Jangan Dimakan! Stop Masak Tumis Kangkung Dicampur 2 Bahan Ini, Lebih Baik Dibuang daripada Ancam Nyawa Seisi Rumah

By Virny Apriliyanty, Minggu, 28 November 2021 | 10:25 WIB
Ilustrasi sayuran kangkung yang sudah dimasak menjadi tumis, bermanfaat untuk cegah diabetes (Tribun Travel - Tribunnews.com)

SajianSedap.com - Tumis kangkung memang jadi sajian yang sudah lazim diolah di rumah.

Membuatnya mudah dan bahannya juga sederhana banget.

Tapi, masih banyak orang salah kala membuat tumis kangkung sendiri di rumah.

Baca Juga: Tolong Para Istri Awasi Suami, Jangan Sampai Minum Kopi Setelah Makan Sayur Bayam, Ini Bahayanya Kalau Masih Nekat

Soalnya, banyak yang tak tahu kalau bahan yang dicampurkan ke tumis kangkungnya ternyata berbahaya.

Penyebabnya lantaran kini banyak bahan berbahaya yang tersebar di pasaran.

Yuk, kita intip.

Baca Juga: Bisa Buat Seisi Rumah Pendek Umur Bahkan Kehilangan Nyawa, Tolong Mulai Sekarang Stop Beli Kangkung dengan Ciri-ciri Seperti Ini

1. Terasi Oplosan

Bukan rahasia lagi kalau kangkung dan terasi adalah teman paling klop.

Itu sebabnya, ibu ibu paling senang bikin kangkung terasi di rumah.

Tapi, tahukah kamu kalau terasi bisa jadi berbahaya kalau kita tak tahu asal muasalnya?

Soalnya, belakangan banyak ditemukan terasi oplosan yang berbahaya banget bagi tubuh.

Tahun 2017 lau, Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.

Baca Juga: Emak-emak Tolong Perhatikan Kalau Mau Masak Sayur Rebung, Jangan Sampai Diolah Seperti Ini Kalau Tak Mau Sekeluarga Masuk Rumah Sakit, Ngeri Banget!

Seperti terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B yang mereka temukan dari hasil pemeriksaan sampel, Selasa (29/8/2017) di UPT Pasar Sungailiat.

Ternyata, terasi tersebut mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.

Beginilah salah satu ciri terasi yang mengandung rhodamin atau pewarna pakaian yang sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia

Pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.

Padahal seperti kita ketahui, Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan.

Nah, terasi dengan pewarna ini sebenarnya mudah kita kenali bedanya.

Di antaranya adalah tekstur terasi tersebut kasar, pewarna merahnya tidak merata, berwarna merah mencolok, dan keras.

"Kalau dari udang kan lembut tidak keras seperti ini. Ini ada sisik-sisik ikan di produk terasinya. Diragukanlah dia menggunakan bahan udang. Produknya juga menggunakan zat pewarna. Kalau aslinya mungkin berwarna hitam, pucat tapi karena ini pakai zat pewarna menjadi merah, warnanya biar menarik," ungkap Suherman kepada bangkapos.com.

Sedangkan produk terasi yang sudah lama tidak terjual tersebut berwarna coklat dimana zat pewarnanya sudah pudar dan terasinya mengeras.

Baca Juga: Mending Jangan Dimasak Kalau Masih Lupa Simpan Sayur dalam Kulkas Seperti Ini, Malah Bawa Masuk Bahaya ke Dalam Tubuh, Jangan Sampai Nyesel Belakangan

"Keras untuk melempar kaca pecah ini," kata Suherman sambil memegang terasi berhodamin yang sudah lama.

Karena itu, proses pemilihan terasi juga penting Anda lakukan di pasaran, lo.

Terasi yang baik kualitasnya, pasti membuat masakan jadi semakin meningkat cita rasanya.Terasi yang berkualitas baik adalah terasi yang aromanya segar.

Kalau terasi udang, aroma udangnya juga harus terasa.

Dari sudut penampilan, warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah.

Warna terasi yang terlalu cerah bisa merupakan tanda bahwa warnanya tidak alami.

Warna masakan pun terkadang menjadi tidak cerah atau kusam karena pemakaian terasi yang tidak baik.

Pertimbangan lain dalam memilih terasi, terasi harus kering, tidak basah.

Terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.

Baca Juga: Satu Indonesia Kena Tipu! Selama Ini Dikira Sehat, Ternyata Makan Bakso dengan Tambahan Tauge Malah Bisa Datangkan Hal Mengerikan Ini Buat Tubuh

2. Cumi dan Ikan Asin

Banyak juga ibu-ibu yang suka menumis kangkung bersama ikan atau cumi asin, lo.

Rasanya tentu saja jadi lebih enak karena aroma dan rasa ikan asin yang terkenal menggiurkan.

Namun dibalik kelezatannya saat disajikan di meja makan, alangkah baiknya kembali cek ikan asin dirumah.

Pasalnya dibalik kesehatannya, ada ikan asin yang telah dicampur formalin agar tahan lama.

Berikut ciri-ciri ikan asin berformalin yang wajib Anda waspadai.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Inilah kesalahan dalam mengolah ikan asin yang bikin tidak tahan lama dan tidak renyah

1. Tak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar.2. Tak dihinggapi lalat3. Warnanya bersih cerah, namun tidak berbau khas ikan asin/ebi kering.

Baca Juga: Selama Ini Dianggap Enteng, Makan Nasi Bungkus Pakai Kertas Nasi Ternyata Menyimpan Hal Mengerikan Untuk Tubuh, STOP Kalau Tidak Mau Mati Muda

Selain itu ada ciri-ciri lain yang harus Anda perhatikan pada ikan asin di rumah.

Perhatikan kualitas ikan asin tersebut, apakah masih segar, atau malah sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan.

Bila berbau apek atau tengik pertanda makanan itu sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.

Baca Juga: BERITA POPULER : Bahaya dari Minum Air Kelapa Muda Sampai Manfaat Menabur Kopi Di Setiap Sudut Rumah