SajianSedap.com - Tempe memang sudah menjadi makanan favorit banyak orang.
Bagaimana tidak, tempe bisa diolah menjadi berbagai macam makanan.
Mulai dari orek tempe, tempe balado, atau bahkan semur tempe.
Nah, tak hanya bisa jadi lauk makan saja, tempe juga bisa loh diolah menjadi camilan.
Ya, apalagi kalo bukan kripik tempe yang kriuk.
Namun, walau enak baiknya Anda jangan sampai mengolah tempe dengan cara ini.
Karena jiika Anda mengolah tempe dengan cara ini, dijamin bisa datangkan efek buruk untuk keluarga tercinta!
Jangan Lagi Masak Tempe dengan Cara Ini
Selain murah meriah dan mudah ditemukan, tempe memiliki kandungan protein tinggi yang diperlukan tubuh.
Mengutip dari Kompas.com, Ketua Forum Tempe Indonesia Profesor Made Astawan mengungkapkan berbagai manfaat dari kandungan tempe.
"Khasitnya jangan diragukan, itu luar biasa. Kita punya warisan budaya yang sangat sederhana cara membuatnya. Bayangkan, tempe direbus kemudian dikasih ragi, difermentasi 40 jam, jadi makanan luar biasa," ungkap Made di sela-sela acara Awarding Nutrifood Research Grant, di Jakarta, Kamis (20/8/2015), mengutip dari Kompas.com.
Berdasarkan data Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, tempe merupakan makanan yang kaya gizi dan mengandung protein nabati dan asam amino.
Tempe juga mengandung berbagai jenis vitamin B, zat besi, zinc, isoflavon, riboflavon, lemak nabati, fosfor, karoten.
Protein pada tempe bisa menjadi pengganti kebutuhan protein yang didapat dari daging atau protein hewani.
Apalagi, tempe termasuk makanan yang relatif murah sehingga bisa dikonsumsi oleh semua kalangan.
Kandungan protein, vitamin, dan mineral pada tempe juga bermanfaat untuk pertumbuhan anak.
Itulah mengapa tempe juga dianjurkan sebagai makanan pendamping ASI.
Tak heran jika tempe aman dikonsumsi oleh semua kelompok usia, mulai dari bayi hingga lanjut usia.
Kemudian, kandungan isoflavon merupakan antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas penyebab berbagai penyakit, seperti kanker.
Tapi siapa sangka, mengolah tempe tak boleh sembarangan.
Made mengatakan kandungan bakteri prebiotik yang bermanfaat di dalam tempe mudah rusak jika dipanaskan.
Oleh sebab itu, sebaiknya jangan mengolah tempe dengan menggunakan metode yang membuat tempe mendapatkan energi panas berlebih, salah satunya digoreng.
Tak hanya bisa memicu hancurnya bakteri baik pada tempe, tempe yang digoreng juga akan kehikangan minyak kedelainya.
"Minyak kedelai yang sehat mengandung lemak nabati, dalam tempe akan larut itu, diganti minyak goreng lemak jenuh, sayang sekali," ujar Made seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Maka, Made menyarankan untuk mengolah atau memasak tempe dengan cara lain, misalnya dikukus, dibakar, dipanggang, dan lain sebagainya.
Meski demikian, cara memasak ini direkomendasikan dengan catatan, tempe tersebut harus higienis atau bersih pembuatannya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Satu hal lain yang perlu diingat, di dalam tempe ternyata sudah mengandung MSG alami, sama seperti penyedap makanan.
Maka dari itu, anda sebenarnya tidak usah lagi menambah MSG saat memasak tempe.
Jangan Beli Tempe dengan 3 Ciri Ini
Ketika membeli tempe biasanya ada yang dibungkus dengan daun pisang dan plastik.
Keduanya tidak ada yang salah, hanya saja ada hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum membawa pulang tempe dari pasar.
Baca Juga: Resep Tempe Goreng Tepung Kunyit Enak, Menu Tradisional yang Selalu Menarik Untuk Dinikmati
Mengutip dari kompas.com, seorang koki dari Hotel Santika Cirebon Aguk Prasetiyo membagikan tips memilih tempe yang tepat.
Dengan begitu kalau Anda menemukan tempe dengan 3 tanda ini sebaiknya jangan dipilih.
1. Warna tempe kecoklatan
Ketika membeli tempe biasanya ada yang dibungkus dengan daun pisang dan plastik.
Keduanya tidak ada yang salah, hanya saja ada hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum membawa pulang tempe dari pasar.
Nah, pastikan anda memilih tempe dengan paduan warna demikian.
Pasalnya Chef Aguk menyebutkan bahwa tempe yang sudah berubah warna menjadi kecolatan artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
2. Mudah hancur
Ciri lain yang perlu Anda hindari yaitu mudah hancur.
Pilihlah tempe yang memiliki tekstur padat serta jamur yang layaknya kapas.
Coba tekan tempe secara perlahan, dan pastikan keras dan tidak mudah hancur.
Hindari tempe yang butirannya sudah mulai terlepas karena kualitasnnya sudah menurun.
Hindari juga tempe yang agak basah dan mudah patah karena akan cepat busuk.
3. Aroma jamur menyengat
Tempe sendiri memang terbentuk dari proses fermentasi sehingga timbulah jamur putih di sela-selanya.
Tetapi tempe yang bagus akan mengeluarkan aroma yang tidak menyegat atau sangit.
Ketika memilih tempe cobalah hirup aromanya, kalau sudah mulai menimbulkan aroma menyengat maka hindari karena artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Setelah dibeli pun, pastikan tidak terus menerus disimpan di kulkas.
Perlu diketahui tempe hanya bertahan selama 3-5 hari.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Hentikan Mulai Sekarang Juga, Masak Tempe dengan Cara Ini Ternyata Bahayakan Seisi Rumah, Jangan Sampai Nyesel Kalau Telat Tahu