Jadi Favorit Satu Indonesia, Nyatanya Makan Ayam Geprek Dicampur 2 Bahan Ini Bisa Sebabkan Tubuh Derita Penyakit Mematikan, Stop Dari Sekarang

By Virny Apriliyanty, Jumat, 9 Juli 2021 | 11:10 WIB
Ayam Geprek (SHUTTERSTOCK/ Artiroz)

SajianSedap.com - Makan nasi dengan ayam geprek memang enaknya bukan main.

Apalagi bagi pencinta pedas yang bisa minta cabe level sekian yang rasa pedasnya sampai membakar lidah.

Saking banyaknya pencinta ayam geprek, gerai ayam geprek pun muncul dimana-mana.

Baca Juga: Perhatian! Mulai Sekarang Jangan Lagi Minum dari Gelas Plastik, Bisa Rugikan Seisi Rumah Kalau Masih Ngeyel

Makanan satu ini pun jadi favorit semua orang.

Tapi, ternyata ada, lo, bahan tambahan dalam ayam geprek yang sebaiknya tidak kita pilih.

Soalnya, dua bahan ini terbukti bisa bikin tubuh derita penyakit mematikan.

1. Kol Goreng

Tak jarang, penjual ayam geprek juga menyediakan kol goreng sebagai menu tambahannya.

Tentu saja hal ini terjadi lantaran permintaan yang tinggi dari pembeli.

Kol diketahui sangat kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak, dan karbohidrat.

Sayuran ini juga kaya akan serat, vitamin C, K, dan B kompleks, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.

Kol goreng mengakibatkan sejumlah dampak buruk bagi kesehatan

Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Pemilik Golongan Darah Ini Disarankan Tidak Makan Kol, Bahayanya Tidak Main-Main Untuk Kesehatan

Sayangnya, proses menggoreng dengan suhu tinggi bisa merusak nutrisi kol.

Mengukus, merebus, dan menumis adalah cara masak yang lebih baik untuk menjaga nutrisi sayuran, termasuk kol.

Walaupun enak, kol goreng juga bukan makanan yang baik untuk jantung.

Saat dipanaskan melampaui titik asapnya, struktur kimia minyak akan berubah.

Pengolahan berulang dengan minyak yang sama juga dapat mengubah minyak menjadi lemak trans.

Lemak trans adalah lemak jahat yang bisa meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak pada pembuluh darah.

Lama kelamaan plak ini bisa menghambat aliran darah sehingga menyebabkan stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.

Kol memiliki senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane. Sulphoraphane bekerja dengan menghambat enzim histone deacetylase.

Enzim ini berperan dalam perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker kulit, pankreas, dan prostat.

Sayangnya, proses pengolahan kol goreng justru menyebabkan pembentukan senyawa acrylamide yang bersifat karsinogenik (memicu kanker).

Baca Juga: Satu Indonesia Baru Tahu, Pemilik Golongan Darah O Disarankan Jangan Makan Jagung, Bahaya yang Akan Terjadi Sungguh Tidak Main-Main

Acrylamide memiliki peran dalam perkembangan kanker rahim, ovarium, paru-paru, ginjal, dan kerongkongan.

Menggoreng kol memang akan meningkatkan cita rasanya, tapi manfaat dan nilai nutrisinya justru berkurang.

Maka dari itu, kalau ingin terhindar dari bahaya di atas, mulai kurangi makan kol goreng dari sekarang ya!

2. Kerupuk Oplosan

Kerupuk dan ayam geprek memang pasangan paling klop. 

Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal. 

Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat. 

Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.

 

Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.

Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.

Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.

Baca Juga: STOP! Dikira Sehat, Makan Kacang Justru Bisa Jadi Bahaya Jika Dikonsumsi Orang dengan Kondisi Ini, Sekujur Tubuh Bisa Kena Efek Mengerikan!

Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.

Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.

Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.

Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.

Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.

Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.

Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.

Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.

Baca Juga: Satu Indonesia Nggak Sadar! Dikira Aman, Jangan Lagi Minum Obat dengan Teh, Kalau Tak Mau Efek Buruknya Kena Tubuh!

Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.

Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.

Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.

Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.

Baca Juga: Bahaya Kalau Asal Colok, Coba Ramuan Ini Untuk Mengatasi Air yang Masuk ke Telinga Agar Terbebas Dari Rasa Sakit