Selain itu, melansir Kompas.com (29/1/2016), penelitian yang diterbitkan dalam The British Medical Journal menunjukkan bahwa mengonsumsi buah dan sayuran kaya flavonoid bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah kenaikan berat badan.
Tim peneliti merekrut peserta penelitian dari tiga studi: Health Professionals Follow Up Study, Nurses 'Health Study, dan Nurses' Health Study II, dan meminta mereka untuk melaporkan berat badan, kebiasaan, gaya hidup, dan diagnosa penyakit baru setiap dua tahun dalam jangka waktu 24 tahun, dari tahun 1986 dan 2011.
Peserta juga diminta melaporkan perkembangan diet mereka setiap empat tahun.
Setelah memperhitungkan pola diet dan faktor gaya hidup seperti tingkat aktivitas fisik, kebiasaan merokok, hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi flavonoid yang lebih tinggi dikaitkan dengan jumlah penurunan berat badan yang lebih efektif, dengan hasil yang terlihat baik pada laki-laki maupun perempuan dari segala usia.
Hubungan terkuat antara flavonoid dan penurunan berat badan ditemukan pada flavonoid anthocyanin yang terdapat dalam blueberry dan stroberi, lalu polimer flavonoid yang ditemukan dalam teh dan apel, serta flavonol yang ditemukan dalam teh dan bawang.
Meskipun sebagai studi observasional penelitian masih memiliki keterbatasan, para peneliti menyatakan bahwa temuan ini dapat membantu untuk memperbaiki pola diet sebelumnya untuk pencegahan obesitas.
Dengan mempertahankan berat badan yang sehat, setiap orang juga dapat mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan obesitas seperti diabetes, kanker, tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular.
Peneliti juga percaya bahwa hasil yang mereka dapatkan ini, dapat membantu orang memaksimalkan manfaat kesehatan dari buah-buahan dan sayuran yang paling kaya flavonoid dan paling bermanfaat untuk mengelola berat badan.
Bagaimana? Masih mau menunda untuk mengonsumsi labu siam yang tinggi flavonois?
Jangan sampai rugi!
Rutin Minum Air Perasan Labu Siam
Labu siam memanglah dikenal menyehatkan.
Ya, labu siam ini juga ampuh sebagai obat hipertensi.
Berdasarkan data riset kesehatan dasar (riskesdas) 2018, hampir 40 persen penduduk Indonesia mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Pada awal Januari 2019 lalu, seorang pria menganjurkan untuk minum perasan air labu siam.
Resepnya, satu labu siam segar diparut, lalu diperas dan air perasannya diminum setiap pagi dan sore.
Setelah lima hari, tekanan darahnya turun menjadi 140/80 mmHg.
Hingga kini, keluhan gangguan hipertensi, seperti sakit di belakang leher, sering pusing, dan merasa lemas tak pernah lagi mereka alami.
"Dokter hanya memberikan 2x1/2 tablet captopril 25 mg per hari untuk menjaga agar tensi kami tidak naik lagi,"kata Trisno.