Bukannya Hilang Haus, Keseringan Buka Puasa Pakai Sirup Justru Bikin Hal Buruk Ini Terjadi dalam Tubuh, Para Istri Harus Catat Kalau Sayang Keluarga

By Virny Apriliyanty, Jumat, 8 April 2022 | 16:40 WIB
Ilustrasi sirup cocopandan yang berwarna merah (Rimma_Bondarenko)

SajianSedap.com - Tahukah kamu kalau selama bulan Ramadhan, konsumsi sirup meningkat tajam, lo.

Bahkan, orang yang tadinya jarang minum sirup pun langsung jadi suka minum siriup.

Sirup bahkan juga distok di banyak rumah.

Tapi, tahukah kamu kalau berbuka puasa dengan sirup ternyata kurang baik bagi tubuh.

Bahkan, keseringan minum sirup bisa menjadi malapetaka.

Yuk, simak bahayanya.

Efek Samping Minum Sirup

Sirup jagung menjadi minuman andalan banyak orang untuk menjamu tamu dikala lebaran.

Selain diolah menjadi minuman, sirup yang terbuat dari tepung jagung ini juga bisa ditambahkan dalam makanan sebagai penguat rasa atau menambahkan tekstur.

Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve

Meski terasa nikmat, sirup jagung hanya mengandung kalori kosong dan tidak menawarkan nutrisi penting.

Itu sebabnya, sirup jagung bisa mengurangi kandungan nutrisi total dari makanan yang kita konsumsi.

Tidak berwarna putih atau hijau, kenapa sirup cocopandan berwarna merah, ya?

Selain itu, sirup jagung juga mengandung fruktosa tinggi yang berbahaya bagi kesehatan.

Berikut bahaya sirup jagung bagi kesehatan:

1. Meningkatkan lemak di hati

Riset membuktikkan, konsumsi fruktosa terlalu sering bisa meningkatkan lemak di hati.

Pasalnya, fruktosa hanya bisa dimetabolisme oleh hati.

Jumlah fruktosa yang berlebihan akan diubah menjadi lemak yang disimpan di hati.

Baca Juga: Para Istri Jangan Masak Daun Singkong Lagi untuk Buka Puasa, Kalau Termakan Orang dengan Kondisi Ini, Nyawa Taruhannya!

Jumlah lemak berlebihan ini bisa menimbulkan penyakit hati berlemak yang merupakan faktor utama diabetes tipe dua.

Lemak berlebihan di hati juga bisa meningkatkan resistensi insulin dan sindrom metabolik.

2. Meningkatkan risiko obesitas

Sirup jagung juga bisa meningkatkan risiko obesitas.

Hal ini terjadi karena fruktosa tidak menstimulasi daerah otak yang mengontrol nafsu makan.

Hal ini membuat nafsu makan tidak terkendali dan kita sulit merasa kenyang.

Selain itu, fruktosa juga bisa meningkatkan jumlah lemak di area perut yang bisa menignkatkan berbagai masalah kesehatan.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Baca Juga: Resep Nugget Tempe Bumbu Tradisional, Inspirasi Menu Sahur Seru yang Bikin Si Kecil Jadi Semangat Puasa

3. Meningkatkan risiko diabetes

Kandungan fruktosa dalam sirup jagung bisa menyebabkan resistensi insulin yang memicu diabetes tipe 2.

Insulin membantu meningkatkan respon tubuh terhadap konsumsi karbohidrat untuk diubah menjadi energi.

Namun, mengonsumsi fruktosa berlebihan dapat membuat tubuh menjadi kebal terhadap efek insulin.

Hal ini bisa mengurangi kemampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula dalam darah.

4. Meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis

Fruktosa yang tinggi dalam sirup jagung bisa menyebabkan peradangan yang meningkatkan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung.

Fruktosa juga bisa meningkatkan zat berbahaya yang disebut produk akhir glikasi lanjut.

Hal ini bisa membahayakan sel-sel tubuh dan memprburuk penyakit radang seperti asam urat.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Disajikan saat Lebaran, Ini 4 Bahaya Sirup Jagung"