SajianSedap.com - Bersyukurlah orang Indonesia yang mudah sekali mendapatkan daun sirih.
Soalnya, daun satu ini punya segudang manfaat.
Daun sirih bukan cuma bisa digunakan untuk masakan tapi sejak lama dipakai untuk pengobatan.
Salah satunya adalah untuk mengatasi masalah organ intim kewanitaan.
Ya, coba deh rebus 7 lembar daun siri dan pakai airnya untuk membasuh vagina.
Jangan kaget kalau suami jadi makin sayang.
Manfaat Basuh Vagina dengan Daun Sirih
Daun sirih sangat mudah didapatkan di sekeliling kita.
Meski kebanyakan daun sirih berwarna hijau, namun ada pula daun sirih yang berwarna kemerahan, kekuningan, atau bahkan abu-abu.
Baca Juga: Garang Asem Ayam Recipe, Soul-Satisfying Food That Warm You up on Cold Nights
Khasiat daun sirih untuk kesehatan bisa kita peroleh dengan berbagai cara.
Mulai dari menggulung daunnya untuk pengobatan pendarahan hidung atau mimisan, merebusnya untuk menghasilkan rebusan daun sirih, atau menggunakannya dalam bentuk minyak atsiri.
Mengutip Seri Mukjizat Daun: Daun Sirih (2019) yang ditulis oleh Hieronymus Budi Santoso, Piper betle atau daun sirih adalah jenis tumbuhan merambat yang bersandar pada batang pohon, tembok, atau permukaan lainnya.
Tanaman ini bisa tumbuh hingga puluhan meter.
Batangnya berkayu, bulat, berbuku-buku, beralur, dan berwarna hijau.
Sementara daun sirih umumnya berbentuk bulat panjang dengan pangkal berbentuk mirip jantung dan ujungnya meruncing.
Nah, salah satu khasiat daun sirih untuk wanita adalah membantu mengatasi keputihan.
Membasuh area kewanitaan dengan rebusan daun sirih diyakini mampu mengatasi masalah tersebut.
Mengutip pemberitaan Kompas, (03/07/2019), dokter kandungan dr Boy Abidin, SpOG(K) mengatakan, rebusan daun sirih memang dapat membersihkan area luar kewanitaan karena kandungan antiseptiknya yang dapat membantu membunuh kuman.
Namun, untuk kasus berbau menyengat parah, menggunakan rebusan daun sirih saja tidak cukup, melainkan dibutuhkan pengobatan menggunakan antibiotik.
Untuk mendapatkan manfaat rebusan daun sirih, siapkan tujuh hingga 10 lembar sirih.
Kemudian, rebus daun sirih bersama 2,5 liter air hingga mendidih.
Dalam keadaan masih hangat, gunakan rebusan daun sirih untuk membasuh atau membersihkan area luar kewanitaan secara berulang.
Cara Mencegah Keputihan
Sebagian besar perempuan akan merasa kesal kalau sudah mengalami keputihan.
Selain membuat tidak nyaman, keputihan terkadang bisa menimbulkan bau tak sedap.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Ada banyak penyebab keputihan yang umumnya terjadi karena kurangnya perhatian pada kebersihan di area kewanitaan dan sekitarnya.
Oleh karena itu, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan ketika membersihkan area kewanitaan demi mencegah keputihan.
Berikut rekomendasi dari Aesthetic Gynecologist, Dr Dinda Derdameisya, SpOG saat konferensi pers virtual bersama Andalan Feminine Care melalui aplikasi Zoom, Kamis (5/11/2020).
1. Membasuh dari depan ke belakang
Seringkali, saat membersihkan area kewanitaan dengan air, kita membasuhnya dari belakang ke depan.
Seharusnya, kita melakukannya mulai dari depan ke belakang.
Membasuh dari belakang ke depan justru akan membawa bakteri-bakteri baru masuk ke dalam vagina.
Sebab, anus berperan sebagai tempat keluarnya kotoran yang tentu saja menjadi sarang bakteri jahat.
2. Menggunakan sabun pembersih
Memang tidak semua sabun pembersih baik untuk digunakan.
Namun, ada beberapa sabun pembersih yang mengandung lebih banyak bahan-bahan alami.
Sebenarnya, vagina sudah memiliki kemampuan untuk dapat membersihkan "diri sendiri".
Tetapi, membersihkannya dengan sabun kewanitaan akan menjaga keseimbangan kadar asam (pH) agar vagina terlindungi dari infeksi dan keputihan.
3. Tisu pembersih area kewanitaan
Tidak semua toilet umum menyediakan tisu yang nyaman digunakan untuk membersihkan area kewanitaan.
Selain itu, tisu toilet umum tidak bisa membersihkan vagina secara maksimal.
Maka dari itu, tisu pembersih wanita dengan kandungan bahan-bahan alami wajib dibawa dan dipakai untuk membersihkan area kewanitaan saat berada di tempat umum.
4. Rutin mengganti celana dalam
Tidak ada aturan khusus yang menyebutkan berapa kali harus mengganti celana dalam.
Namun, mengganti celana dalam itu setidaknya bisa dilakukan 2-3 kali dalam sehari untuk mencegah infeksi jamur yang memicu keputihan maupun infeksi kelamin lainnya.
Mengganti celana dalam secara rutin juga membuat area kewanitaan tetap kering karena di dalam suhu yang lembap, bakteri akan mudah untuk berkembang biak.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Khasiat Daun Sirih untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya"