Rugi Banget Kalau Tidak Tahu! Ternyata Rutin Makan Dua Potong Alpukat Bisa Jauhkan Tubuh Dari Penyakit Jantung

By Marcel Mariana, Rabu, 27 April 2022 | 09:25 WIB
Rutin makan 2 porsi buah alpukat dan rasakan khasiatnya (Tribun Jabar - Tribunnews.com)

Di studi ini, para peneliti melibatkan 62.225 partisipan wanita dan 41.701 sukarelawan pria yang tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, stroke, ataupun kanker.

Kemudian catatan medis mereka diperiksa untuk memastikan tidak pernah ada kejadian yang berkaitan dengan penyakit jantung, serta faktor risiko lain seperti hipertensi dan diabetes tipe 2.

Untuk bisa mengumpulkan seluruh partisipan dibutuhkan waktu yang cukup lama, yakni selama 30 tahun.

Dilansir dari Medical News Today, para peneliti pada akhir penelitian mencatat 14.274 kasus insiden penyakit jantung, termasuk 9.185 kejadian penyakit jantung koroner, dan 5.290 stroke.

Para partisipan pria dan wanita yang mengonsusmi asupan alpukat yang lebih tinggi, mempunayi asupan energi total yang lebih tinggi dan sehat.

Baca Juga: Skincare Mahal Lewat! Flek Hitam Bisa Hilang Permanen Cuma Modal Alpukat, Gampang Banget Caranya

Nah, setelah menyesuaikan faktor diet dan gaya hidup, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang mengonsusmi dua atau lebih alpukat per minggu punya risiko penyakit jantung lebih rendah.

Risiko penyakit jantung lebih rendah 16 persen, begitu juag dengan risiko penyakit jantung koroner 21 persen lebih rendah dibanding dengan yang tidak mengonsumsi alpukat.

Selain itu, mengganti setengah porsi harian mayones, margarin, mentega, telur, yogurt, keju, atau daging olahan dengan alpukat, mempunyai risiko penyakit jantung koroner 19-31 persen lebih rendah.

Dari penelitian tersebut tidak ditemukan adanya hubungan antara risiko terkena stroke dan konsumsi alpukat.

Manfaat luar biasa alpukat terhadap kesehatan jantung berasal dari kandungan nutrisi yang beragam, menurut peneliti Lorena Pacheco, Ph.D., MPH, RDN.

“Alpukat adalah makanan kaya nutrisi dengan senyawa makanan yang disukai termasuk lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda (lemak sehat), vitamin, mineral, serat larut, protein nabati, pitosterol, dan polifenol,” ujar peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health.