Kafein ini juga bersifat diuretik, yakni menyebabkan kamu yang rutin meminumnya akan lebih banyak buang air kecil.Banyaknya cairan yang keluar, termasuk kalium dapat menyebabkan kondisi disebut hipokalemia, yakni kondisi yang mempengaruhi kontrol otot dan kesehatan jantung. Asupan kafein berlebih juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit seperti jantung, sakit kepala, insomnia, dan osteoporosis.- Berat badan kemungkinan naik kembaliDalam buku dr. Arnot tersebut dicontohkan rencana diet dengan mengurangi jumlah asupan kalori harian hingga 1.500 kalori.Hal ini pun seringkali mengakibatkan berat badan dapat kembali ke seperti semula.
Baca Juga: Menu Diet Rendah Garam, Lebih Ampuh Bantu Menjaga Sistem Imun Tubuh Selama Pandemi, Wajib DicobaSebab, perubahan jumlah asupan kalori yang secara signifikan ini dapat memperlambat metabolisme dan mengurangi jumlah kalori yang dibakar. Tak hanya itu, perubahan hormonal yang terjadi akibat pembatasan kalori ini mampu meningkatkan nafsu makan. Oleh karena itu, akan sangat sulit menurunkan berat badan pada diet yang mengharuskan pembatasan kalori secara signifikan. Hal ini pun telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang menunjukkan 80 persen orang yang menurunkan berat badan dengan diet rendah kalori mengalami kenaikan berat badan kembali seperti semula setelah sebulan berhenti diet. - Tidak aman untuk jangka panjangSayangnya diet yang mampu membantu menurunkan berat badan ini kemungkinan tidak aman untuk jangka panjang.Mengingat diet ini mengharuskan meminum kopi beberapa gelas, yang dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan.Kemudian, tidak ada penelitian yang menilai efektivitas diet menggunakan kopi ini untuk jangka panjang.Oleh sebab itu, tidak disarankan untuk menerapkan metode diet ini untuk jangka panjang.
Artikel ini telah tayang di Parapuan.id dengan judul Diet Menggunakan Kopi, Bagaimana Efek Sampingnya Bagi Kesehatan?
Baca Juga: Menu Diet Katrina Kaif Sang Artis Bollywood, Tetap Langsing Walau Tanpa Diet Ketat