Jangan masukkan terlalu banyak bahan makanan ke dalam wajan atau panci untuk menyesuaikan jumlah minyak.
Sisakan ruang di antara bahan makanan yang akan digoreng agar bisa matang merata dan tidak menyerap banyak minyak.
3. Perhatikan suhu minyak
Suhu minyak dapat memengaruhi jumlah minyak terserap makanan, baca lengkapnya di link ini.
Umumnya, suhu minyak goreng ada pada 160-190 derajat celcius untuk memasak.
Pastikan suhu minyak tepat saat memasak agar bahan masakan tak terlalu banyak menyerap minyak dan tekstur makanan juga tepat.
4. Gunakan minyak goreng bekas untuk menumis
Karena menumis hanya membutuhkan sedikit minyak, Anda sebaiknya menggunakan minyak bekas untuk menumis.
5. Pakai minyak bekas untuk menggoreng ikan
Selain menumis, minyak bekas juga bisa digunakan untuk menggoreng beberapa makanan yaitu ikan, daging, atau ayam.
Tiga bahan makanan sumber protein itu dapat digoreng menggunakan minyak bekas menggoreng tempe atau tahu.
Setelah menggunakan minyak goreng untuk memasak daging atau ikan, jangan gunakan kembali minyak goreng karena kualitasnya sudah berubah.
Hal ini bisa ditandai dengan warna pekat dan bau minyak yang tidak sedap.
6. Simpan sisa minyak goreng
Jangan lupa untuk menyimpan minyak goreng sisa sehingga dapat dipakai kembali saat ingin memasak.
Tak bisa sembarangan, minyak goreng bekas atau sisa harus disimpan di wadah tertutup rapat dan diletakkan di tempat sejuk yang jauh dari sinar matahari atau sumber panas lainnya.
Cara ini tidak bisa memastikan minyak goreng bekas masih tetap aman digunakan untuk besok.
Anda bisa memastikan kelayakan minyak goreng melalui beberapa ciri, seperti tidak berbau kuat, tidak berwarna hitam, dan tidak memunculkan buih saat digunakan.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Dijamin Lebih Irit Uang Belanja, Minyak Jelantah Bisa Kembali Jernih dan Layak Digunakan Lagi Hanya dengan Nasi Bekas Kemarin, Begini Cara Menggunakannya