Sajiansedap.com - Ketika mendengar kata nasi pasti sudah tidak asing bagi anda.
Nasi sudah menjadi makanan pokok bagi orang Indonesia.
Jika belum makan nasi maka akan terasa sangat kurang.
Nasi putih sangat cocok dengan beragam lauk pauk.
Tetapi ternyata, nasi putih bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Kira-kira masalah kesehatan apa ya?
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
Efek Samping Makan Nasi
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah risko mengonsumsi nasi putih.
1. Resiko Diabetes Tipe 2
Nasi putih menempati skor indeks glikemik yang tinggi, maka dikaitkan dengan resiko diabetes tipe 2.
Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat tubuh mengubah karbohidrat menjadi gula.
Beras putih memiliki indeks glikemik 64 sementara beras merah memiliki indeks 55.
Makanan yang memiliki indeks glikemik lebih rendah akan lebih baik bagi penderita diabetes.
2. Mengandung Sedikit Serat
Nasi putih memiliki serat yang lebih sedikit dibandingkan dengan nasi dari beras merah.
Serat pada nasi putih hanya berkisar 0.9 gram per 100 gramnya, sementara pada nasi merah bisa mencapai dua kali lipatnya yaitu 1.8 gram.
Nasi putih memiliki vitamin dan mineral yang lebih rendah pula dari nasi merah, untuk mendapatkan serat yang lebih tinggi, disarankan mengganti nasi putih dengan nasi merah.
3. Risiko sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah faktor resiko yang dapat meningkatkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Berdasarkan penelitian, orang dengan konsumsi rutin nasi putih lebih beresiko mengalami sindrom metabolik.
Sindrom metabolik bisa berbentuk tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, garis pinggang yang besar, dan kadar HDL yang rendah.
4. Obesitas
Nasi putih sangat tidak disarankan untuk orang yang sedang diet menurunkan berat badan.
Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa konsumsi nasi putih yang rutin dapat menyebabkan obesitas.
Nasi putih mengandung karbohidrat dan kalori yang tinggi sehingga bisa menaikkan berat badan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Dalam 100 gram nasi putih terdapat 130 kalori dan 28 gram karbohidrat.
Jika ingin memenuhi karbohidrat harian tanpa nasi putih, bisa diganti dengan kentang, ubi atau jagung mampu mengurangi resiko obesitas.
5. Bisa Jadi Mengandung Arsenik
Padi yang ditanam di daerah tertentu ada yang terkontaminasi oleh arsenik.
Arsenik bisa meningkatkan resiko akan kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Kamu Satu di Antara Orang yang Tidak Konsumsi Nasi?
Nasi merupakan salah satu sumber Karbohidrat yang penting bagi tubuh.
Namun, banyak orang yang menganggap nasi sebagai musuh, terutama orang yang sedang menurunkan berat badan.
Karena takut gemuk, mereka membatasi nasi atau tidak makan nasi sama sekali.
Sebenarnya bolehkah seperti itu? Apakah tubuh akan jadi lebih sehat?
Karbohidrat yang terkandung dalam nasi diperlukan tubuh untuk membantu pembakaran kalori menjadi energi.
Hal ini yang membuat tubuh menjadi lebih kuat ketika melakukan aktivitas.
Jika kita sengaja tidak makan nasi atau Karbohidrat lain, tubuh tidak akan mendapat energi untuk beraktivitas secara optimal.
Itulah mengapa nasi bisa menjadi salah satu sumber energi.
Sebenarnya, kita memang tidak diharuskan makan nasi setiap waktu makan.
Tidak masalah juga jika kita tidak makan nasi.
Namun, semua itu dibolehkan selama tetap menjaga kadar Karbohidrat tubuh dengan mengonsumsi makanan lain yang mengandung Karbohidrat.
Anda dapat mengganti nasi dengan jenis Karbohidrat lain, misalnya kentang, roti, bihun, ubi, dan berbagai makanan pokok lain.
Sebaiknya Moms juga tetap menjaga kadar nutrisi dalam tubuh dengan tetap mengonsumsi makanan bergizi.
Jangan sampai tubuh kurang mendapatkan Karbohidrat dalam asupan gizi setiap hari.
Tidak makan nasi atau sumber Karbohidrat lain membuat kita tak bersemangat menjalani aktivitas, merasa kelelahan, dan tidak enak badan seharian.
Kebiasaan ini juga justru akan merusak program diet.
Telah dibuktikan bahwa sengaja tidak mengonsumsi Karbohidrat sama sekali saat diet justru membuat tambah sulit menurunkan berat badan.
Terlalu sedikit Karbohidrat akan menurunkan metabolisme dan dapat menghilangkan massa otot.
Penurunan asupan Karbohidrat juga harus diimbangi dengan asupan protein dan serat yang mencukupi.
Jika dibiarkan terus berlangsung, kondisi ini bisa berlanjut jadi ketosis.
Kondisi dapat menyebabkan gejala pusing, lemas, mual, dan dehidrasi. Kekurangan Karbohidrat berisiko membuat kekurangan nutrisi lain yang penting untuk fungsi tubuh.
Jadi, harus mengonsumsi berapa banyak Karbohidrat yang sehat setiap hari?
Pada umumnya, orang dewasa yang sehat dianjurkan menerima asupan Karbohidrat 300-400 gram per hari.
Saat menjalani diet, asupan Karbohidrat dapat dikurangi setengahnya atau menjadi 150-200 gram.