Modal Nekat Malah Bikin Sekarat, Jangan Lagi Pakai Kertas Cokelat untuk Bungkus Makanan, Tanpa Sadar Efek Berbahaya ini Bisa Masuk Tubuh

By Ulfa, Kamis, 11 November 2021 | 06:20 WIB
Dianggap Lebih Aman dari Plastik, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Hingga Mandul (ginkgobilobahelp.info)

SajianSedap.com - Saat akan bertamasya bersama keluarga, pastinya membawa makanan menjadi hal yang wajib.

Dari pagi-pagi kita sudah mempersiapkan segala makanan untuk dibawa ke tempat tujuan.

Nah, untuk memudahkan membawanya, banyak orang yang lebih memilih kertas cokelat pembungkus nasi dan makanan.

Hal ini agar setelah selesai digunakan, kertas cokelat pembungkus nasi dan makanan itu bisa langsung dibuang.

Tak hanya itu, saat kita pergi ke warteg, membeli ketoprak atau nasi goreng, kerta cokelat ini sering menjadi pembungkusnya.

Baca Juga: Jangan Susah Dibilangin! Kebiasaan Simpan Sisa Tempe di Tempat Ini Punya Bahaya yang Tidak Main-Main, Bakalan Rugi Banget

 

Namun, ternyata ada bahaya kertas cokelat untuk pembungkus makanan, loh!

Bahkan menurut pakar toksikologi kimia mengatakan kebiasaan membungkus makanan dengan kertas cokelat ini sebenarnya tidak disarankan.

Kenapa?

Ada Zat Kimia Berbahaya

Tak banyak orang tahu kalau memakai kertas cokelat pembungkus nasi ternyata ada efeknya bagi kesehatan.

Bahaya ketas cokelat pembungkus nasi ini pun dibongkar ahli.

Mereka menyebut bahwa kertas berwarna cokelat tersebut mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan manusia.

Dilansir dari Tribun Pontianak, kertas nasi mengandung bisphenol A atau BPA, yang memiliki bahaya tersendiri bagi kesehatan tubuh.

Kertas cokelatatau kertas minyak bahaya untuk membungkus makanan

Diketahui BPA sendiri sering digunakan sebagai bahan pembuat wadah atau pembungkus makanan bukan hanya dari plastik, tetapi juga kertas.

Terkait bahaya penggunaan kertas nasi ini juga sempat dipaparkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di website resminya.

Baca Juga: Tolong Ingatkan Pembantu Mulai Sekarang! Jangan Lagi Siram Sambel Ulek dengan Minyak Sisa Goreng Ayam, Nikmatnya Bisa Bikin Mati Muda

Di mana Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lisman Suryanagara mengingatkan masyarakat supaya berhati-hati dengan kertas nasi dan kertas daur ulang yang dipakai untuk membungkus makanan.

Sebab menurut penelitiannya kertas nasi untuk membungkus makanan seperti untuk nasi goreng, nasi bungkus, atau martabak yang berwarna cokelat itu memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Berbicara tentang kemasan makanan berbahan dasar kertas yang paling lazim digunakan di Indonesia, ternyata masih banyak yang belum layak untuk dijadikan sebagai kemasan makanan primer.

"Masih banyak ditemukan penggunaan kertas koran, kertas bekas cetakan, atau kertas daur ulang sebagai kemasan nasi kotak, nasi bungkus, gorengan, dan kotak martabak," ungkap Lisman.

Hasil riset yang dilakukan LIPI menunjukan jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas nasi yang terbuat dari kertas daur ulang sekitar 1,5 juta koloni per gram.

Sedangkan rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70-100 gram, itu artinya ada sebanyak 105 juta-150 juta bakteri yang terdapat di kertas tersebut.

Dapat Picu Penyakit Kanker

"Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibandingkan jenis kertas lainnya, ini melebihi batas yang ditentukan," ujar Lisman lagi.

Lebih lanjut, Lisman mengatakan bahwa zat-zat kimia tersebut berdampak negatif terhadap tubuh manusia.

Baca Juga: Tolong Ingatkan Pembantu di Rumah, Pastikan Buang Bagian Ceker Ini Sebelum Dimasak, Bisa Undang Bahaya Jika Sampai Masuk Mulut

Hal ini dapat memicu berbagai penyakit seperti kanker, kerusakan hati dan kelenjar getah bening, mengganggu sistem endokrin, gangguan reproduksi, meningkatkan risiko asma, dan mutasi gen.

Hal ini senada dengan pernyataan dari ilmuwan riset di New York State Department of Health, Kurunthachalam Kannan, Ph.D., yang mengatakan bahwa BPA juga terkandung pada kertas pembungkus makanan dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Di mana bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas supaya lebih tahan terhadap panas.

Selain pada kertas pembungkus makanan, BPA juga sering terdapat pada tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, maupun tiket.

"Kertas berwarna cokelat untuk pembungkus, biasanya bungkus nasi, dilapisi oleh sebuah lapisan plastik supaya tidak mudah bocor. Lapisan itulah yang berbahaya," tutur Dr rer nat (doktor ilmu sains) Budiawan.

Ia juga menjelaskan, efek yang dirasakan tubuh ketika terpapar senyawa-senyawa tersebut memang tidak langsung.

Butuh waktu 5-20 tahun sampai tubuh merasakan efek dari pembungkus berwarna cokelat tersebut jika dipakai rutin.

Ilustrasi kertas cokelat pembungkus nasi

Baca Juga: Buat yang Doyan Madu Wajib Tahu! Jangan Lagi Lakukan Hal Ini Setelah Minum Madu, Efek Sampingnya Pada Tubuh Bikin Merinding

"Efek pada kesehatan memang jangka panjang. Efek kronisnya bisa menghambat kesuburan, bersifat karsinogenik (kanker), dan mutagenik (perubahan-perubahan pada gen manusia)," jelasnya.

Lebih lanjut, ternyata kertas yang digunakan untuk membungkus burger, nasi, sandwich, serta kentang, begitu juga dengan kotak ayam goreng dan kardus pizza, dinilai peneliti mengandung bahan kimia sintetik terkait dengan masalah kesehatan serius bila larut ke dalam makanan.

Hal tersebut menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science & Technology Letters.

Dikutip dari Kompas.com, peneliti studi ini mengumpulkan sekitar 400 sampel dari kertas dan karton produk dari 27 rantai makanan cepat saji di Amerika Serikat.

Dan menemukan bahwa 46 persen dari kertas dan kotak makanan cepat saji, 20 persen dari sampel karton pembungkus, dan 16 persen dari wadah minuman non-kertas, diuji positif mengandung sekelompok zat kimia yang disebut per- and polyfluoroalkyls (PFASs).

Umumnya kandungan zat kimia ini digunakan dalam kemasan makanan untuk menghalau lemak dan minyak.

PFASs telah dikaitkan dengan jenis kanker tertentu, masalah perkembangan dan reproduksi, sistem kekebalan tubuh, dan masalah kesehatan lainnya.

Cara terbaik untuk menghindari kemungkinan bahaya ialah segera menghabiskan makanan cepat saji atau menyimpan makanan cepat saji dalam wadah aman.

Semakin sebentar makanan berada dalam bungkusnya, maka semakin sedikit bahan kimia yang kemungkinan akan bercampur dengan makanan.

Baca Juga: Beli Terus Tapi Tidak Pernah Sadar, ini Bahaya dari Minum Air dari Botol Plastik yang Bikin Semua Geger, Ngeri Banget

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Nggak Nyangka, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi yang Biasa Kita Gunakan Diam-diam Bisa Menyebabkan Mandul sampai Kanker, Waspada!"