Sajiansedap.com - Pandemi virus corona memang sudah 1 tahun lebih melanda Indonesia.
Berbagai upaya dilakukan untuk menekan jumlah orang yang terkena virus mematikan ini.
Salah satunya adalah dengan melakukan vaksinasi kepada semua rakyat Indonesia.
Dibutuhkan 2 dosis Vaksin COVID-19 dalam program vaksinasi di Indonesia.
Penyuntikan setiap dosis vaksin COVID-19 memiliki jeda yang cukup lama.
Bisa mencapai 2 minggu hingga 1 bulan. Hal ini membuat banyak orang sering lupa untuk melakukan vaksin COVID-19 pada tahap yang kedua.
Padahal, keterlambatan vaksinasi ternyata bisa memberi efek bagi penerima vaksin COVID-19.
Ada lima jenis Vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia, dari vaksin AstraZaneca, vaksin Sinopham, vaksin moderna, hingga vaksin Pfizer.
Jika penerima vaksin COVID-19 tahap dua terlambat, maka akan menghasilkan efek yang berbeda-beda.
Dikutip dalam Kompas.com, berikut ini efek dari vaksin COVID-19 jika seseorang terlambat melakukan vaksin tahap kedua.
Berikut ulasan lengkapnya!
Efek Samping Telan Vaksinasi Kedua
1. Vaksin Sinovac
Jarak dosis pertama dan kedua adalah 2 - 3 minggu. Jika seseorang terlambat vaksin kedua COVID-19 tidak memberi efek tertentu.
Dikutip dalam Kompas.com, selama jarak antara dosis pertama dan kedua tidak melebihi 6 bulan maka vaksin Sinovac aman.
Baca Juga: STOP! Jangan Lagi Buang Tinta Cumi karena Punya Manfaat Luar Biasa yang Lebih dari Vaksin Covid-19
2. Vaksin AstraZeneca
Jarak dosis pertama dan keduanya sekitar 8 -12 minggu. Bagaimana jika seseorang terlambat melakukan vaksin tahap dua?
Ternyata vaksin Astrazeneca bisa meningkatkan respon imun tubuh.
Respon imun tubuh akan meningkat jika seseorang menunda vaksin COVID-19 selama 45 hari setelah vaksin tahap pertama.
Dikutip dari Kompas.com ada percobaan pemberiaan booster ketiga ternyata bisa meningkatkan imunitas dalam tubuh.
Booster ketiga ini diberikan sejak 6 bulan dari vaksinasi tahap dua.
3. Vaksin Moderna
Jarak dosis pertama dan keduanya yaitu 3 -6 minggu.
Untuk vaksin COVID-19 jenis moderna, belum ada data yang memperlihatkan efek samping saat terlambat vaksin kedua COVID-19.
4. Vaksin Pfizer
Jarak dosis pertama dan keduanya sekitar 4- 6 minggu. Untuk jenis vaksin Pfizer belum ditemukan efek jika terlambat vaksin kedua COVID-19.
Sampai saat ini, data tentang jenis vaksin yang berhubungan dengan efektivitasnya masih terbatas.
Perlu diperhatikan bahwa lebih baik datang sesuai tanggal yang sudah ditentukan agar terhindar dari efek samping.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Mengapa Orang Dewasa Perlu Vaksinasi?
Menurut dokter Dirga, ada tujuh poin penting mengapa orang dewasa penting melakukan vaksinsi, yakni:
1. Belum pernah divaksinasi pada saat kecil.
2. Lansia, dimana antibodi turun akibat penuaan dan perlu vaksinasi ulang.
3. Punya penyakit kronis (contoh: diabetes, sakit jantung) sehingga lebih rentan.
4. Risiko pekerjaan,contohnya tenaga kesehatan.
5. Terkait kehamilan: infeksi menyebabkan cacat janin.
6. Perilaku berisiko,contoh perokok.
7. Alasan bepergian (travelling, umroh, haji).
Dr Purnamawati Sujud, SpA(K), MMped dari Yayasan Orang Tua Peduli (YOP) mengatakan, setiap tahun, dibulan April, WHO mencanangkan pekan imunisasi.
Tahun ini tema yang diambil adalah vaccine works for all. Hal ini mengingatkan bahwa imunisasi adalah hak semua orang lintas usia, sejak dari lahir, anak-aank, remaja, dewasa, dan lansia.
Walaupun, sampai sekarang tidak sedikit masyarakat yang menganggap kalau imunisasi adalah program untuk anak saja.
“Masyarakat kadang lupa anak-anak butuh orangtua yang sehat, untuk jadi sehat mencegah upaya terbaik, efektif, murah, dan hasilnya baik. Pada dewasa penting utuk imunisasi karena dengan bertambahnya usia, daya tahan tubuh menurun, dan membawa penyakit,” kata dokter Purnamawati.
Pada imunisasi anak pun, cakupan di Indonesia masih rendah.
Riset Kesehatan Dasar 2018 menyebutkan, cakupan imunisasi di Indonesia pada anak-anak hanya mencapai 53,7 persen, jumlah ini menurun sejak pandemi.
Apalagi cakupan imunisasi pada orang dewasa lebih rendah lagi.
Padahal untuk memutus rantai terjadinya penyakit infeksi, sejauh ini, vaksinasi masih jadi upaya yang efektif.
Walaupun upaya preventif secara umum dengan perilaku sehat, sementara preventif spesifik dengan imunisasi.
“Ada dua alasan penting imunisasi untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita,” ujar dr Purnamawati.
Pasalnya ada beberapa anak yang tidak bisa divaksinasi sehingga membutuhkan lingkungan yang mayoritas sudah menjalani imunisasi.
Misalnya anak yang menjalani transplantasi hati, tidak bisa mendapatkan vaksin, terutama vaksin ‘hidup’ seperti cacar air, BCG.
Ada jenis vaksin berdasarkan kandungannya.
Ada vaksin mati atau vaksin tidak aktif adalah jenis vaksin yang mengandung virus atau bakteri yang sudah dimatikan pada suhu tinggi atau proses kimia, contohnya vaksin polio, vaksin DPT.
Ada juga vaksin hidup, yakni vaksin yang tetap dibiarkan hidup tapi dilemahkan, namun sudah tidak menyebabkan penyakit lagi.
Sejauh ini, ada 15 vaksin yang diberikan pada orang dewasa, diantaranya vaksin influenza, HPV, pneumonia.
Sampai saat ini, hanya vaksin TD (tetanus) yang diberikan pada ibu hamil yang ditanggung pemerintah.
Sisanya tidak ditanggung pemerintah.
Sehingga diharapkan masyarakat bisa melakukan vaksinasi secara mandiri.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Artikel telah ditayangkan di bobo.id dengan judul, Efek yang Ditimbulkan Saat Terlambat Vaksin Kedua COVID-19, Jangan Sampai Terlewat