Sajiansedap.com - Anda pasti sudah sangat sering melihat telur ayam.
Harga telur juga kadang naik dan turun tergantung musimnya.
Tapi disetiap rumah pasti hampir ada persediaan telur ayam.
Telur ayam menjadi salah satu makanan favorit orang Indonesia yang mudah diolah.
Walaupun mudah diolah, nyatanya orang dengan kondisi ini dilarang keras untuk makan telur ayam loh.
Kok bisa ya?
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
Orang yang Dilarang Konsumsi Telur Ayam
Alergi Telur
Ketika anak mengalami, berarti sistem kekebalan tubuhnya yang biasanya melawan infeksi bereaksi berlebihan terhadap protein dalam telur.
Sehingga jika anak mengonsumsi olahan dari telur baik yang berupa makanan ataupun minuman, tubuhnya akan mengira protein ini berbahaya.
Sebab sistem kekebalannya merespons dengan bekerja sangat keras untuk melawan protein dari telur.
Gejala Alergi Telur Pada Anak
- kesulitan bernapas
- batuk
- suara serak
Baca Juga: Resep Tim Putih Telur Ayam Cincang, Sajian Pelengkap yang Tampil Begitu Mantap
- sakit tenggorokan
- sakit perut
- muntah
- diare
- mata gatal, berair, atau bengkak
- gatal-gatal
- bintik-bintik merah
- pembengkakan
- merasa pusing bahkan pingsan
Baca Juga: Resep Telur Ayam Sayuran Enak, Menu Serba Telur yang Tidak Boleh Diragukan Rasanya
Beberapa reaksi terhadap telur bersifat ringan dan hanya melibatkan satu bagian tubuh, seperti gatal-gatal pada kulit.
Tetapi jika Si Kecil memiliki reaksi ringan karena alergi telur di masa lalu, reaksi selanjutnya yang ditunjukan bisa lebih parah.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat memiliki reaksi alergi sangat serius, yang dapat menyebabkan anafilaksis.
Perawatan medis diperlukan segera karena orang tersebut mungkin memiliki masalah pernapasan dan penurunan tekanan darah.
Anafilaksis diobati dengan obat yang disebut epinefrin yang diberikan melalui suntikan.
Anak-anak yang memiliki alergi parah terhadap telur biasanya alergi tersebut akan terbawa sampai dewasa, maka Ia membutuhkan suntikan epinefrin untuk berjaga-jaga.
Tindakan yang dilakukan dokter
Biasanya dokter mendiagnosis alergi telur dengan tes kulit atau tes darah.
Tes kulit (juga disebut tes awal) adalah tes alergi yang paling umum.
Pengujian kulit memungkinkan dokter melihat dalam sekitar 15 menit jika seseorang peka terhadap telur.
Dengan tes ini, dokter atau perawat akan menempatkan sedikit ekstrak telur di kulit anak tersebut.
Lalu, menusuk lapisan luar kulit atau membuat goresan kecil pada kulit.
Jika daerah itu membengkak dan menjadi merah (seperti gigitan nyamuk), anak itu sensitif terhadap telur.
Mengobati alergi telur
Cara terbaik untuk mengobati alergi telur adalah menghindari makan telur atau konsumsi produk yang mengandung telur.
Juga harus bertindak cepat untuk mengatasi alergi telur yang dialami anak.
Orangtua dapat mengajarkan anak untuk melakukan pencegahan agar tidak mengonsumsi telur dengan cara membaca label makanan.
Ajarkan juga bagaimana cara mengatasi alergi yang timbul jika Si Kecil tak sengaja mengonsumsi telur.
Konsultasikan ini dengan dokter, dan sampaikan kepada guru di sekolah anak agar semua daat mencegah dan mengatasi alerginya jika timbul.
Dokter akan memberikan obat yang dapat menangani dengan cepat jika alergi telur tiba-tiba muncul, obat yang diberikan dokter mudah dibawa kemana saja.
Namun, jika alerginya parah, segera bawa anak ke dokter.
Artikel Telah Ditayangkan Di Health.grid.id Dengan Judul, Telur SumberProtein Hewani Terjangkau, Tapi Tidak Semua Orang Bisa Mengonsumsinya