Nikmat Tapi Bikin Celaka, Kematian di Usia Muda Bisa Disebabkan Karena Sering Makan Telur Setengah Matang, Kok Bisa?

By Ulfa, Jumat, 15 April 2022 | 17:40 WIB
Keseringan makan telur setengah matang buat kita mati muda? begini kata ahli (foodcanon.com)

SajianSedap.com - Siapa yang suka makan telur setengah matang?

Makan telur setengah matang biasanya kita lakukan saat makan mi ataupun roti sandwich.

Rasa nikmat telur setengah matang ini akan membuat makanan terasa lebih creamy di mulut.

Maka tak heran kalau telur setengah matang ini selalu jadi kesukaan banyak orang.

Bahkan olahan telur setengah matang ini pun dipercaya mengandung lebih banyak khasiat.

Namun, ternyata ada bahaya makan telur setengah matang, loh!

Bahaya makan telur setengah matang ini bakhkan jadi salah satu penyebab kematian di usia muda.

Kok bisa, ya?

Maka dari itu, yuk simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Cuma Sekali Oles Saja Nastar Bisa Mengkilap Banget Kalau Polesannya Ditambah 1 Bahan Rahasia Ini, Kuning Telur Doang Gak Cukup

Efek Keseringan Makan Telur Setengah Matang

Memang enak dan mempersingkat waktu pemasakan, tapi ada bahaya di balik makan telur setengah matang ini.

Gak tanggung-tanggu, bahaya makanan tersebut bakan bisa sebabkan kematian muda!

Telur setengah matang apabila dikonsumsi rupanya bisa membahanyakan kesehatan hingga berujung kehilangan nyawa.

Telur setengah matang ternyata mengandung bakteri yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Apa saja bahayanya? 

Ada empat resiko atau bahaya yang ditimbukan apabila mengonsumsi telur setengah matang seperti dilansir dari Kompas.com berikut ini:

1. Telur setengah matang mungkin terkontaminasi bakteri

Melansir Health Line, telur setengah matang masih mungkin mengandung Salmonella, sejenis bakteri yang mudah menyebabkan penyakit.

Bakteri Salmonella ini bukan hanya dapat ditemukan di cangkang telur, tapi juga di dalam telur.

Baca Juga: Yang Sering Jajan Pasti Tidak Sadar, Ternyata Satu Trik ini yang Bikin Telur Gulung Buatan Pedagang Tidak Cukup Dimakan Cuma Satu

Jika telur dikonsumsi setengah matang, maka ada kemungkinan bakteri Salmonella yang ada pada telur belum mati karena suhu tidak panas.

Mengonsumsi telur setengah matang yang terkontaminasi bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan Salmonella.

Beberapa gejala keracunan makanan atau infeksi Salmonella yang bisa terjadi, termasuk:

- Kram perut

- Diare

- Perut mual

- Demam

- Sakit kepala

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Baca Juga: Emak-Emak Harus Tahu! Ternyata Telur Bisa Membahayakan Tubuh Kalau Dimasak dengan Cara Begini, Hentikan Sekarang Juga

Gejala ini biasanya muncul 6 hingga 48 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi bakteri dan dapat berlangsung 3 hingga 7 hari.

Untungnya, risiko telur terkontaminasi bakteri Salmonella saat ini mungkin sudah rendah.

Beberapa perbaikan mungkin telah dilakukan dalam pemrosesan telur yang dapat menyebabkan lebih sedikit kasus infeksi Salmonella.

Perubahan ini termasuk pasteurisasi.

Proses ini menggunakan perlakuan panas untuk mengurangi jumlah bakteri dan mikroorganisme lain dalam makanan.

Meski demikian, untuk meminimalkan risiko infeksi Salmonella, menyantap telur matang sempurna mungkin adalah pilihan yang lebih baik daripada makan telur setengah matang.

2. Infeksi bakteri lebih berbahaya untuk kelompok orang tertentu

Infeksi Salmonella lebih menjadi perhatian pada populasi tertentu.

Baca Juga: Bahaya Mengintai Bikin Merinding! Hentikan Kebisaan Makan Mi Ditambah Telur Setengah Matang, Efek Samping yang Mengerikan Gak Main-Main

Pada beberapa orang, hal itu bisa berakibat serius atau bahkan fatal.

Ini termasuk:

1. Bayi dan anak kecil

Kelompok usia dini lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan yang belum matang.

2. Wanita hamil

Meski jarang terjadi, infeksi Salmonella tetap saja dapat menyebabkan kram di rahim wanita hamil yang dapat menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.

3. Lansia

Orang yang berusia di atas 65 tahun lebih mungkin meninggal karena infeksi yang ditularkan melalui makanan.

Faktor yang berkontribusi termasuk malnutrisi dan perubahan terkait usia pada sistem pencernaan.

Baca Juga: Bahaya Mengintai Bikin Merinding! Hentikan Kebisaan Makan Mi Ditambah Telur Setengah Matang, Efek Samping yang Mengerikan Gak Main-Main

Individu dengan gangguan kekebalan Sistem kekebalan lebih lemah dan lebih rentan terhadap infeksi pada orang dengan penyakit kronis.

Orang dengan diabetes, HIV, dan tumor ganas termasuk di antara mereka yang dianjurkan untuk tidak makan telur mentah atau telur setengah matang.

3. Protein di dalamnya tidak diserap dengan baik

Telur adalah salah satu makanan yang mengandung protein tinggi dan sumber protein lengkap.

Faktanya, telur mengandung semua 9 asam amino esensial dalam rasio yang tepat.

Namun, makan telur setengah matang mungkin dapat menurunkan penyerapan protein berkualitas ini.

Telur setengah matang ternyata tidak baik untuk kesehatan

Ini karena penelitian menunjukkan bahwa penyerapan protein pada telur matang lebih banyak daripada telur mentah.

Sebuah studi kecil yang telah diterbikan dalam The Journal of Nutrition pada 1998, membandingkan penyerapan protein dari telur yang dimasak sempurna dan mentah pada 5 orang.

Baca Juga: Cuma Campur Tepung Beras dan 1 Bahan Ini, Ternyata Bisa Bikin Wajah Glowing Alami, Gak Perlu Perawatan Mahal ke Klinik

Studi tersebut menemukan bahwa 90 persen protein dalam telur matang terserap, tetapi hanya 50 persen dalam telur mentah.

Dengan kata lain, protein dalam telur yang dimasak 80 persen lebih mudah dicerna daripada protein dalam telur mentah.

Meskipun protein lebih baik diserap dari telur yang dimasak, beberapa nutrisi lain mungkin sedikit berkurang dengan proses pemasakan.

Ini termasuk vitamin A, vitamin B5, fosfor dan kalium.

4. Dapat memblokir penyerapan biotin

Biotin atau vitamin B7 adalah vitamin B yang larut dalam air. Vitamin ini terlibat dalam produksi glukosa dan asam lemak tubuh.

Biotin juga penting selama kehamilan.

Dilansir dari WebMD, kuning telur termasuk sumber makanan yang menyediakan biotin cukup baik.

Baca Juga: Cuma Campur Tepung Beras dan 1 Bahan Ini, Ternyata Bisa Bikin Wajah Glowing Alami, Gak Perlu Perawatan Mahal ke Klinik

Sementara, putih telur mengandung protein yang disebut avidin.

Di dalam proses pencernaan, avidin dapat mengikat biotin di usus kecil, mencegah penyerapannya.

Karena panas dari memasak bisa merusak avidin, pada akhirnya tubuh dapat menyerap biotin lebih banyak.

Oleh sebab itu, ketika mempertimbangkan penyerapan biotin ini, mengonsumsi telur matang sempurna dianggap menjadi pilihan yang lebih baik ketimbang makan telur setengah matang.

Meski demikian, ketika seseorang memutuskan untuk mengonsumsi makan telur setengah matang, sangat kecil kemungkinannya hal itu dapat menyebabkan kekurangan biotin yang sebenarnya.

Untuk mengalami kekurangan biotin, seseorang kira-kira perlu mengonsumsi telur setengah matang dalam jumlah banyak, setidaknya selusin per hari untuk jangka waktu yang lama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Risiko Makan Telur Setengah Matang yang Perlu Dipertimbangkan

Baca Juga: Stop Buang Uang! Lebih Baik Atasi Wajah Berminyak Cuma Modal Putih Telur, Cara Pakainya Gampang Banget