Para Istri Harus Tahu! Belajar dari Meninggalnya Achmad Yurianto Karena Kanker Usus, Sering Makan Daging Jenis Ini Ternyata Jadi Penyebab Utamanya

By Virny Apriliyanty, Selasa, 24 Mei 2022 | 17:10 WIB
Achmad Yurianto dan kanker usus ()

Selanjutnya adalah mengelola berat badan merupakan cara untuk mencegah kanker usus yang dapat menyerang siapa saja.

Menurut National Cancer Institute, orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas sekitar 30 persen lebih mungkin terkena kanker usus besar.

Selain itu, indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar dan rektum, terutama pada pria.

Baca Juga: Tak Pernah Absen Makan Rebung Rebus, Pria Ini Ucap Syukur Penyakitnya yang Bikin Menyiksa Bisa Lenyap, Obat Dokter Jadi Tak Terpakai!

Maka, menjaga berat badan disarankan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini di kemudian hari.

5. Aktif berolahraga

Olahraga teratur dapat membantu Anda mengatur berat badan, sekaligus mengurangi risiko kanker usus.

Tak hanya itu, berolahraga juga dapat meningkatkan semangat, kesehatan mental , dan membantu tidur lebih nyenyak.

Sebuah studi tahun 2019 yang dipublikasikan di World Journal of Gastrointest Oncology menemukan, aktivitas fisik tidak hanya mencegah 15 persen kanker usus, tetapi turut menurunkan risiko kematian dan kekambuhan kanker usus besar sebelum maupun sesudah diagnosis.

6. Berhenti merokok

Merokok bukan hanya menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan saja, tetapi juga memicu kanker di usus.

Disebutkan bahwa perokok aktif 50 persen lebih berisiko terkena kanker usus dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok.

Artinya, jika Anda merokok, salah satu cara untuk mengurangi risiko kanker ialah dengan mencoba berhenti.

Baca Juga: Para Istri Harus Catat! Dikira Cuma Asam Lambung, Nyatanya Tubuh Pria Ini Malah Dihinggapi Kanker Paling Mematikan, Jangan Sampai Terkecoh

Menurut studi yang dipublikasikan di American Association for Cancer Research tahun 2009 terhadap 180.000 orang selama 12 tahun, menunjukkan hubungan antara merokok dan risiko kanker usus besar.

Menurut studi tersebut, risiko kanker paling tinggi di antara perokok lama yang merokok.

Akan tetapi, risiko ini menurun bagi mantan perokok yang berhenti sebelum usia 40 tahun, begitupun pada orang yang tidak merokok selama lebih dari 31 tahun.

Upaya lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kolonoskopi 10 tahun sekali.

Selain itu, jalani tes colok dubur, tes darah untuk memantau kadar CEA atau pertanda tumor, serta DNA feses.

Dengan begitu, risiko Anda terkena penyakit yang menjadi momok menakutkan ini dapat ditekan.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Cara Mencegah Kanker Usus seperti yang Diidap Achmad Yurianto Sebelum Meninggal Dunia "