Lebih Baik Bau Ketek daripada Pakai Deodoran dengan Ciri Ini, Bisa Sebabkan Kanker Paling Mematikan untuk Kaum Hawa

By Virny Apriliyanty, Kamis, 9 September 2021 | 08:06 WIB
Iseng pakai deodoran sebelum tidur, perempuan ini kaget alami manfaatnya (freepik.com)

SajianSedap.com - Banyak orang bergantung pada deodoran untuk menghilangkan bau ketek yang mengganggu.

Maklum, bau ketek memang bisa bikin banyak orang minder dan tak percaya diri, lo.

Makanya, banyak orang tak bisa lepas dari deodoran.

Baca Juga: Tanpa Sadar Membunuhmu, Tolong Jangan Lagi Makan Ikan Goreng Ditambah 2 Bahan Ini Kalau Masih Sayang Nyawa, Jadi Favorit tapi Mematikan

Tapi sebenarnya, tak semua deodoran aman digunakan.

Bahkan, deodoran dengan 3 ciri ini sebaiknya stop kita pakai karena bisa menyebabkan kanker.

Cek deodoranmu sekarang juga!

Bahan Berbahaya dalam Deodoran

Melansir laman Time, penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa yang digunakan dalam deodoran dan antiperspiran diserap dan disimpan dalam sel-sel lemak, yang lazimnya berada di daerah ketiak.

Padahal, jaringan ketiak juga mengandung reseptor hormon yang dapat bereaksi terhadap beberapa bahan deodoran dan antiperspiran.

Profesor biologi di North Carolina State University, Heather Patisau, juga mengatakan bahwa beberapa senyawa dalam deodoran bisa mengganggu fungsi hormon reproduksi dan perkembangan tubuh.

Enggak Perlu Deodoran, Coba Ramuan Cuka Apel Ini Ampuh Hilangkan Bau Ketiak Hanya dalam 15 Menit Ini!

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, STOP Menumpuk Piring Sebelum Dicuci, Efeknya Bisa Mengancam Nyawa Seisi Rumah

Inilah alasan yang membuat para ahli mengklaim deodoran dapat meningkatkan risiko gangguan reporduksi hingga kanker payudara.

Bahkan, deodoran juga diklaim dapat mengganggu mikroorganisme baik dalam tubuh.

Melansir laman Penn Medicine, beriku bahan-bahan berbahaya yang kerap terdapat dalam deodoran:

1. Alumunium

Senyawa aluminium biasanya digunakan dalam antiprespiran untuk mencegah produksi keringat berblebih.

Penggunaan antiprespiran yang terlalu sering dapat menyebabkan aluminium menumpuk di jaringan payudara.

Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan gen dalam jaringan payudara yang memicu pertumbuhan tumor atau sel kanker.

Selain itu, terlalu banyak aluminium dalam tubuh juga dapat menyebabkan penyakit tulang atau demensia

Biasanya, kelebihan aluminium disaring keluar dari tubuh oleh ginjal.

Baca Juga: Satu Indonesia Gak Sadar, Siap-siap Rasakan Efek Mengerikan Ini Jika Masih Nekat Makan Tahu Terlalu Sering, Waspada

Jadi, orang dengan fungsi ginjal yang lemah tidak dapat menyaring aluminium dengan cukup cepat.

Namun, jika Anda memiliki fungsi ginjal normal, ginjal biasanya dapat memproses jumlah aluminium dari antiperspiran dan kosmetik yang diserap melalui kulit.

Inilah sebabnya mengapa Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengharuskan produsen deodoran atau antiperspiran untuk memasukkan peringatan khusus untuk orang dengan penyakit ginjal.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

2. Paraben

Paraben biasanya digunakan dalam produk deodoran untuk mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan ragi.

Sama halnya dengan alumunium, paraben juga dapat diserap oleh kulit dan menganggu fungsi hormon.

Paraben dapat meningkatkan fungsi hormon estrogen, hormon wanita yang penting untuk perkembangan seksual, kesehatan payudara, dan fungsi tubuh lainnya.

Namun, American Cancer Society dan National Cancer Institute mengatakan tidak ada bukti konklusif yang menemukan kaitan bahan kimia deodoran ini dengan kanker karena kanker.

Baca Juga: Duh, Belum Banyak yang Tahu, Kertas Pembungkus Makanan Ternyata Bisa Sebabkan Bahaya yang Mengerikan Bagi Tubuh

3. Berbagai bahan penyebab alergi

Beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap deodoran atau antiperspiran.

Penelitian menunjukkan bahwa ini bisa disebabkan oleh bahan-bahan seperti propilen glikol, minyak atsiri, aditif biologis, paraben, vitamin E, dan lanolin.

Jika Anda sudah mengetahui bahwa Anda alergi terhadap salah satu dari bahan-bahan tersebut, segera konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk-produk pencegah bau badan tersebut.

Cara aman menggunakan deodoran dan antiperspiran Untuk melindungi dari dari berbagai efek negatif antiperspirand dan deodoran, sebaiknya kita memilih produk-produk pencegah atau penghilang bau badan dengan bahan alami.

Kita juga bisa memilih produk dengan komposisi bebas paraben, alumunium dan berbagai bahan penyebab alergi. Oleh karena itu, kita harus memeriksa label sebelum membelinya.

Menghilangkan Bau Tak Sedap Pada Ketiak dengan Bawang Putih

Bau ketiak yang tak sedap terkadang bisa membuat seseorang tidak percaya diri.

Apalagi jika memiliki aktivitas luar ruangan yang padat.

Baca Juga: Kabar Buruk Buat Anak Kos, Mi Instan dengan Kemasan Cup Jauh Lebih Berbahaya dari Bentuk Kemasan Plastik, Hati-hatiTanpa bahan mahal kita bisa gunakan bawang untuk menghilangkan bau badan.Bawang yang dimanfaatkan disini yaitu bawang putih.Bawang putih diketahui memiliki kandungan sulfur yang dapat berperan sebagai antiseptik dan anti oksidan.

Nah, tanpa repot-repot, Anda bisa menggunakan bawang putih untuk melakukan perawatan dalam proses mengusir bau badan.

Mulailah dengan menyiapkan 3 siung bawang putih yang pastinya sudah dibersihkan.Kalau sudah dipersiapkan lakukan langkah di bawah ini.1. Oleskan bawang putih yang sudah dihaluskan ke seluruh ketiak.2. Diamkan selama 15 menit.

Baca Juga: Dikira Bikin Badan Sehat , Orang dengan Kondisi Ini Dilarang Keras Makan Bawang Merah, Efeknya Bisa Bikin Mati Muda!3. Bilas dengan air hingga bersih dan tidak ada sisa bawang putih halus di ketiak.4. Biarkan kering dengan sendirinya atau gunakan tisu sambil ditepuk-tepuk lembut hingga tidak ada lagi sisa air.5. Ulangi perawatan ini satu kali sehari setiap hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Tak hanya bisa menghilangkan bau tak sedap pada ketiak, bawang putih rupanya juga bisa berfungsi unutk mengusir tikus lho.

Baca Juga: BERITA POPULER : Jangan Lagi Makan Mi Instan Ditambah 2 Bahan Favorit Ini Sampai Bahaya Rebus Telur di Air Mendidih