Tolong Mulai Sekarang Jangan Lagi Simpan Kentang yang Sudah Dipotong Ke Dalam Kulkas, Efek Buruknya Dijamin Bisa Bikin Nyesel Seumur Hidup

By Gusthia Sasky T, Minggu, 1 Agustus 2021 | 09:40 WIB
Kentang (Freepik.com)

SajianSedap.com - Kentang memang sudah menjadi bahan makanan wajib yang harus ada di rumah.

Bagaimana tidak semua anggota keluarga pasti tak ada yang menolak olahan kentang.

Sebab kentang memang dikenal enak dan mengenyangkan.

Bahkan kentang juga bisa diolah menjadi berbagai macam camilan.

Nah, kadang kali agar tak repot, banyak dari Anda yang suka memotong kentang terlebih dahulu dan menyimpannya di kulkas.

Baca Juga: Resep Kentang Isi Brokoli Keju Enak, Camilan Super Sehat Untuk Menikmati Akhir Pekan Di Rumah

Hal tersebut tentu diakukan agar Anda tak usah repot-repot lagi menyiapkan kentang yang mau diolah.

Namun, ternyata memasukan kentang yang sudah dipotong ke dalam kulkas malah bisa menimbulkan efek buruk loh.

Bahaya Simpan Kentang yang Sudah Dipotong Ke Kulkas

Sebuah video tentang bahaya penyimpanan kentang frenchfries di kulkas viral di TikTok.

Video yang diunggah oleh akun @tonibss itu berisi rekaman presentasi yang menjelaskan bahwa kentang yang sudah dikupas dan dipotong-potong sebaiknya tidak disimpan di kulkas.

"Dari beberapa penelitian, ternyata kalau kita simpan kentang di kulkas baru kita goreng, justru kadar akrilamida-nya semakin tinggi," ungkap pembicara dalam rekaman tersebut.

"Yang pasti dari hasil temuannya adalah kadar akrilamida-nya semakin tinggi. Jadi jangan simpan makanan di kulkas habis itu dipanasin lagi," imbuh dia.

video di tiktok

Untuk diketahui, akrilamida adalah senyawa yang terbentuk saat memasak makanan menggunakan suhu di atas 120 derajat Celcius. Akrilamida dalam jumlah berlebih dikaitkan dengan risiko kanker walau riset lanjutan masih diperlukan.

Baca Juga: 5 Makanan untuk Obat Ketiak Hitam, Dijamin Bersih Cerah Cuma dengan Bahan Murah Meriah ini

Benarkah kentang yang disimpan di dalam kulkas akan meningkatkan akrilamida?

Dosen teknologi pangan di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Rianita Pramitasari membenarkan bahwa kentang yang sudah dipotong-potong kemudian dimasukkan ke dalam kulkas bisa meningkatkan kadar akrilamida.

Dia menjelaskan, ketika kentang disimpan dalam suhu dingin, kandungan gula reduksinya akan meningkat.

Hal yang perlu diketahui, akrilamida itu merupakan senyawa yang terbentuk akibat reaksi antara gula reduksi dan salah satu asam amino yaitu asparagina dalam kondisi pemanasan seperti digoreng, dipanggang, atau dibakar.

"Nah, ketika kentang disimpan di suhu dingin (membuat) gula reduksinya meningkat. Otomatis ketika dia (kentang) digoreng maka akrilamida-nya akan meningkat," kata Rianita kepada Kompas.com, Kamis (17/6/2021).

Dikatan Rianita, ketika seseorang mengonsumsi makanan dengan kandungan akrilamida yang tinggi akan berisiko menyebabkan kanker.

"Efek buruk konsumsi akrilamida itu, kalau terakumulasi lama-lama menyebabkan kanker. Itu sifatnya karsinogenik," ungkap dia seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Perlu diketahui, istilah karsinogen berkaitan erat dengan kanker. Sederhananya, karsinogen adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan kanker.

Baca Juga: Resep Keripik Kentang Bawang Keju Enak, Camilan Renyah Dengan Rasa yang Sangat Gurih

Sedangkan karsinogenik adalah sifat dari aktivitas zat tersebut untuk memicu pertumbuhan kanker.

Memang banyak orang yang menyimpan kentang di suhu dingin dengan alasan agar ketika digoreng ada tekstur renyah di luar tapi masih lembut di bagian dalamnya.

Untuk mendapatkan tekstur seperti ini, kata Rianita, memang caranya hanya dengan dibekukan.

"Jadi kita mau yang enak atau yang sehat, itu pilihannya," ungkap dia sambil tertawa.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Cara menyimpan kentang yang benar

Rianita memberi saran, kentang yang belum dikupas kulitnya cukup disimpan di suhu ruang.

Sementara jika sudah dikupas, otomatis harus masuk ke suhu dingin. Jika ingin memasak atau digunakan, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kadar akrilamida-nya tidak tinggi.

"Kalau dari penelitian yang pernah saya baca juga, sebenarnya ada beberapa cara," kata Rianita seperti yang dikutip dari Kompas.com.

"Bisa direndam dulu. Jadi waktu kentangnya sudah dikupas, dipotong-potong (dari kulkas), sebelum digoreng direndam dulu pakai air itu sudah bisa mengurangi kandungan gula reduksinya," imbuh dia.

Untuk merendam kentang yang baru keluar dari kulkas, menurut penelitian, disarankan sampai 90 menit.

Baca Juga: Jangan Lagi Pakai Odol! Ini 5 Makanan untuk Obat Luka Bakar, Dijamin Aman dan Ampuh

"Direndamnya tapi harus dalam waktu yang tepat, kira-kira sekitar 90 menit itu bisa mengurangi (kadar gula reduksi) sampai 30 persen. Ini berdasarkan penelitian yang saya baca ya," sambungnya.

Menurut penelitian yang dilakukan sejauh ini, hanya kentang yang dapat meningkatkan kadar akrilamida setelah disimpan di suhu dingin.

Namun Rianita menekankan, karena akrilamida terbentuk akibat reaksi antara gula reduksi dan asparagina, bahan makanan lain yang mengandung kedua senyawa itu juga berpotensi meningkatkan kadar akrilamida.

Jangan Konsumsi Kentang dengan Ciri-Ciri Ini

Kentang yang dibiarkan terlalu lama biasanya akan menumbuhkan tunas.

Ternyata, mengonsumsi kentang yang sedang bertunas sangat berbahaya bagi tubuh.

Dikutip dari Healthline, kentang mengandung dua senyawa glycoalkaloid.

Dalam kadar rendah, glycoalkaloids bermanfaat untuk kesehatan, diantaranya bersifat antibiotik, menurunkan kolesterol, serta menjaga kadar gula darah.

Namun, glycoalkaloids justru berbahaya bila dikonsumsi dalam kadar tinggi.

Baca Juga: Resep Kentang Goreng Jamur Teriyaki Enak Ini Bikin Ngemil Jadi Lebih Menyenangkan

Kadar glycoalkaloids yang tinggi justru bersifat toksik bagi manusia.

Saat kentang bertunas, kandungan glycoalkaloidsnya mulai meningkat.

Oleh karena itu, mengonsumsi kentang yang sedang bertunas dapat menyebabkan Anda menelan glycoalkaloids secara berlebihan.

Biasanya efek negatif mengonsumsi kentang yang sudah bertunas muncul dalam beberapa jam hingga satu hari kemudian.

Bila sedikit mengonsumsi kentang bertunas maka gejala yang bisa muncul adalah muntah, diare, dan sakit perut.

Ketika kentang bertunas dikonsumsi dalam jumlah yang banyak maka bisa menyebabkan tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, demam, sakit kepala, kebingungan, bahkan kematian.

Penelitian lain memaparkan bahaya mengonsumsi kentang yang bertunas pada ibu hamil.

Ibu hamil yang mengonsumsi kentang bertunas bisa meningkatkan resiko bayi mengalami cacat lahir.

Oleh karena itu, ibu hamil sebisa mungkin menghindari kentang yang bertunas.

Baca Juga: Tak Sengaja Rebus Kentang dengan Susu, Ibu Rumah Tangga ini Syok Hasilnya Seperti Buatan Chef Hotel Bintang 5

Lalu, bagaimana cara menghilangkan kandungan racun pada kentang bertunas?

Kadar glycoalkaloids terkonsentrasi pada bagian daun, bunga, mata, serta kecambah/tunas pada kentang.

Selain tunas, tanda kentang memiliki kadar glycoalkaloids tinggi adalah kerusakan fisik pada kentang, kentang berwarna hijau, dan rasa pahit.

Maka dari itu, cara mengurangi kadar glycoalkaloids adalah dengan membuang bagian tunas, mata, kulit hijau, serta bagian yang memar atau rusak pada kentang.

Mengupas dan menggoreng kentang dapat membantu menurunkan kadar glycoalkaloids pada kentang.

Meski demikian, ahli tetap menyarankan untuk tidak mengonsumsi kentang bertunas demi keselamatan.

Anda bisa mencegah kentang agar tidak bertunas dengan cara segera menggunakan kentang tanpa menyimpannya lama.

Apabila ingin menyimpan kentang dalam waktu lama, Anda perlu memastikan kentang benar-benar kering kemudian menyimpannya di tempat yang sejuk, kering, dan gelap tidak terpapar sinar matahari.

Sebaiknya hindari meletakkan kentang berdekatan dengan bawang bombay karena akan mempercepat kentang bertunas.

Baca Juga: BERITA POPULER : Dari Manfaat Minum Air Rebusan Pisang Sebelum Tidur sampai Rahasia Bikin Sambal Goreng Kentang yang Gurih

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Jangan Simpan Kentang yang Sudah Dipotong di Kulkas, Ini Bahayanya