SajianSedap.com – Anda yang sering menonton televisi pasti sudah tak asing dengan wajah ini.
Dara cantik keturunan Aceh-Polandia ini memang sudah malang melintang di jagad hiburan tanah air.
Karirnya sebagai presenter melejit saat membawakan acara Tonight Show bersama Vincent Rompies dan Desta.
Sekilas memang tak ada yang salah dengan Enzy.
Namun siapa sangka, dulunya Enzy pernah mengidap penyakit ini.
Penyakit ini adalah penyakit yang berbahaya.
Bahkan Enzy sendiri tak menyangka dan dikira asam urat.
Kira-kira apa ya penyakitnya?
Enzy Storia Menderita Auto Imun
Dilansir dari Kompas.com, Enzy menceritakan pengalaman tentang penyakit yang dideritanya.
Enzy Storia ternyata pernah mengidap autoimun saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
Dikutip dari kanal YouTube Mikha Tambayong, Enzy awalnya tak menyangka ia menderita autoimun.
Ia bahkan merahasiakan penyakitnya dari sang ibu karena takut membuat khawatir.
Enzy Storia mengidap autoimun saat masih bersekolah di tahun 2009.
Karena pengetahuan tentang autoimun masih kurang luas, Enzy mengira gejala yang dirasakannya adalah gejala penyakit asam urat.
“Awalnya 2009 gue kayak ngerasa kaki gue bengkak di tumit sebelah kiri, terus jari-jari gue ngilu, gue kira asam urat," kata Enzy Storia dikutip dari kanal YouTube Mikha Tambayong, Minggu (27/9/2020).
Enzy bahkan sempat diurut karena merasa tak enak di bagian tumit kakinya.
"Gue kira gue keseleo, dan akhirnya gue sempat diurut,” kata Enzy.
Meski sudah mengalami gejala-gejala tersebut, Enzy Storia masih merahasiakan penyakitnya kepada sang ibu.
Enzy terpaksa merahasiakan karena tak ingin membuat ibunya khawatir dengan kondisi kesehatannya.
“Gue nahan-nahan itu sampai 2-3 bulan kok badan gue makin ngilu-ngilu segala macam,” kata Enzy.
Lalu setelah itu salah satu teman mengajaknya ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi kesehatannya.
Salah satu orangtua teman Enzy mengajaknya ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi kesehatannya.
Dari situ, Enzy akhirnya menyadari mengalami gejala autoimun.
Ia juga sadar bahwa penyakit tersebut tidak bisa diobati, tetapi hanya bisa diredakan dengan mengonsumsi obat anti-inflamasi.
“Dokter bilang ini enggak ada obatnya, ini hanya bisa diredakan, caranya dengan minum obat anti-inflamasi, just it,” ujar Enzy.
Makanan Penyebab Autoimun
Belajar dari Enzy, sebaiknya mulai sekarang kita harus waspada dengan penyakit ini.
Berikut adalah makanan yang dapat menyebabkan autoimun.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
1. Makanan bertepung
Riset 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Current Allergy and Asthma Reports membuktikan sebagian besar jenis dan gejala autoimun sangat terpengaruh oleh pilihan makanan.
Selain nasi, penderita autoimun juga disarankan untuk menghindari bahan makanan gluten.
Gluten merupakan bahan utama dalam banyak makanan yang mengandung tepung.
Bagi siapa pun yang menderita penyakit celiac, menghindari gluten sangat penting.
Banyak penderita autoimun yang sangat sensitif terhadap gluten.
Gluten biasanya ditemukan dalam makanan seperti gandum, mi, sereal, pasta, serta kue dan biskuit yang terbuat dari tepung.
2. Makanan yang mengandung banyak gula
Penderita autoimun sangat rentan terhadap efek negatif dari gula.
Riset tahun 2015 yang diterbitkan dalam Frontiers of Immunology membuktikan asupan gula dapat meningkatkan risiko diabetes tipe satu pada anak-anak dengan risiko genetik.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Selain itu, penelitian tahun 1973 yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, turut menambah daftar efek negatif gula bagi penderita autoimun.
Menurut riset tersebut, segala jenis gula dapat merusak fungsi sistem kekebalan tubuh.
Kandungan gula juga dapat melukai kemampuan sel darah putih untuk melakukan pertempuran melawan ancaman.
Karena itu, kurangi konsumsi makanan dengan tinggi gula mulai sekarang.
3. Protein dari hewan
Makanan yang dapat menyebabkan autoimun selanjutnya adalah makanan dari protein hewan.
Banyak protein hewani, seperti yang ditemukan dalam daging, susu, dan telur, dapat menyebabkan respons peradangan dalam tubuh.
Hal ini juga dapat memperburuk kondisi autoimun.
Riset dalam American Journal of Cardiology telah menunjukkan sekali saja mengonsumsi makanan hewani tinggi lemak dapat menyebabkan lonjakan peradangan yang memuncak sekitar empat jam.
Pada dasarnya, lemak hewani dapat melumpuhkan arteri dan memotong volume aliran hampir setengah.
Riset lain juga menemukan konsumsi produk hewani dapat memicu serangan autoimun pada orang dengan kondisi seperti radang sendi.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Enzy Storia Cerita Penyakit Autoimun, Dikira Asam Urat hingga Dapat Mukjizat Sembuh