diragukan lagi.
Sebab sosok Denny memang sudah dikenal banyak warga Indonesia.
Jika membicarakan Denny tentu tak lepas dari hasil ramalannya.
Ya, Denny memang kerap kali membagikan hasil ramalannya.
Bahkan ramalan Denny pun sering tepat sasaran.
Seperti beberapa waktu lalu, Denny sempat membongkar hasil ramalannya soal lonjakan Covid 19.
Dan benar saja, ramalan tersebut benar terjadi.
Lantas bagaimana ya ramalan Denny saat itu?
Ramalan Denny Soal Lonjakan Covid 19
Pandemi Covid 19 hingga saat ini memang belum usai.
Bahkan kini penderita Covid 19 semakin bertambah.
Namun, rupanya hal tersebut pernah diramal oleh Denny.
Denny Darko sempat melihat terawangannya akan lonjakan kasus usai lebaran 2021.
Dalam tayangan Instagram @insta_julid pada Selasa, (4/5/2021), begini kekhawatiran Denny Darko.
"Ini semua akan terjadi sangat senyap.
Saat itu terjadi kita akan kaget tiba-tiba saja nanti rumah sakit sudah penuh, tempat tidur cadangan sudah habis dan dokter-dokter akan dipanggil dari liburan mereka untuk merawat jumlah kasus yang melonjak pesat," ujar Denny Darko.
Kasus covid-19 ini disebutnya bisa memakan banyak korban.
"Tidak hanya ratusan, ini akan ribuan orang meninggal.
Bahkan, jika tidak ditangani dengan tepat mungkin hingga akhir tahun kita takutkan akan bisa mencapai jutaan orang," ujar Denny.
"Karena di India sudah terjadi dan ini sudah dekat sekali, dan India ini adalah negara tertutup, di antara mereka tidak mungkin ada orang baru masuk ke situ membawa virus baru," imbuhnya.
Denny Darko mengungkapkan virus bakal bermutasi, sehingga PSBB bakal kembali diberlalukan.
"Artinya virus tersebut bermutasi di antara mereka sehingga nanti kita tidak akan tahu virus bermutasi dan siap untuk memusnahkan kita.
Yang saya lihat lagi nanti akhirnya akan terjadi PSBB untuk kesekian kalinya tapi kali ini mungkin akan mendekati lockdown," bebernya.
Lonjakan Covid 19
Saat ini diketahui jika penderita Covid 19 semakin bertambah.
Bahkan karena hal tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sampai meminta pemerintah pusat agar libur panjang Idul Adha ditiadakan.
Hal itu disampaikan Ridwan Kamil dalam webinar 'Kebijakan Pemerintah Daerah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca-Pandemi Covid-19' yang digelar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kamis (17/6/2021).
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
"Kita merekomendasi agar pemerintah pusat, namanya libur panjang Idul Adha itu ditiadakan," ujar Kang Emil, sapaan akrabnya.
Bukan tanpa sebab, Kang Emil mengutarakan hal tersebut lantaran lonjakan covid-19 masih terus meroket.
Selain itu, Gubernur Jawa Barat juga membeberkan, libur panjang akan menarik kegiatan massal yang berpotensi mendisrupsi efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Mengingat, efektivitas pengendalian PPKM berskala mikro sudah teruji.
Maka, bila masyarakat melakukan kegiatan massal, tidak menutup kemungkinan akan terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"PPKM mikro ini sangat baik selama tidak didisrupsi kegiatan massal," terang Emil.
Selama pelaksanaan PPKM berskala mikro, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga membeberkan catatan kasus Covid-19 di wilayahnya relatif lebih baik.
Hanya saja, upaya tersebut sempat terdisrupsi akibat adanya libur panjang selama 2021.
Seperti, sebelum perayaan Idul Fitri 2021 lalu, Jawa Barat mencatat tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit hanya sekitar 29 persen.
Namun, 14 hari setelah Idul Fitri 2021, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit disebutkan melonjak tajam.
"14 hari setelah Idul Fitri kita mengalami lompatan bahkan sekarang sampai ke angka 60-an persen dan beberapa daerah di atas 80 persen," ujar Emil.
Ditambahkan dari WartaKotaLive.com, kasus Covid-19 di Jakarta diakui memiliki catatan yang sama setelah libur panjang Idul Fitri bulan lalu.
Akhirnya, Gubernur Anies Baswedan harus memberlakukan dan memperpanjang pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.
“Selama dua minggu ini, kenaikannya konstan dan cenderung mengalami lonjakan. Hingga per 14 Juni 2021, kasus aktif di Jakarta mencapai 19.096, atau naik 9.000-an kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti pada Selasa (15/6/2021).
Artikel ini telah tayang di GridStar.id dengan judul, Ramalan 2021, Denny Darko Khawatir Lihat Kasus Kematian dalam Terawangannya Usai Lebaran: Tiba-Tiba Rumah Sakit Penuh, Dokter Dipanggil dari Liburan