Awalnya Bisa Bikin Mati Muda, Tapi Kalau Masak Mi Instan dengan Cara ini Dijamin Bikin Kita Tak Perlu Khawatir Lagi Pergi ke Dokter

By Ulfa, Selasa, 14 September 2021 | 07:40 WIB
Ilustrasi mi instan (Grid)

SajianSedap.com - Siapa yang suka makan mi instan?

Mi instan menjadi makanan sejuta umat karena rasanya yang enak dan harganya yang murah.

Bahkan mi instan bisa distok di rumah, kalau-kalau lapar menyerang di waktu yang tak terduga.

Apalagi diketahui tingginya konsumsi mi instan di tanah air rupanya membawa Indonesia menjadi konsumen 'besar' mi instan.

Namun, sesuka-sukanya kita pada mi instan, sebaiknya hindari makan setiap hari, ya!

Baca Juga: STOP Dari Sekarang! Kebiasaan Makan Mi Instan Mentah Bisa Sebabkan Penyakit Mematikan yang Bikin Mati Muda, Waspada!

Karena bahaya mi instan jika dikonsumsi terlalu sering bisa membuat kita lebih dekat dapat  berbagai penyakit berbahaya.

Diketahui bahwa kandungan MSG di dalam mi instan dapat merusak otak.

Tapi tenang, ternyata ada beberapa cara memasak mi instan hingga dapat menghilangkan kandungan MSG-nya.

Penasaran? Yuk ikuti tips ini!

Indonesia Jadi No. 2 Pengonsumsi Mi Instan

Saking enaknya, mi instan sekarang bisa kita temukan dalam berbagai rasa.

Bahkan kini banyak orang yang berinovasi dengan menjadikan mi sehat namun enak dimakan.

Maka tak heran kalau Indonesia menjadi pengonsumsi mi instan terbanyak

Melansir dari Grid.Id, data ini didapat dari World Instan Noodles Association pada tahun 2017 lalu.

Jika diperingkat, maka Indonesia nomor dua mengenai negara pengonsumsi mi instan tertinggi setelah China.

Mi Instan Bungkus Plastik Lebih Aman

Baca Juga: Kabar Buruk Buat Anak Kos, Mi Instan dengan Kemasan Cup Jauh Lebih Berbahaya dari Bentuk Kemasan Plastik, Hati-hati

Masih menurut laporan yang sama, dijabarkan jika masyarakat di seluruh penjuru dunia setidaknya mengonsumsi 102,7 miliar porsi mi instan dalam setahunnya.

Hanya saja, walau murah dan buat perut kenyang, mengonsumsi mi instan terlalu sering dapat membahayakan kesehatan secara serius.

Dikutip dari healthline.com, mi instan memiliki kandungan Monosodiun Glutamat (MSG) yang dapat membahayakan kesehatan otak.

Orang yang terlalu sering mengonsumsi mi instan akan mengalami beberapa masalah kesehatan.

Seperti sakit kepala, mati rasa di beberapa bagian tubuh, dan juga kesemutan berkepanjangan.

Lalu bagaimana cara mengonsumsi mi instan agar kandungan MSG yang membahayakan itu hilang?

Cara Masak Mi Instan Agar Kandung MSG Hilang

Pertama, buanglah air rebusan awal mi instan.

Hal ini dikarenakan saat merebus mi maka kandungan zat pengawet akan ikut larut ke dalam air.

Dengan membuangnya dan mengganti dengan air panas yang baru (untuk mi kuah) maka zat pengawet tidak akan ikut termakan.

Manfaat air bekas rebusan mi

Baca Juga: Satu Indonesia Salah, Rebus Mi Instan Jangan Langsung Dicampur Bumbu! Siram dengan Air Dingin Setelah Matang dan Rasakan Hal Fantastis ini

Kedua, jangan pakai bumbu yang sudah ada di dalam kemasan mi.

Setiap mi instan memiliki bumbu yang berbeda-beda.

Bumbu bersachet kecil di mi instan inilah yang mengandung MSG.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

Sebaiknya bikin sendiri bumbu dengan bahan alami dapur.

Caranya mudah, seperti berikut.

Caranya adalah dengan beri sedikit garam, bawang putih, bawang merah, lada, dan ketumbar yang sudah dihaluskan.

Itu akan jauh lebih menyehatkan daripada makan hanya dengan bumbu bawaannya.

Ketiga, campur dengan sayuran, daging dan telur

ilustrasi mi instan

Baca Juga: Bak Kena Karma Instan, Nama Bintang Iklan Mi Instan ini Langsung Tenggelam Usai Tak Mengakui Ibu Kandungnya Sendiri

Sebenarnya dalam bungkus mi instan selalu terpampang jelas ada beragam sayuran, daging dan telur sebagai pelengkap sajian mie instan entah itu goreng atau kuah.

Terkadang konsumen acuh akan hal itu.

Namun sangat-sangat dianjurkan jika kita hendak memasak mi selalu campurkan sayuran, daging dan telur.

Menambahkan sayur, daging, atau telur akan melengkapi nutrisi yang tidak ada di dalam mi instan.

Sehingga mi instan yang kita makan dapat memberikan manfaat lebih ke tubuh selain rasa kenyang.