Penurunan asupan garam kurang dari dari jumlah tersebut dapat mengurangi tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dijelaskan oleh Prof Ahmad Sulaeman MS, menjalankan gaya hidup dan pola makan sehat adalah kunci menendalaikan tekanan darah.
“Untuk diet, bisa menjalani Diet DASH. Namun, kita juga bisa mengurangi asupan garam atau diet rendah garam sebagai salah satu upaya yang esensial dan mudah dilakukan,” katanya dalam acara webinar Salt Reduction Strategy to Reduce the Risk of Hypertention (22/10/2020).
Sebagian besar orang khawatir jika mengurangi garam dapat membuat cita rasa masakan menjadi tidak lezat lagi.
Menurut Ahmad, kita bisa menyiasatinya dengan penggunaan bumbu umami seperti MSG.
“Kandungan natrium pada MSG hanya sepertiga kandungan natrium pada garam normal dan sudah banyak penelitian yang membuktikan penyedap umami bisa membantu mengurangi asupan garam tapi tetap menjaga palatibitas makanan,” kata Guru Besar Bidang Keamanan Pangan & Gizi dari IPB itu.
Melansir dari situs WHO, upaya pengurangan garam bisa dilakukan dengan cara tidak menambahkan garam selama proses memasak makanan, membatasi asupan camilan mengandung garam tinggi, serta memilih produk dengan kandungan garam yang rendah.
Sebagian besar asupan garam dalam makanan juga berasal dari makanan yang diproses atau kalengan. Karena itu, batasi asupan makanan olahan.
Selain itu, perlu dipahami juga bahwa garam laut (sea salt) tidak lebih baik dibanding garam konvensional.
“Apa pun sumber garamnya, kandungan sodium dalam garam tetap berdampak buruk bagi kesehatan,” tulis WHO.
Jus Pisang untuk Turunkan Darah Tinggi