Bukannya Panjang Umur Malah Bikin Mati, Jangan Lagi Makan Ikan Kalau Sedang dalam Kondisi Ini, Bahayanya Engga Main-Main Buat Tubuh, Ngeri Banget!

By Gusthia Sasky T, Senin, 13 September 2021 | 11:40 WIB
Daging ikan (pixabay/MarcPascual)

SajianSedap.com - Ikan memang sudah menjadi salah satu sumber protein untuk tubuh kita.

Bahkan ikan disebut lebih bagus daripada daging sapi.

Maka itu kita sering disarankan untuk makan ikan minimal dua kali dalam seminggu.

Ikan juga terbilang lebih murah dibanding daging sapi.

Maka itu kita tak pernah ragu menyajikan olahan ikan untuk keluarga di rumah.

Baca Juga: Resep Brokoli Tumis Bakso Ikan Enak, Menu Serba Tumis Dengan Gizi yang Tinggi

Namun, tahukah Anda jika orang dengan kondisi ini malah dilarang makan ikan?

Sebab jika orang dalam kondisi ini makan ikan, yang ada malah jadi bahaya untuk tubuh.

Orang dengan Kondisi ini Dilarang Makan Ikan

Diketahui ikan umumnya mengandung banyak nutrisi seperti vitamin A, B kompleks, C, D, E, Mineral seperti salinium, Zat besi, Zinc.

Selain itu ada juga kandungan asam lemak omega 3 (EPA dan DHA) yang baik untuk kesehatan tubuh.

Namun terlepas dari manfaatnya itu, rupanya ada beberapa kondisi yang membuat kita sebaiknya tidak mengonsumsi ikan dulu.

Coba Lumuri Ikan dengan Air Sagu dan Lihat Hasil Nyatanya

Sebab jika dipaksakan, ikan yang kita konsumsi justru dapat menyebabkan kondisi kesehatan memburuk.

Baca Juga: Resep Nila Goreng Siram Sambal Bawang Enak, Kreasi Ikan Goreng Dengan Siraman Sambal Spesial

Melansir dari laman intisari.grid.id, berikut kondisi-kondisi yang sebaiknya tidak dulu makan ikan:

1. Pasien hemoragik

Lemak ikan mengandung asam eikosapentaenoat (EPA), yang memiliki efek mencegah kolesterol yang menempel pada dinding pembuluh darah.

Hal itu sangat bermanfaat untuk aterosklerosis.

Namun, asupan EPA yang berlebihan bisa menghambat agregasi trombosit.

Bagi pasien dengan penyakit hemoragik seperti trombositopenia, hemofilia, dan defisiensi vitamin K, tidak kondusif untuk pemulihan penyakit, disarankan untuk makan lebih sedikit bahkan tidak makan ikan sama sekali.

Sulit bagi pasien sirosis untuk menghasilkan faktor pembekuan sendiri, sehingga tidak disarankan untuk makan ikan.

2. Minum obat dalam periode tertentu

Makanan kaya histidin seperti ikan dan udang dapat diubah menjadi histamin di dalam tubuh.

Dalam keadaan normal, tubuh manusia mengeluarkan zat yang menghambat aktivitas histamin, moniamine oksidae.

Baca Juga: Resep Bola-Bola Ikan Bayam Goreng Panir Enak, Aneka Camilan Seafood Praktis yang Bikin Nagih

Namun, ketika kita meminum obat anti-bakteri, ketika itu obat ditekan dan moniamine oksidae akan menghambat dan menghasilkan akumulasi histamin.

Hal itu nantinya akan menyebabkan pusing, sakit kepala, jantung berdebar, utrikaria, dan sejenisnya.

3. Penderita asam urat

Gout atau radang sendi disebabkan oleh metabolisme yang tidak normal dalam tubuh manusia.

Ikan, udang, kerang dan makanan lainnya kaya akan strontium, oleh karena itu penderita asam urat/gout harus makan sedikit ikan.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Jika kita ingin tetap makan ikan, disarankan untuk mengonsumsi ikan hering, cumi-cumi, tuna, atau ikan putih.

Cara Memilih Ikan

Baiknya Anda harus tahu bagaiamana cara memilih ikan agar tak tertipu oleh pedagang nakal.

Nah, untuk mendapat ikan kualitas terbaik, coba ikuti 6 tips memilih ikan di bawah ini :

Baca Juga: Resep Tahu Goreng Bakso Ikan Enak, Menu Kreasi Tahu yang Rasanya Kelewat Mantap

1. Ikan di lemari pendingin atau ikan beku?

Ikan yang tidak melalui proses pembekuan jelas lebih enak dikonsumsi.

Anda harus tahu di tempat Anda membeli ikan, apakah ikan itu diternak sendiri atau ditangkap di perairan yang jauh sehingga mengalami proses pembekuan.

Selain itu Anda bisa melihat dari ukurannya, ikan yang punya ukuran normal kecil tapi dijual dalam ukuran besar kemungkinan disuntik hormon.

2. Kandungan gizi ikan yang dibekukan

Peneliti dari Norwegian Reasearch Group menyatakan bahwa ikan segar dan ikan beku hampir tidak punya perbedaan kandungan gizi.

Yang berbeda hanyalah rasanya, ikan segar jelas lebih enak dibanding ikan beku.

3. Fillet daging ikan atau ikan utuh?

Riset dari Oceana, 20% fillet ikan yang dijual di toko itu palsu, bukan 100% daging ikan tapi sudah diberi campuran.

Lebih baik membeli ikan utuh lalu mengolahnya sebagai fillet sendiri di rumah.

4. Cek tanggal penangkapan dan pengemasannya

Di beberapa negara di dunia sudah ada aturan untuk selalu menuliskan label tentang tanggal ikan ditangkap dan tanggal ikan dikemas.

Pilihlah tanggal terbaru sehingga kemungkinan ikan masih cukup segar dan enak dikonsumsi.

Baca Juga: Pantas Dijual Mahal di Luar Negeri, Ikan Murah yang Kita Buang-buang di Indonesia Ini Ternyata Bisa Sembuhkan Penyakit Mematikan!

5. Waspada kandungan kimia di dalam ikan

Ikan mungkin mengandung banyak bahan kimia berbahaya tergantung dengan tempat tumbuh kembang mereka.

Sungai Mekong di Vietnam merupakan perairan bagi ikan lele dan nila yang mengandung tingkat merkuri dan amonia tinggi.

Pilihlah ikan yang berasal dari perairan yang bersih dan sudah terbukti aman.

6. Pahami jenis-jenis ikan yang sebaiknya tidak Anda konsumsi

Selain ikan-ikan dari Sungai Nekong, ikan yang bertubuh besar lebih banyak mengandung merkuri.

Anda harus berhati-hati saat makan ikan hiu, makerel raja, tuna, dan swordfish.

Anda bisa memilih ikan herring, pollock, sarden, atau ikan air tawar yang diternak sendiri.

Baca Juga: Resep Bakso Goreng Kulit Ikan Enak, Hidangan Renyah yang Selalu Bikin Nagih

Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul,  Jangan Dulu Makan Ikan Jika Dalam Kondisi Ini, Risikonya Buruk Bagi Kesehatan