Remaja yang tak diketahui namanya ini awalnya mengalami kejang-kejang lantas pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit ESIC Medical College and Hospital, India.
Dr. Nishanth Dev dan Zaffar Abbas yang menanganinya mengatakan jika remaja itu tiba di UGD dengan kondisi matasebelah kanan pasien bengkak.
Dokter segera melakukan pemeriksaan MRI dan mendapati ada masalah serius di tubuh pasien tepatnya dibagian otak.
Otak remaja itu mengalami apa yang namanya kondisi neurocysticercosis.
Kondisi neurocysticercosis yang terjadi pada pasien ini disebabkan adanya ratusan parasit cacing pita yang bersarang di organ otaknya.
Ratusan cacing pita itu menggerogoti dan menginfeksi otak pasien.
Hal ini menyebabkan bagian korteks serebral hingga bagian otak kecil pasien mati.
Melihat banyaknya jumlah parasit dalam tubuh pasien dan lokasi bersarang, dokter memutuskan untuk merawat pasien dengan pemberian obat anti-inflamasi, anti-epilepsi secara rutin.
Pemberian obat dengan anti-parasit tidak dilakukan karena akan berdampak pada pembengkakkan dan pendarahan dalam pada organ otak.
Dua minggu jalani perawatan secara intensif, para dokter menyatakan bahwa nyawa pasien sudah tidak bisa ditolong.
Hal ini karena infeksi cacing pita ini ternyata tak bisa dihentikan.