“Tekanan darah tinggi atau hipertensi sekarang jadi masalah utama kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI, Cut Putri Arianie dalam temu media Hari Hipertensi Dunia (17/05) di Jakarta.
Darah tinggi atau hipertensi, untuk diketahui, dapat terjadi ketika tekanan darah yang mengalir di dalam tubuh kita menjadi lebih tinggi dan diatas tekanan darah normal yang dianjurkan.
Tekanan darah yang normal pada manusia adalah berkisar pada angka 120–140 mmHg, untuk kisaran besaran yang di atas (sistolik).
Sedangkan, bawahnya alias diastolik, 80–90 mmHg.
Sedangkan untuk menghindari, salah satu cara termudahnya adalah dengan makan.
Tapi bukan sembarang makanan.
Tapi makan tempe kukus secara rutin.
Kenapa harus dikukus? Karena jika digoreng kandungan dalam tempe justru berubah jadi tidak sehat.
Minyak akan menambah lemak jenuh dan garam serta bumbu-bumbu justru bisa meningkatkan tekanan darah.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Pharmaceutical Biology menemukan, kandungan isoflavon dalam tempe memilliki efek antioksidan yang lebih hebat dibandingkan produk kedelai lainnya.
Karena kandungan tempe di atas begitu menakjubkan, makanan murah meriah ini pun memiliki khasiat dan manfaat kesehatan.
Manfaat tempe tersebut, termasuk:
- Mengendalikan kadar kolesterol
- Menurunkan tekanan darah
- Menurunkan resistensi insulin
- Mengurangi peradangan
- Membantu meredakan hot flash (sensasi kepanasan) saat menopause
- Meningkatkan kesehatan tulang
- Melindungi jantung.