"Ini menyoroti bahwa faktor makanan mungkin memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan," imbuhnya.
Walau demikian, Bo Xu mengatakan masih butuh banyak penelitian bahwa tanaman pedas seperti cabai berkontribusi pada umur panjang.
"Butuh lebih banyak penelitian, terutama bukti dari studi terkontrol secara acak, untuk mengonfirmasi temuan awal ini," ujarnya seperti dikutip Independent, 9 November 2020.
Di antara mereka yang makan cabai, tingkat konsumsinya bervariasi, sehingga belum jelas berapa banyak yang perlu dikonsumsi untuk menawarkan manfaat kesehatan.
Bo Xu juga mengingatkan bahwa ada beberapa batasan untuk jenis penelitian ini.
Studi-studi yang ditinjau termasuk data kesehatan spesifik terbatas pada individu atau faktor lain yang mungkin mempengaruhi temuan.
Para peneliti juga mencatat bahwa jumlah dan jenis cabai yang dikonsumsi bervariasi di antara penelitian, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan tentang seberapa banyak, seberapa sering dan jenis cabai yang dikonsumsi dapat dikaitkan dengan manfaat kesehatan.
Tim peneliti mengatakan mereka terus menganalisis data mereka dan bertujuan untuk menerbitkan makalah dengan lengkap pada waktunya.
Jadi, tak ada salahnya untuk mengonsumsi cabai atau sambal, asal sesuai takarannya.
Selain itu, orang dengan kondisi tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih darhulu kepada dokter atau spesialis sebelum mengonsumsi cabai atau sambal.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Pasti Akan Dibuang Jika Sudah Busuk Seperti Ini, Ternyata Bumbu Ini Jika Sudah Busuk Malah Bisa Bermanfaat Usir Hewan Pengganggu Rumah Ini