SajianSedap.com - Masih ingat dengan kisah mantan presiden Habibie dan Ainun?
Ya, kisah cinta keduanya akhirnya harus dipisahkan oleh maut.
Ainun Habibie harus meninggalkan sang suami usai berjuang melawan kanker ovarium yang diidapnya.
Bahkan Ainun juga sempat dirawat di Jerman, negara di mana sang suami pernah berkarier dan menimba ilmu.
Berbicara mengenai kanker ovarium yang pernah diidap oleh istri presiden Habibie, para wanita tentu perlu waspada.
Pasalnya sama seperti kanker pada umumnya, penyakit ini sulit terdekteksi, selain itu penyebab kanker ini rupanya juga disinyalir karena konsumsi makanan tertentu.
Baru-baru ini, sebuah penelitian terungkap mengenai beberapa makanan yang disebut bisa memicu kanker ovarium ini.
Rupanya, ada 3 makanan yang tanpa disadari sering dikonsumsi, khususnya para wanita bisa menjadi pemicu kanker ovarium.
Lantas apa saja 3 makanan yang bisa memicu kanker ovarium ini?
Makanan Pemicu Kanker Ovarium
Kanker ovarium merupakan salah satu kanker yang jadi ancaman terbesar bagi para wanita.
Meski belum dipastikan secara pasti pemnyebabnya, makanan jadi salahs atu faktor pemciu mengapa kanker bisa menyerang tubuh.
Beberapa makanan yang dikonsumsi rupanya bisa jadi pemicu kanker ini ternyata adalah telur, kopi dan alkohol.
Menurut para peneliti, makanan yang terkait dengan risiko kanker ovarium adalah kopi, telur, alkohol, dan asupan lemak, yang semuanya dapat meningkatkan risiko kanker ovarium secara signifikan.
Dalam penelitian awal menemukan bahwa baik telur dan kopi, serta dua faktor umum dalam diet lainnya, dapat dikaitkan dengan penyakit kanker.
Temuan tersebut merupakan hasil penelitian dari sekelompok peneliti medis dan kesehatan masyarakat dari Iran University of Medical Sciences, Imperial College London di Inggris, dan Nipissing University di Kanada.
Mereka bekerja sama untuk meninjau temuan dari 226 penelitian yang telah dilakukan hingga Januari 2020 silam terkait kanker ovarium.
Para peneliti itu pun menerbitkan hasil analisis mereka di Journal of Ovarian Research.
Selain kanker serviks dan rahim, kanker ovarium (OC) memiliki peringkat ketiga dalam kanker ginekologi.
“Seringkali tetap tidak terdiagnosis sampai menyebar ke seluruh panggul dan perut,” tulis para peneliti.
Salah satu cara untuk "pencegahan” adalah dengan mengidentifikasi faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kanker ovarium.
Dalam abstrak dan makalah itu sendiri, mereka mencatat beberapa faktor lain yang disimpulkan dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
Apa saja?
Faktor pertama yang disebutkan para peneliti dalam abstrak mereka adalah dua mutasi genetik spesifik pada DNA wanita di beberapa keluarga.
Untuk mengetahui apakah kita membawa mutasi tersebut memang perlu dilakukan tes genetik.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Para peneliti juga mencatat bahwa dalam beberapa penelitian, terapi hormon estrogen, progesteron dan histerektomi yang pernah dilakukan juga terkait dengan risiko kanker ovarium.
Para peneliti juga menyatakan bahwa beberapa penyakit, seperti diabetes, endometriosis, sindrom ovarium polikistik, serta beberapa polimorfisme genetik, dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker ovarium secara signifikan.
Faktor gaya hidup juga meningkatkan risiko kanker ovarium.
Sebut saja obesitas, kelebihan berat badan, merokok, dan penggunaan bedak tabur di organ kewanitaan.
Walau demikian, perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada ilmuwan yang bisa dengan akurat menemukan penyebab kanker ovarium.
Yang bisa kita lakukan adalah menjalani pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Perlu ditekankan juga, jika penelitian ini belum sampai pada kesimpulan akhir.
Tentunya masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemicu kanker ovarium pada wanita.
Untuk itu, bagi para wanita khususnya, bijaklah mengonsumsi 3 makanan tersebut.
Semoga informasi ini bermanfaat!Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pakar Ungkap Pemicu Kanker Ovarium, Salah Satunya Makanan