Sajiansedap.com - Bagi para ibu rumah tangga pasti membutuhkan minyak goreng untuk menumis bahan masakan.
Tanpa minyak goreng akan sulit membuat masakan kesukaan satu keluarga.
Biasanya, minyak goreng akan dibeli dalam jumlah banyak.
Namun ada baiknya anda sekarang lebih berhati-hati dalam memilih minyak goreng ya.
Jika salah pilih jenis minyak goreng bisa berikan bahaya yang tak terduga loh.
Minyak goreng sendiri terdiri dari berbagai jenis varian seperti minyak kelapa, sawit kedelai dan lain-lain.
Berikut ini beberapa jenis minyak goreng yang harus dihindari.
Hentikan membeli jika masih sayang nyawa.
Jangan sampai menyesal belakangan ya!
Jenis Minyak Goreng yang Harus Dihindari
Nah, berikut ini 6 jenis minyak goreng yang sebaiknya dihindari demi kesehatan.
1. Minyak canola
Minyak canola adalah minyak goreng kerap diperdebatkan jika menyangkut masalah kesehatan.
Umumnya, yang menjadi perdebatan adalah bahwa sebagian besar minyaknya diproduksi dari tanaman rekayasa genetika sehingga memerlukan bahan kimia yang disebut heksana untuk diproses, dan mengandung sejumlah kecil lemak trans.
Dari sudut pandang ahli gizi, menghilangkan lemak trans, bahkan dalam jumlah kecil, bermanfaat bagi kesehatan. Karena itulah minyak canola dianggap “tidak sehat.”
"Meskipun saya tidak akan menganggap minyak canola sebagai hal terburuk yang dapat kita konsumsi, tetapi ada minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, atau wijen. Jadi, saya sebisa mungkin memilih minyak lainnya,” ujar ahli diet Liz Cook.
2. Minyak kedelai
Ahli diet Mehak Naeem, juga punya pemikiran serupa tentang minyak kedelai.
"Minyak kedelai harus dihindari karena mengandung lemak tidak stabil yang akan merusak nilai gizi dalam makanan," ujarnya.
Selain itu, Naeem berpendapat, minyak kedelai memiliki titik asap yang sangat rendah.
Artinya, minyak ini dapat dengan mudah membakar makanan kita.
3. Minyak sawit
Menurut Andrea Canada, Kepala Ahli Diet di Square Fare, minyak sawit umumnya digunakan sehari-hari sebagai pengganti lemak trans yang lebih tidak sehat.
Minyak ini mengandung trigliserida rantai menengah (MCT) layaknya minyak lainnya namun, MCTdi dalamnnya itu berbeda dari MCT yang memiliki manfaat kesehatan.
Selain itu, sebagian besar lemak dalam minyak sawit adalah lemak jenuh rantai panjang yang tidak sehat, karena meningkatkan kolesterol jahat.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
4. Minyak kelapa
"Saya tidak merekomendasikan minyak yang padat pada suhu kamar. Minyak tropis, seperti minyak kelapa, termasuk di dalamnya. Beberapa koki menyukainya, tetapi saya tidak menyarankan penggunaannya,” ujar dia.
Demikian ungkap Keith-Thomas Ayoob, profesor klinis asosiasi emeritus dari Departemen Pediatri di Fakultas Kedokteran Albert Einstein.
Menurut dia, minyak kelapa mengandung lebih dari 90 % lemak jenuh, dan penelitian pun menemukan, minyak kelapa dapat meningkatkan kolesterol LDL.
Bahkan, minyak kelapa memiliki lebih banyak lemak jenuh jika dibandingkan dengan lemak babi.
5. Minyak bunga matahari
Menurut Ellie Busby, ahli gizi terdaftar dan pendiri Vojo Health, minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) umumnya tidak stabil saat dipanaskan, dan tidak boleh digunakan untuk menggoreng.
Nah, canola, minyak jagung, dan minyak bunga matahari termasuk di dalamnya.
"Minyak bunga matahari tampaknya menjadi yang paling buruk untuk menggoreng. Sebab, minyak ini memiliki tingkat senyawa beracun yang lebih tinggi setelah digoreng dibandingkan dengan minyak rapeseed," ujar dia.
6. Minyak jagung
Selain minyak nabati "buruk" yang disebutkan di atas, Gabriel juga menyarankan agar kita tidak menggunakan minyak jagung.
"Banyak orang berpikir bahwa minyak ini terbuat dari sayuran asli, tetapi kenyataannya minyak ini berasal dari tanaman yang dimodifikasi secara genetik. Minyak ini mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah tinggi yang dapat menyebabkan peradangan kronis. Kandungannya dapat memicu masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, penyakit alzheimer, dan radang sendi,” ujar dia.
Isa Kujawski, pendiri serta pemilik Mea Nutrition pun menambahkan, sebagian besar minyak nabati juga mengalami pemrosesan berat pada suhu tinggi.
Proses itu menghancurkan senyawa bioaktif yang bermanfaat dan menyebabkan perubahan struktural. Akibatnya, produksi radikal bebas dalam tubuh pun meningkat.
Cara Bikin Minyak Goreng Jadi Bening dengan Kulit Pisang
Ternyata, kulit pisang yang kerap kali dibuang begitu saja ini ternyata jadi kunci minyak goreng bekas bisa kembali jernih seperti baru.
Caranya pun sangat mudah, Anda hanya perlu menyiapkan kulit pisang biasa.
Anda bisa menggunakan kulit pisang apapun jenisnya yang mudah didapat.
Baca Juga: Resep Risoles Mini Ayam Mayo Pedas, Kreasi Risoles Nikmat Dengan Isian yang Lebih Modern
Kemudian blender halus kulit pisang tersebut tanpa menambahkan air.
Blender sampai benar-benar halus dan tak ada lagi kulit pisang yang masih utuh atau berukuran besar.
Kemudian siapkan saringan dengan lubang-lubang kecil.
Letakkan kulit pisang pada saringan dan siapkan sebuah wadah di bawahnya untuk menampung minyak.
Tuangkan minyak kotor ke atas saringan kulit pisang dan biarkan sampai minyak turun ke wadah tersebut.
Kulit pisang yang dihaluskan ini berfungsi untuk memisahkan kotoran dengan minyak dan membuatnya jernih kembali.
Jika sudah Anda pun bisa menggunakan lagi minyak yang sudah disaring untuk menggoreng seperti biasa.
Mudah bukan Anda cara menjernihkan kembali minyak goreng bekas menggunakan kulit pisang ini?
Selamat mencoba!
Artikel telah ditayangkan di gridfame dengan judul, Jangan Sembrono Mentang-mentang Harga Murah! Ternyata Jenis Minyak Goreng Ini Bisa Menyebabkan Penyakit Kronis Diabetes Hingga Kanker di dalam Tubuh