Jangan Lagi Bungkus Cabai Pakai Kertas Koran Bekas Mulai Sekarang, Bahayanya Gak Main-main Hingga Mengancam Nyawa

By Marcel Mariana, Selasa, 27 Juli 2021 | 08:25 WIB
Cabai dibungkus koran ternyata tidak dianjurkan karena membahayakan kesehatan (Tribun Bali - Tribunnews.com)

Sajiansedap.com - Apakah anda salah satu pecinta cabai?

Maka ada baiknya mengetahui hal berikut ini.

Tidak bisa dipungkiri bahwa cabai sudah pasti bahan wajib di dapur.

Terlebih kebanyakan masakan selalu mendapatkan sentuhan pedas.

Biasanya para ibu rumah tangga membeli cabai di penjual sayur dekat rumah atau pasar.

Nah biasanya para penjual membungkus cabai dengan koran bekas.

Baca Juga: Resep Telur Masak Cabai Kemangi Enak, Variasi Menu Telur yang Tak Membosankan

Meski niatnya baik agar cabai tidak bercampur hingga sulit dipisahkan saat di rumah.

Terkadang ketika sampai di rumah, banyak di antara kita yang langsung memasukkannya begitu saja di kulkas.

Tanpa memilahnya terlebih dahulu.

Nah, siapa sangka kebiasaan ini dapat mengancam kesehatan loh.

Kok bisa ya?

Berikut ulasan lengkapnya untuk anda.

Cabai Dibungkus Kertas Koran Bekas Berbahaya

Dilansir dari Kompas Edu, oleh sebab itu pengemasan bahan pangan harus dilakukan secara hati-hati.

Pengemasan makanan dengan menggunakan kertas koran bekas tentu tidak tepat karena memungkinkan terjadinya migrasi logam berat (terutama Pb) dari tinta pada koran ke makanan.

Pengemasan makanan dengan bahan yang memiliki aroma kuat, seperti PVC (Poly Vinyl Chloride) dan styrofoam, memungkinkan terjadinya migrasi arsen ke makanan.

Bahaya bungkus cabai gunakan koran bekas

Dilansir dari Sajian Sedap, bahayanya pembungkus sayuran atau cabai menggunakan kertas koran ternyata bakal ganggu kesehatan.

Baca Juga: Satu Indonesia Gak Tahu! Orang dengan Kondisi Ini Dilarang Keras Makan Cabai Pedas, Bisa Mati Muda Kalau Masih Ngeyel Juga

Tidak hanya kertas koran sih, ada juga kertas HVS bekas sampai tabloid.

Pokoknya jangan menggunakan kertas yang tercetak tinta di atasnya untuk menyimpan sayuran seperti cabai, kangkung, sawi, bayam, dan lainnya.

Soalnya tinta yang tercetak itu mengandung logam berat timbal yang bisa terserap pada sayuran.

Kalau termakan dan terakumulasi terus menerus, logam berat ini bisa memicu kanker.

Untuk itu, kita perlu tahu bagaimana cara menyimpan cabai dengan benar.

Dilansir dari Kompas.com, berikut beberapa cara yang mudah untuk simpan cabai agar tida busuk dan awet berhari-hari.

1. Jangan cuci cabai dengan air

Pisahkan cabai segar dari cabai-cabai yang sudah busuk.

Selain itu, agar tahan lebih lama saat disimpan, sebaiknya cabai tidak dicuci terlebih dahulu.

"Jangan dicuci karena kadar air akan mempercepat kelembaban yang menyebabkan mudah membusuk, masukan ke dalam plastic container dengan dilapisi kertas dan tutup rapat," jelas Chef de Cuisine Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Prasetyo Widodo.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, Bakal Rugi Kalau Buang Cabai Busuk di Rumah, Ternyata Bisa Bikin Tikus Kabur, Begini Caranya

2. Simpan cabai di dalam kulkas

"Cabai kalau disimpan di kulkas bisa lima sampai enam hari," jelas Stefu Santoso, selaku Executive Chef di APREZ Catering & AMUZ Gourmet Restaurant, saat dihubungi Kompas.com.

Ia menambahkan, jika disimpan di suhu ruangan, cabai hanya bertahan sekitar dua hari.

Namun, bisa jadi kurang dari dua hari jika kelembaban udara di ruangan tersebut tergolong tinggi.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

3. Bungkus dengan tisu kering dan taruh bawang putih

Dikutip dari Sajian Sedap, cara menyimpan cabai di kulkas adalah dengan menggunakan wadah kedap udara.

Sebelumnya, jangan cuci cabai dan jangan petik tangkainya.

Lapisi dalam wadah dengan tisu kering, taruh satu butir bawang putih segar, kemudian taruh cabai.

Cara ini dapat membuat cabai awet sampai tiga bulan. Tisu disarankan untuk rajin diganti.

Baca Juga: Resep Cah Bayam Tabur Cabai Bawang Enak, Sayur Bayam Jadi Semakin Menarik Untuk Disantap

4. Jangan campur cabai dengan bumbu dapur lain

Saat menyimpan cabai dalam kulkas, jangan asal meletakannya di sebelah produk lain.

Stefu menyarankan untuk tidak menyimpan cabai berdekatan dengan dairy product, seperti susu, telur, dan keju.

Sebab produk tersebut akan menyerap aroma cabai sehingga aroma cabai akan menempel dengan kuat.

Sementara itu, Prasetyo menyarankan untuk menyimpan cabai tidak berdekatan dengan sayuran segar yang lain.

"Apabila cabai itu rusak dan berdekatan dengan sayuran yang lain, maka bisa merusak atau memengaruhi aroma sayuran yang yang lain," jelas Prasetyo.

5. Cara petik cabai bisa mempengaruhi keawetan cabai

Jika kamu memiliki tanaman cabai sendiri usahakan memetiknya pada pagi hari.

Sebab pagi hari merupakan waktu terbaik untuk memetik.

Bobot buah masih optimal saat pagi hari.

"Tujuannya agar buah yang dipetik tidak terkontaminasi oleh organisme pembusuk," papar Prasetyo.

Cara memetik yang baik adalah dengan dipelintir tangkai buah cabai.

Baca Juga: BERITA POPULER : Pemilik Golongan Darah O Agar Jangan Minum Obat Maag dengan Air Sampai Usir Tikus dengan Cabai

Lakukan hal itu secara hati-hati agar ranting atau cabang tidak patah.

Cabai yang dipetik dengan tangkai akan lebih tahan lama disimpan daripada yang dipanen tanpa menyertakan tangkainya.

Nah, cara-cara di atas kamu bisa mencobanya di rumah.

Selain mengamankan kandungan gizi dalam cabai, cara-cara di atas juga menjaga keawetan cabai agar bertahan lebih lama.

 

Campuran Cabe Rawit dan Kunyit Untuk Asam Urat

Cabai rawit adalah sumber capsaicin yang kaya, yang dikenal memiliki sifat analgesik atau penghilang rasa sakit alami.

Jadi, bila anda memiliki sakit kaki karena beberapa luka atau penyakit seperti asam urat, cabai rawit sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

Caranya cukup mudah.

Anda bisa membuat ramuan ini sendiri di rumah.

Baca Juga: Resep Daging Bakar Bumbu Santan Cabai Tumbuk Enak Ini Ternyata Butuh 3 Langkah Saja Untuk Membuatnya

- Tambahkan ½ sendok teh bubuk cabai rawit ke 1 sendok makan minyak kelapa yang hangat.

- Campur secara menyeluruh, lalu oleskan pada area yang terkena.

Biarkan selama 20 menit, lalu bilas.

Lakukan ini 2 atau 3 kali sehari.

- Sebagai alternatif, anda bisa menggunakan krim capsaicin di area yang terkena dampak setiap hari.

Cabai rawit awalnya dapat menyebabkan sensasi terbakar, tapi rasa sakit anda akan cepat sembuh.

Selain dengan menggunakan cabai, anda juga bisa mengatasi rasa sakit akibat asam urat dengan kunyit.

Kunyit adalah obat yang sangat baik untuk segala jenis rasa sakit.

Baca Juga: Tidak Sengaja Minum Campuran Cabai dan Kunyit Tiap Hari, Wanita Ini Ketagihan Saat Rasakan Khasiat Luar Biasa Pada Tubuhnya

Ini mengandung bahan aktif yang disebut curcumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.

Makanya kunyit bisa bermanfaat dalam mengatasi rasa sakit pada jempol kaki karena asam urat.

- Campur 1 sendok makan bubuk kunyit dengan sedikit minyak zaitun.

- Oleskan pasta pada kaki yang terkena dan tutupi area dengan perban. Ulangi dua kali sehari.

- Selain itu, aduk 1 sendok teh bubuk kunyit menjadi segelas susu hangat dan minumlah.

Lakukan ini dua kali sehari.

Pilihan lainnya adalah mengonsumsi 250 sampai 500 mg kunyit kapsul 3 kali sehari sampai anda puas dengan hasilnya.

Tetap ingat untuk selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengkonsumsi suplemen apa pun.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Seorang Petani Bocorkan Rahasia Tanaman Cabainya Bisa Subur dan Berbuah Banyak, Cuma 1 Triknya!

Cukup mudah bukan, jadi sekarang jika asam urat menyerang anda, tak perlu buru-buru membeli obat di apotek.

Anda tinggal manfaatkan saja bahan yang ada di dapur untuk menyembuhkannya.

Namun, bila rasa sakit tak kunjung reda sebaiknya anda segera menghubungi dokter.

Baca Juga: Resep Cireng Isi Ayam Cabai Enak, Camilan Pedas Favorit yang Bikin Nguyah Terus!

Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini

Artikel telah ditayangkan di gridhype dengan judul, Ibu-ibu Wajib Tahu! Mulai Sekarang Jangan Lagi Bungkus Cabai Pakai Kertas Koran Bekas, Bahaya Mengancam Tubuh!