SajianSedap.com - Makan ikan memang menyehatkan.
Apalagi, ikan punya kandungan vitamin yang banyak dengan harga lebih murah ketimbang daging.
Ikan juga lebih sedikit menyebabkan alergi ketimbang hidangan seafood lain.
Tapi, tahukah kamu kalau ikan ternyata bisa jadi berbahaya kalau dimakan orang dengan 3 kondisi ini?
Ya, ikan bisa menyebabkan efek samping pada tubuh mereka.
Harus tahu karena jangan-jangan kamu salah satunya.
Orang dengan Kondisi Ini Jangan Makan Ikan
Terlepas dari manfaatnya itu, rupanya ada beberapa kondisi yang membuat kita sebaiknya tidak mengonsumsi ikan dulu.
Sebab jika dipaksakan, ikan yang kita konsumsi justru dapat menyebabkan kondisi kesehatan memburuk.
Melansir dari laman intisari.grid.id, berikut kondisi-kondisi yang sebaiknya tidak dulu makan ikan.
1. Pasien hemoragik
Lemak ikan mengandung asam eikosapentaenoat (EPA), yang memiliki efek mencegah kolesterol yang menempel pada dinding pembuluh darah.
Hal itu sangat bermanfaat untuk aterosklerosis.
Namun, asupan EPA yang berlebihan bisa menghambat agregasi trombosit.
Bagi pasien dengan penyakit hemoragik seperti trombositopenia, hemofilia, dan defisiensi vitamin K, tidak kondusif untuk pemulihan penyakit, disarankan untuk makan lebih sedikit bahkan tidak makan ikan sama sekali.
Sulit bagi pasien sirosis untuk menghasilkan faktor pembekuan sendiri, sehingga tidak disarankan untuk makan ikan.
2. Minum obat dalam periode tertentu
Makanan kaya histidin seperti ikan dan udang dapat diubah menjadi histamin di dalam tubuh.
Dalam keadaan normal, tubuh manusia mengeluarkan zat yang menghambat aktivitas histamin, moniamine oksidae.
Namun, ketika kita meminum obat anti-bakteri, ketika itu obat ditekan dan moniamine oksidae akan menghambat dan menghasilkan akumulasi histamin.
Hal itu nantinya akan menyebabkan pusing, sakit kepala, jantung berdebar, utrikaria, dan sejenisnya.
3. Penderita asam urat
Gout atau radang sendi disebabkan oleh metabolisme yang tidak normal dalam tubuh manusia.
Ikan, udang, kerang dan makanan lainnya kaya akan strontium, oleh karena itu penderita asam urat/gout harus makan sedikit ikan.
Jika kita ingin tetap makan ikan, disarankan untuk mengonsumsi ikan hering, cumi-cumi, tuna, atau ikan putih.
Cara Salah Menyimpan Ikan
Ikan segar jadi salah satu bahan makanan yang sangat mudah busuk jika kamu tak tahu cara menyimpan yang baik.
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjaga ikan segar yang baru kamu dapatkan dari pasar agar tetap segar sampai kamu akan mengolahnya nanti.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Chef Suwanta, Executive Chef Four Points by Sheraton Makassar mengatakan bahwa sebelum menyimpan ikan, kamu harus membersihkan ikan terlebih dulu sampai benar-benar bersih.
Namun, banyak orang justru salah dalam tahap ini.
Beberapa malah langsung menyimpan ikan tanpa membersihkannya.
“Bersihkan ikan termasuk insang dan isi perut serta sisik ikan. Cuci ikan yang telah bersih dan tiriskan,” ujar Suwanta pada Kompas.com, Minggu (7/6/2020).
Jika ikan sudah dipastikan benar-benar bersih, baru kamu bisa menyimpannya di dalam chiller atau freezer.
Bungkus ikan dengan plastic wrap atau wadah yang sangat kedap udara.
Menurut Suwanta, kamu bisa mennyimpannya baik di chiller atau pun freezer.
Jika disimpan di dalam chiller yang punya suhu sekitar 3 derajat celsius, maka ikan akan bisa bertahan sekitar satu minggu lamanya.
Jika ingin lebih tahan lama, kamu bisa menyimpannya di dalam freezer dengan suhu di bawah 0 derajat celsius. Jika disimpan di dalam freezer, ikan bisa tahan sampai tiga bulan.
Nah, kesalahan kedua yang seringkali kita lakukan adalah mencairkan ikan lalu membekukannya lagi.
Chef Aguk Prasetiyo dari Hotel Santika Cirebon mengatakan bahwa ikan segar yang sudah dicuci, dibungkus, dan masuk ke dalam freezer sebaiknya jangan dibawa keluar masuk.
Sebaiknya ikan baru akan dikeluarkan beberapa jam atau mungkin satu hari sebelum proses memasak.
Ikan yang sudah dicairkan tersebut pun tidak boleh masuk lagi ke dalam freezer.
“Yang penting jangan keluar masuk. Mau ikannya besar atau kecil kita kan sudah bisa memastikan ya kebutuhan buat sehari seperti apa,” kata Aguk pada Kompas.com, Minggu (7/6/2020).
“Bisa di-packing ukurannya kecil atau per satu porsi saja,” sambung dia.