Berhasil Sabet Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020, Perjuangan Apriyani Rahayu Gak Main-main! Sang Ibu Sempat Banting Tulang Jualan ini Demi Beli Raket

By Ulfa, Selasa, 3 Agustus 2021 | 08:12 WIB
Apriyani Rahayu (tribunnews)

SajianSedap.com - Nama Indonesia kembali harum berkat olahraga Bulu Tangkis.

Ya, pasangan ganda putri bulutangkis Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Tentu saja ini menjadi kabar bahagia untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Apalagi medali emas yang dibawa Greysia Polii dan Apriyani Rahayu ini bak menjadi kado awal di hari kemerdekaan 17 Agustus nanti.

Selain itu, sosok Apriyani Rahayu pun kini sedang menjadi sorotan dan diagungkan masyarakat khususnya Indonesia.

Baca Juga: Miris, Greysia/Apriani Menang Emas, Atlet asal Banjarnegara Ini Terpaksa Banting Setir Jadi Pengaduk Semen untuk Sesuap Nasi

Di usianya yang masih muda, Apriyani Rahayu sudah membanggakan banyak orang, apalagi keluarganya.

Tapi siapa sangka, perjalanan Apriyani untuk sampai di titik sekarang benar-benar bukan pencapaian mudah, loh.

Diketahui Apriyani Rahayu lahir tanggal 29 April 1998 di Lawulo, Konawe, Sulawesi Tenggara.

Apri merupakan anak dari pasangan Ameruddin dan Sitti Jauhar (almarhumah).

Kisah Apriyani yang bisa sampai dititik ini pun tak mudah.

Bahkan ada kisah haru tentang perjuangan sang ibu yang tak bisa dilupakan agar anaknya bisa mencapai impian.

Apa itu?

Sempat Pakai Raket Bekas Sang Ibu

Apriyani Rahayu

Baca Juga: Pecahkan Rekor Kemenangan Ganda Putri, Greysia Polii Akui Sempat Ingin Pensiun Dini dari Bulutangkis hingga Simpan Duka karena Sosok Ini

Dikethui sejak umur 3 tahun, Apri begitu biasa disapa memang telah jatuh cinta dengan bulu tangkis.

Bisa dibilang bulu tangkis adalah olah raga pertama yang dia kenal dan sukai.

Apriyani kecil yang penasaran dengan bulu tangkis, kerap meminjam raket bekas milik ibunya.

Ibu Apri saat itu memang kerap mewakili kantor tempatnya bekerja untuk ikuti lomba bulu tangkis.

Sering kali senar dari raket bekas itu sudah putus, dan terpaksa dibantu sambungkan oleh sang ayah.

Bahkan, demi membelikan raket bagus, sang ibu sampai banting tulang, loh.

Ya, perlahan ibu Apriyani ternyata mengumpulkan uang dari hasil jualan sayur agar bisa belikan raket yang lebih layak buat anaknya.

Support orang tua pada bakat Apri ini memang patut diacungi jempol.

Baca Juga: Bikin Satu Indonesia Bangga! Hadiah Mewah ini Siap Menanti Greysia Polli saat Pulang Ke Indonesia

Di usia yang masih sekecil itu pun, ayah Apri berusaha buatkan lapangan seadanya di halaman rumah tinggal mereka.

Masuk usia 7 tahun, Apri mulai ikuti kejuaraan bulu tangkis, berbagai tingkat di daerahnya.

Tapi perjalanannya hingga bisa sampai ke pelatihan nasional (pelatnas), diiringi dengan segala keterbatasan.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Cuma Modal Rp 200 Ribu

Awal Apri menginjakkan kaki di Jakarta, dia bertemu dengan mantan pebulu tangkis tingkat dunia Icuk Sugiarto.

Tahun 2013, Icuk melihat potensi besar pada Apri hingga membantunya untuk masuk ke club besar pertamanya, Pelita Jaya.

Kepercayaan itu dan kerja keras Apri yang akhirnya bisa membawanya ke langkah lebih jauh.

Melansir dari web official PBSI, Apriyani yang saat itu cuma punya modal raket dan uang Rp 200 ribu, merayu kepala pelatih ganda putri PP PBSI, Eng Hian.

“Cuma Apri yang datang ke saya waktu masuk pelatnas, dia datang dengan cuma punya raket dan uang Rp200 ribu di tangan.

Baca Juga: Mampu Taklukan Hati Greysia Polii, Terungkap Sosok Sang Suami, Felix Djimin yang Ternyata Bukan Orang Sembarangan! Profesinya Wow

Dia bilang dia mau jadi juara, terserah koh Didi mau kasih program apa, saya siap,” ujarnya.

Eng Hian juga menilai, kemauan besar dan kerja keras Apri yang membawanya bisa sampai di posisi sekarang.

Baginya banyak atlet yang tekniknya baik, tapi yang tekadnya kuat, dan mental juaranya sebesar Apri masih belum ada.

Tak hanya sang ibu, ayah Apriayani pun membagikan kisah yang tak kalah mengharukan.

Dilansir GridHITS.id dari Tribunnewsmaker, tak pernah dibayangkan Amiruddin, Apriyani kini berhasil mengikuti ajang bergengsi tersebut.

Pasalnya mengingat kenangan masa lalu, perjuangan Apriyani Rahayu tidaklah mudah.

Ia sempat diminta mengalah saat mengikuti sebuah pertandingan.

Dengan iming-iming baju dan sepatu baru, Apriyani Rahayu diminta mengalah oleh pihak lawan.

Putrinya sabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, ayah Apriyani menceritakan bagaimana perjuangan sang anak menekuni olahraga bulu tangkis sampai berbuah prestasi.

Masih jelas diingat Amiruddin, sang putri kala itu menangis dan langsung menolak tawaran tersebut.

Dengan bangga Apriyani mengaku sang ayah akan membelikannya baju dan sepatu baru.

Baca Juga: Tak Hanya Menawan Di Lapangan, Potret Jonathan Christie Mengedipkan Mata Saat Minum Kopi Sukses Buat Hati Meleleh!

Meski kala itu kondisi ekonomi mereka nyatanya masih serba susah.

Sekarang raket bekas dan uang seadanya yang jadi modal awal seorang Apriyani Rahayu, telah berganti jadi medali emas dan predikat juara dunia.

Selamat untuk kemenangan ganda putri bulu tangkis Indonesia!

Sebagian artikel ini telah tayang di cewekbanget.grid.id dengan judul Perjuangan Apriyani Rahayu di Pelatnas, Anak Daerah Bermodal Rp 200 Ribu di Tangan