Sajiansedap.com - Anda pasti sudah sangat tidak asing dengan ikan mujair.
Ikan satu ini memang kerap jadi favorit dari orang Indonesia.
Ikan mujair bahkan ada di acara kumpul-kumpul keluarga.
Bagi para ibu rumah tangga pasti akan sangat mudah mengolah ikan mujair ini.
Mulai dari digoreng atau dijadikan pepes.
Tapi nyatanya, ikan mujair mengandung bahaya yang bisa mengancam loh.
Kira-kira apakah itu?
Bahaya Makan Ikan Mujair
1. Ikan yang Diternakkan
Masih banyak peternak yang membudidayakan ikan dan hanya fokus pada keuntungan saja.
Hasilnya, tentu kualitas dari ikan-ikan tersebut tak diperhatikan dan hanya mementingkan kuantitas.
Kondisi tersebut akan memperparah polusi dan tentunya membuat kualitas ikan itu sendiri berkurang.
2. Kadar Lemak Buruk Sangat Tinggi
Bila ikan mujair liar makan tumbuhan air dan algae, ikan mujair di peternakan ikan akan makan jagung dan pelet kedelai.
Selain itu, ikan-ikan tersebut juga akan digemukkan.
Sayangnya proses penggemukan tersebut membuat ikan memiliki kandungan lemak yang tak baik bagi tubuh kita.
Misalnya, kandungan asam lemak omega-6 yang sangat tinggi.
Padahal yang dibutuhkan tubuh kita adalah asam lemak omega-3.
Psst, sekadar informasi, kadar omega-6 pada ikan mujair lebih tinggi daripada satu porsi hamburger atau bacon, lho!
3. Mengandung Zat Kimiawi
Ikan-ikan pada peternakan biasanya diberi antibiotik dan sangat mungkin terpapar pestisida yang seharusnya digunakan untuk memberantas hama.
Selain itu, sering ditemukan juga ikan mujair yang mengandung bahan kimia yang sama seperti yang ada pada plastik PVC, yaitu dibutyltin.
Sebuah artikel dari Dr. Axe menyebutkan bahwa kandungan ini akan menyebabkan obesitas.
Selain itu, kandungan dibutyltin juga menyebabkan alergi, asma, dan gangguan metabolik lainnya apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
4. Memakan Kotorannya Sendiri
Duh, alasan keempat ini memang terdengar menjijikan.
Tapi, tahukah kita bahwa ikan mujair dari peternakan ikan yang sangat padat akan cenderung makan kotorannya sendiri.
Bahkan di negara tertentu, ikan mujair juga diberi makanan dari kotoran itik atau babi.
Padahal dalam kotoran tersebut mengandung mikroba jahat seperti salmonella yang sangat tinggi dan bisa mengganggu fungsi tubuh kita.
5. Bisa Memicu Kanker
Ikan mujair merupakan produk perikanan yang seringkali tidak mendapat perawatan yang tepat, sehingga memiliki kandungan dioxin yang tinggi.
Dioxin adalah racun kimiawi yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.
Sekali dioxin masuk ke tubuh kita, dibutuhkan waktu 7 hingga 11 tahun sebelum benar-benar bersih di tubuh kita.
Maka, alangkah baiknya bila kita memang sedang ingin mengonsumsi ikan mujair atau ikan lainnya, pastikan dulu darimana ikan itu berasal.
Jangan sampai mempertaruhkan kesehatan kita atau keluarga tercinta, ya!
Orang yang Tidak Bolen Makan Ikan
Mengutip Kompas.com, dalam riset yang diterbitkan di Jama Network 2006, peneliti membuktikan bahwa ikan mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan.
Nutrisi tersebut seperti protein, vitamin D, selenium, dan omega-3 yang bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Lebih lanjut, mengonsumsi ikan juga bisa mengurangi risiko stroke, depresi, dan penurunan mental seiring bertambahnya usia.
Namun dalam beberapa kondisi, ikan justru bisa membahayakan nyawa Anda.
Kondisi seperti apa?
1. Pasien hemoragik
Perlu diketahui kalau lemak ikan mengandung asam eikosapentaenoat (EPA), yang memiliki efek mencegah kolesterol menempel pada dinding pembuluh darah.
Ini memang sangat bermanfaat untuk aterosklerosis.
Akan tetapi, asupan EPA yang berlebihan bisa menghambat agregasi trombosit.
Bagi pasien dengan penyakit hemoragik seperti trombositopenia, hemofilia, dan defisiensi vitamin K, sebaiknya makan lebih sedikit bahkan tidak konsumsi ikan sama sekali.
Sebab sulit bagi pasien sirosis untuk menghasilkan faktor pembekuan sendiri, sehingga tidak disarankan untuk makan ikan.
2. Sedang konsumsi obat
Makanan kaya histidin seperti ikan dan udang dapat diubah menjadi histamin di dalam tubuh.
Dalam kondisi normal, tubuh manusia mengeluarkan zat yang menghambat aktivitas histamin, moniamine oksidae.
Akan tetapi, saat meminum obat anti-bakteri, obat ditekan dan moniamine oksidae akan menghambat serta menghasilkan akumulasi histamin.
Pada akhirnya akan menyebabkan pusing, jantung berdebar, utrikaria, dan sejenisnya.
3. Penderita asam urat
Kondisi gout atau radang sendi disebabkan oleh metabolisme yang tidak normal dalam tubuh manusia.
Nah, ikan, udang, dan kerang kaya akan strontium.
Oleh karena itu, penderita asam urat harus membatasi konsumsi ikan.
Jika kita ingin tetap makan ikan, disarankan untuk mengonsumsi ikan hering, cumi-cumi, tuna, atau ikan putih saja.