SajianSedap.com - Apa santapan sahur semalam.
Salah satu santapan favorit sahur bagi setiap keluarga adalah sarden.
Sarden kaleng memang mudah sekali diolah.
Tak sedikit yang masak sarden lebih dari satu kaleng.
Selain mudah dimasak, sarden kaleng juga memiliki rasa yang nikmat.
Bahkan kini semakin banyak beragam merek dan ukuran sarden kaleng yang dapat dipilih sesuai selera.
Tapi tak sedikit yang tidak mengetahui cara masak sarden kaleng.
Seperti menambahkan satu bahan ini yang bikin seisi rumah minta dimasakin sarden kaleng setiap hari.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Tips Memasak Sarden Kaleng
1. Beri banyak bawang merah dan bawang putih
Bumbu terutama bawang merah dan bawang putih dapat mengurangi amis sarden kaleng.
Kamu dapat menambahkan takaran cukup banyak untuk kedua bumbu ini.
Cabai dan tomat juga bisa ditambah saat masak sarden kaleng agar rasanya lebih lezat.
Selain bawang merah dan putih, bisa juga menggunakan rempah dan bumbu lain.
2. Tumis bumbu sampai harum
Cara untuk menghilangkan amis sarden kaleng dengan menumis bumbu hingga harum.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Baca Juga: Resep Sayur Labu Air Kuah Taoco, Sayuran Berkuah Gurih yang Bikin Lahap Makan Sahur
Tumis irisan bawang merah dan bawang putih hingga harum, baru tambahkan tomat dan cabai. Tumis kembali.
Langkah terakhir, masukkan sarden kaleng.
3. Tambahkan bumbu perasa
Bumbu perasa dapat menghilangkan bau dan rasa amis sarden kaleng. Kamu dapat menggunakan bumbu sederhana seperti garam dan gula.
Selain itu, tuangkan juga air agar sarden berkuah kental.
4. Beri telur ceplok
Kamu juga bisa menambahkan telur pada masakan sarden kaleng.
Cukup masukkan telur setelah sarden diberi air. Masak sampai bumbu meresap ke dalam telur.
Meski enak, tapi kita harus mengetahui ciri-ciri sarden yang harus dibeli.
Hindari Makan Ikan Sarden Kaleng dengan Ciri-ciri Ini
Semua orang tahu kalau kekurangan dari makanan kaleng adalah kandungan pengawet yang mungkin tak bisa dihindari.
Bukan hanya terancam mengonsumsi makanan berpengawet, makanan kaleng juga lebih berisiko saat kalengnya penyok.
Kemasan kaleng sebenarnya digunakan untuk menghalau makanan dari bakteri dan jamur berbahaya.
Namun, tidak sedikit kaleng yang jadi penyok saat proses distribusi atau setelah dijual di pasar.
Menurut Suki Hertz, seorang profesor nutrisi dan kemanan makanan untuk Culinary Institute of America, tingkat keparahan kaleng yang penyok akan memengaruhi kualitas produk.
"Jika itu hanya penyok kecil di bagian lain pada kaleng. Itu tidak akan mempengaruhi makanan di dalamnya," ujar Hertz.
Hertz juga mengungkapkan bahwa jika bagian yang penyok terdapat lapisan logam, maka makanan ini akan lebih mudah terpapar udara yang membuat patogen masuk.
Pada keadaan ini, makanan tak lagi layak dikonsumsi.
Meski demikian, ada beberapa kaleng yang penyok namun sukar terlihat dengan mata telanjang.
Menurut Departemen Pertanian AS, makanan kaleng yang penyok bisa menyebabkan keracunan yang menyerang sistem saraf.
Gejala keracunan atau botulisme ini termasuk penglihatan ganda, kelopak sayu/lemas, sulit menelan dan sulit bernapas.
Pada taraf yang ekstrem, kaleng bocor atau menggembung bisa menjadi tanda kualitas makanan telah rusak.
Solusinya, kita perlu meneliti dulu keadaan kaleng sebelum membeli. Pastikan keselamatan segel serta perhatikan apakah kaleng menggelembung.