Modalnya Cuma Cabai Busuk! Mustahil Gagal Usir Tikus di Rumah, Hasilnya Langsung Terasa Gak sampai 24 Jam, Emak-emak CATAT

By Idam Rosyda, Rabu, 6 Oktober 2021 | 14:40 WIB
Mengusir tikus dengan menggunakan cabai di kulkas (Koalse Tribunnews dan Grid.id)

Anda harus rajin buang sampah makanan ke luar rumah.Jika Anda memiliki tempat sampah, gunakan tempat sampah bertutup yang terbuat dari bahan metal sehingga tidak digigiti tikus.

Cabai Bisa Memperpanjang Umur

Selain bisa digunakan unuk mengusir tikus, cabai ternyata memiliki khasiat lain yang tidak terduga lho, apalagi untuk kesehatan tubuh.

Namun bukan cabai busuk ya.

Ya, terdapat penelitian yang menunjukkan jika mengonsumsi cabai dapat memperpanjang umur seseorang.

Dikutip dari New York Post, 10 November 2020, American Heart Association (AHA) merilis hasil temuannya itu pada awal pekan ini dan akan mempresentasikannya di akhir pekan lewat konferensi virtual Scientific Sessions 2020.

Baca Juga: Emak-Emak Pasti Senang! Cuma Modal Mentega Ternyata Ampuh Usir Tikus yang Berkeliaran di Rumah, Dijamin Gak Akan Kembali

Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa orang yang suka makan cabai bisa panjang umur karena cabai mengandung sifat anti-inflamasi, antioksidan, antikanker, dan pengatur glukosa darah buah.

Menurut AHA, faktor-faktor tersebut berperan dalam mengurangi risiko seseorang meninggal akibat penyakit kardiovaskular atau kanker.

Dalam riset tersebut, peneliti menganalisis 4.728 studi yang berkaitan dengan cabai dan penyakit yang disebutkan di atas.

Lebih dari 570.000 catatan kesehatan dimasukkan dalam penelitian ini, termasuk orang-orang dari AS, Italia, Cina, dan Iran.

Kandidat yang makan cabai secara teratur mengalami penurunan risiko 26 persen dari kematian kardiovaskular, 23 persen dari kematian akibat kanker, dan penurunan risiko 25 persen dalam semua penyebab kematian.

"Kami terkejut menemukan bahwa dalam studi yang diterbitkan sebelumnya ini, makan cabai secara teratur dikaitkan dengan pengurangan risiko secara keseluruhan dari semua penyebab, CVD dan kematian akibat kanker," kata penulis senior laporan itu, Bo Xu.