Dalam area kewanitaan terdapat 2 bakteri, yaitu bakteri baik (Lactobacillus) dan bakteri jahat (anaerob).
Bakteri baik berfungsi untuk membatasi pertumbuhan bakteri jahat dengan menjaga pH atau tingkat keasaman vagina tetap normal.
Sementara, bakteri jahat biasanya akan meningkat jumlahnya saat ada gangguan atau penurunan jumlah bakteri baik.
Namun pewangi pakaian dapat meningkatkan jumlah bakteri jahat penyebab vaginosis bakterialis atau infeksi vagina.
Melansir laman Mayo Clinic, tidak semua infeksi vagina menunjukan gejala, tapi wanita perlu memeriksakannya ke dokter jika mengalami 4 hal ini, yaitu:
1. Keputihan encer dan berwarna seperti abu-abu, putih atau hijau.
2. Bau vagina "amis" berbau busuk.
3. Vagina gatal.
4. Terasa seperti terbakar saat buang air kecil.
Selain itu, penggunaan pewangi pakaian pada celana dalam berisiko membuat seorang wanita mengalami infeksi jamur pada organ kewanitaan dan saluran kencing (ISK).
Pewangi pakaian juga dapat menimbulkan iritasi pada jaringan kulit vagina yang sebenarnya sangat sensitif.