5. Aktif berolahraga
Olahraga teratur dapat membantu Anda mengatur berat badan, sekaligus mengurangi risiko kanker usus.
Tak hanya itu, berolahraga juga dapat meningkatkan semangat, kesehatan mental , dan membantu tidur lebih nyenyak.
Sebuah studi tahun 2019 yang dipublikasikan di World Journal of Gastrointest Oncology menemukan, aktivitas fisik tidak hanya mencegah 15 persen kanker usus, tetapi turut menurunkan risiko kematian dan kekambuhan kanker usus besar sebelum maupun sesudah diagnosis.
6. Berhenti merokok
Merokok bukan hanya menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan saja, tetapi juga memicu kanker di usus.
Disebutkan bahwa perokok aktif 50 persen lebih berisiko terkena kanker usus dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok.
Artinya, jika Anda merokok, salah satu cara untuk mengurangi risiko kanker ialah dengan mencoba berhenti.
Menurut studi yang dipublikasikan di American Association for Cancer Research tahun 2009 terhadap 180.000 orang selama 12 tahun, menunjukkan hubungan antara merokok dan risiko kanker usus besar.
Menurut studi tersebut, risiko kanker paling tinggi di antara perokok lama yang merokok.
Akan tetapi, risiko ini menurun bagi mantan perokok yang berhenti sebelum usia 40 tahun, begitupun pada orang yang tidak merokok selama lebih dari 31 tahun.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kolonoskopi 10 tahun sekali.
Selain itu, jalani tes colok dubur, tes darah untuk memantau kadar CEA atau pertanda tumor, serta DNA feses.
Dengan begitu, risiko Anda terkena penyakit yang menjadi momok menakutkan ini dapat ditekan.