SajianSedap.com - Kabar Susilo Bambang Yudhoyono yang menderita kanker prostat memang menggetkan banyak orang.
Rasanya, baru 2 tahun lalu kita mendapat kabar duka karena kepergian sosok Ani Yuhdoyono karena kanker darah atau leukimia.
Namun beruntung, kanker prostat SBY terdeteksi di stadium awal sehingga masih bisa ditangani dengan lebih baik.
Nah ternyata berbeda dengan SBY yang tiba-tiba sakit, Ibas sang putra justru sudah takut Ani Yuhdoyono akan jatuh sakit sejak 2 tahun sebelum kepergiannya.
Penyebabnya ternyata karena kebiasaan Ani ini, lo.
Apa, ya ?
Ani Yudhoyono Berjuang Lawan Leukimia
Sebelum meninggal, Ani menjalani pengobatan leukimia di Singapura selama 3 bulan.
Kondisinya pun kini semakin kurus dan lemah.
Bisa jadi itu karena Ia menjalani proses pengobatan yang tidak mudah.
Biasanya akibat kemoterapi, banyak efek samping yang terjadi pada tubuh.
Salah satunya adalah sulit makan karena makanan apapun jadi terasa tidak enak.
Belum lagi rasa mual dan letih yang terus mendera.
Nah, siapa sangka kalau sejak 2 tahun lalu, anak pertamanya, Ibas Yudhoyono, sempat khawatir kalau ibunya akan jatuh sakit?
Bukan karena sembarangan makan, tapi karena kebiasaan Ani sendiri.
Kebiasaan ini Rentan Buat Ani Rentan Sakit
Seperti yang kita tahu, Ani memiliki akun Instagram pribadi didominasi foto keluarganya.
Selain mengunggah foto, Ia juga rajin membalas komentar dari warganet di kolom komentar.
Hal ini yang kemudian dibahas oleh Rosiana Silalahi pada talkshow Rosi yang tayang di channel Kompas TV dan diunggah pada 13 Agustus 2016 lalu.
"Menurut Mas Agus dan Mas Ibas kadang-kadang, menurut saya ya, Ibu Ani tuh, terlalu baik pada followers-nya karena banyak orang yang iseng selalu mau dijawab.
Ada enggak yang pernah bilangin Ibu Ani 'udah Ma, enggak usah dijawab, biarin aja!'?" tanya Rosiana.
Rupanya baik Ibas, Agus, maupun Annisa dan Aliya, semuanya sudah mengingatkan Ani.
Pasalnya, mereka cukup khawatir kalau hal itu bisa mengganggu Ani.
Namun karena memiliki kepribadian yang tegas dan lugas, Ani tidak mengindahkan peringatan anak-anaknya.
"Kita semua cukup sering untuk mengingatkan, sudah lah, enggak usah dibaca, apa lagi dijawab kalau ada hal-hal yang justru mengganggu pikiran, perasaan, yang enggak perlu.
Tetapi Ibu memang punya karakter tersendiri, kalau ada yang harus dijawab segera, ya harus dijawab segera, karena menurut beliau kebenaran harus dijelaskan sebenar-benarnya gitu, jangan sampai berlarut-larut sehingga orang akan menyangka 'oh jangan-jangan betul karena enggak dijawab'," jelas Agus.
Ibas pun mengaku kalau Ia takut ibunya akan jatuh sakit.
Seperti yang kita tahu, kalau membaca komentar yang buruk dan menghujat, pastinya akan berpengaruh pada psikologis.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Namun Ibas justru salut dengan ibunya yang mampu menahan itu semua.
"Karena kami takut kalau ibu langsung sakit karena setiap hari membaca, mungkin ada juga hujatan, ya sama seperti saat Pak SBY jadi presiden lah, tentunya ada mixed feeling, antara yang mendukung dan juga yang menghujat.
Ya kita hanya bisa menyarankan dan mengucapkan salut juga ternyata ibu yang seperti ini mampu, saya sendiri dan kita-kita yang muda ini belum tentu punya kemampuan yang sama.
Kalau ibu hobi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat ya silahkan saja, mungkin ada baiknya juga supaya mereka mengerti," katanya yang mengundang tawa tamu seisi studio.
Wah, Ibas ternyata lucu juga, ya!
SBY Berobat Kanker Prostat ke Luar Negeri
Staf pribadi SBY, Ossy Dermawan, dalam keterangannya pada Selasa (2/11/2021), dikutip dari Kompas.com mengatakan, kanker prostat yang diderita SBY masih stadium awal.Penyakit ini terdeteksi setelah SBY melakukan pemeriksaan melalui metode MRI, biopsi, Positron Emission Tomography (PET) Specific Membrane Antigen (SMA) Scan, dan pemeriksaan lainnya oleh tim dokter."Sesuai dengan diagnosis dari tim dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat (prostate cancer)," ujar Ossy, dikutip Sosok.ID, dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/11/2021).
"Kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal," lanjut dia.Ossy mengatakan, tim dokter memutuskan untuk melanjutkan perawatan SBY ke sebuah rumah sakit di luar negeri yang lebih mumpuni.Rumah sakit itu juga telah menyambut baik keputusan tersebut."Setelah dilakukan konsultasi yang mendalam dengan tim dokter Indonesia, termasuk para urolog senior, diputuskan medical treatment dilakukan di sebuah rumah sakit di luar negeri yang memiliki pengalaman panjang dan teknologi yang maju untuk menangani kanker prostat," jelas Ossy."Ketua tim dokter luar negeri dalam komunikasi langsung dengan SBY (via telemedisin), setelah mempelajari semua data kesehatan Bapak SBY, menyampaikan optimismenya untuk bisa mengatasi penyakit yang diderita Bapak SBY," ungkap Ossy.
Baca Juga: SBY Divonis Kanker Prostat, Orang yang Memiliki Kondisi Seperti Ini Juga Bisa Bernasib Sama Dengan Mantan Presiden RI ke 6, Begini Cara MencegahnyaAdapun saat ini, kata Ossy, SBY sedang sibuk menjalani kehidupan sehari-hari seperti menunggu klub bola voli Lavani berlatih, melukis, membaca, dan menulis.
SBY juga memohon agar masyarakat membantu doa untuk kesembuhan penyakitnya."Bapak SBY memohon doa dari para sahabat khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya agar medical treatment yang dilakukan dapat berjalan dengan baik," tutur Ossy.Lebih jauh, rencana pengobatan SBY ini juga telah disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).Ossy Dermawan mengatakan, Presiden Jokowi memberikan respon yang baik atas rencana tersebut."Sesuai dengan etika dan tata krama yang dianut Bapak SBY, beliau sudah menelepon Bapak Presiden Jokowi untuk melaporkan rencana berobat ke luar negeri," kata Ossy dalam keterangannya, Selasa (2/11/2021).Jokowi bahkan menjanjikan akan mengirimkan tim dokter kepresidenan untuk perawatan SBY atas kanker prostat yang dideritanya."Satu dua anggota tim dokter Kepresidenan akan mendampingi dalam pengobatan tersebut," terang Ossy.