Itu semua karena kuaci mengandung senyawa seperti fenol, tanin, dan saponin.
Dan hal itu sudah dibuktikan oleh penelitian.
Sebuah penelitian terhadap hewan menyebutkan bahwa senyawa-senyawa dalam kuaci memiliki beberapa manfaat.
Misalnya bertindak sebagai anti-inflamasi, antimikroba, dan antibakteri.
Selain itu, kuaci juga dapat memberikan manfaat penyembuhan.
Contoh zat anti-inflamasi yang bisa membantu mengurangi nyeri sendi dan bengkak yang diakibatkan asam urat yang tinggi.
Walau begitu, masih ada beberapa penelitian lebih lanjut terkait hal ini.
Khususnya penelitian terhadap manusia.
Ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konsumsi kuaci terhadap manusia.
Tapi tidak ada salahnya untuk mengonsumsi kuaci bukan?
Apalagi camilan yang satu ini juga enak untuk dikonsumsi.