Karena siapa sangka bahwa kini banyak beredar beras dengan campuran pemutih di pasaran.
Ada beberapa oknum pedagang nakal yang menambahkan zat klorin untuk membuat beras yang butek jadi tampak putih kembali.
Padahal zat ini merupakan bahan kimia yang tak bisa dimakan alias tidak food grade, loh!
Klorin biasanya digunakan dalam proses pemutihan air atau biasa kita temukan dalam pembalut.
Ngeri banget, kan?
Pemakaian klorin pun dijelaskan oleh Prof. Djoko Said Damardjati dari Pusat Riset dan Pengembangan Tanaman Pangan Bidang Litbang Pertanian.
Dalam acara diskusi yang diadakan oleh PT.TPS Food di Solo, Selasa (4/11/14), ia menjelaskan bahwa biasanya penggunaan klorin dilakukan oleh petani atau pedagang yang nakal untuk mengakali beras yang sudah apek atau jelek.
"Mereka mencampurkan klorin saat beras digiling," katanya.
Dengan mengenali ciri fisik beras berkualitas, sebenarnya kita bisa membedakan beras yang warna putihnya tidak alami.
"Pada dasarnya tidak sulit membedakannya, antara lain dari baunya yang tajam. Kita juga perlu curiga kalau warna berasnya putih sekali atau putih pucat.