Ketiga, perhatikan kombinasi nutrisi dari camilan tersebut.
Widya juga merekomendasikan para keluarga untuk menyeimbangkan menu camilan yang memiliki lebih dari satu makronutrien (protein, lemak, dan karbohidrat).
Misalnya, bisa mengonsumsi kombinasi kacang-kacangan (protein dan lemak) dengan umbi-umbian (karbohidrat), atau memilih karbohidrat dari singkong dengan protein dari telur maupun keju dalam satu jenis camilan.
“Yang paling penting, camilan yang dipilih baik untuk tubuh selama dikonsumsi dalam porsi yang cukup dan tidak berlebihan,” ujar Widya.
Camilan,, lanjut Widya, biasanya mengandung karbohidrat. Namun jika memungkinkan, pilih camilan yang gluten free.
Selain berhubungan dengan kondisi kesehatan tertentu, produk camilan yang gluten-free baik untuk mengatur berat badan, serta sumber energi.
Kemudian, apabila camilan mengandung olahan tinggi protein seperti mengandung keju, telur, atau yogurt, pastikan camilan tersebut menggunakan bahan asli atau bukan hanya perasa saja.
Sebab, bahan perasa tidak memberikan manfaat nutrisi seperti bahan aslinya.
“Sebisa mungkin, hindari atau kurangi camilan yang mengandung pemanis buatan atau penyedap rasa,” tandas Widya.
Dari sisi manfaat, ngemil porsi kecil beberapa kali dalam sehari dapat membantu menjaga metabolisme tubuh dan gula darah, menghambat rangsangan lapar berlebihan, serta mencegah metabolisme tubuh melambat.