SajianSedap.com - Fried Chicken atau ayam goreng tepung kini nampaknya sudah makin banyak dijual dimana-mana.
Kalau dulu fried chicken jadi barang mahal, kini banyak penjual kaki lima yang menjualnya dengan harga murah.
Maklum, fried chicken termasuk mudah dibuat dan penggemarnya juga banyak sehingga pasar terbuka lebar.
Tapi sebagai pembeli, kita harus lebih jeli memilih fried chicken yang akan dikonsumsi keluarga.
Soalnya, ada fried chicken dengan ciri ini sebenarnya tak boleh dikonsumsi.
Yang ada malah bisa jadi racun untuk seisi rumah.
Jangan Makan Fried Chicken dengan Ciri Ini
Fried chicken biasanya selalu dijual dalam bentuk cukup besar.
Makin besar, makin menarik bagi pembeli.
Nah, di sinilah masalah utamanya.
Semakin besar daging dan lapisan tepungnya, fried chicken jadi makin sulit matang.
Bayangkan saja, butuh waktu sangat lama untuk mematangkan potongan ayam yang besar itu beserta juga lapisan tepungnya yang tebal.
Padahal, daging ayam pantang banget dimakan dalam keadaan setengah matang.
Akibatnya bisa fatal.
Yang paling sering terjadi, tubuh langsung terserang tifus.
Soalnya, daging ayam mengandung bakteri berbahaya bernama salmonella.
Nah, bakteri ini baru akan mati ketika daging ayam dipanaskan sampai matang betul.
Karena itu, penting untuk Anda yang suka untuk menguasi cara mengenali ayam yang kurang matang.
Tidak mau kan, niatnya memberi makanan sehat untuk keluarga, tapi malah berujung sakit dan keracunan?
Berikut ini ciri-ciri ayam yang kurang matang.
Catat dan ingat baik-baik, ya.
1. Daging Masih Bening
Ayam yang mentah awalnya berwarna pink bening.
Tapi setelah matang dimasak, daging ayam akan berubah jadi berwarna putih susu.
Nah, cara paling mudah mengenali daging ayam kurang matang adalah dengan membelahnya dan melihat, apakah masih ada bagian daging yang bening.
Biasanya, daging yang bening ini ada di bagian dalam ayam.
Tentu saja karena proses memasak yang kurang lama sehingga ayam hanya matang di luar tapi mentah di dalam.
Kalau sudah begini, cara satu-satunya adalah memasak ayam kembali.
Atau membuangnya daripada tubuh jadi sakit, kan?
2. Dekat Tulang Ada Darah
Kalau kita memasak menggunakan ayam yang masih bertulang, ada satu cara lagi mengenali ayam yang kurang matang.
Kalau belum matang sempurna, biasanya daging yang menempel dengan tulang akan terlihat kemerahan dan basah.
Penyebabnya karena darah ayam yang masih belum hilang karena daging masih kurang matang.
Kejadian ini paling sering terjadi pada ayam goreng tepung.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Kadang, orang menggoreng ayam goreng tepung dengan api yang terlalu besar sehingga ayam keburu menyokelat padahal belum matang sempurna.
Bisa juga karena potongan ayam yang terlalu besar sehingga jadi sulit matang
Kalau tetap dimakan, biasanya bagian ini akan terasa amis.
Tentu saja karena darah yang masih basah itu.
Tapi, kadang ayam juga bisa berbercak darah walau sudah matang sempurna, lo!
Kenapa bisa begitu?
Soalnya kadang, kita salah memotong ayam.
Baca Juga: Dengar-dengar Makan Gorengan yang Dibungkus Kertas Koran Bisa Bikin Kanker! Ahli Bongkar Fakta ini
Jadinya, ayam tidak dipotong pada sendinya sehingga kita memotong tulang.
Akibatnya sumsum atau kaldu dari tulang keluar dan membuat bercak pada daging ayam.
Ayam yang benar maksimal dipotong menjadi 8 bagian saja.
Lebih dari itu, kita sudah pasti akan memotong tulang dan sumsum akan keluar mengotori daging ayam.
Tapi tenang, bercak karena sumsum berbeda dengan bercak darah pada ayam yang belum matang.
Kita pasti bisa mengenalinya.
Bercak sumsum biasanya berwarna merah gelap agak kecokelatan dan abu-abu.
Nah, kalau ayamnya memang tidak matang, biasanya bercak darah akan berwarna merah segar.
Bercak sumsum juga biasanya padat sedangkan bercak darah cair.
Bagaimana?
Sama sekali tidak sulit kan mengenali daging ayam yang kurang matang?
Tips di atas ini terutama cocok untuk kita yang pemula.
Jadinya, kita bisa menyajikan makanan yang bukan cuma lezat tapi juga layak makan untuk keluarga.
Selamat lebih pintar, ya.