Kondisi ini ternyata menyalahi perhitungan Feng Shui.
Ingat, walau aturan Feng Shui ini dibuat ribuan tahun lalu—yang tentu saja dapurnya belum secanggih zaman sekarang—logikanya tetap bisa diterima sampai sekarang.
Jangan di Depan Jendela
Aturan tentang kompor ini berkaitan dengan posisinya jika diletakkan di dekat jendela.
Mari kita bandingkan antara posisi kompor yang bagian belakangnya berupa lubang jendela dengan kompor yang bagian belakangnya adalah dinding masif.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Bila letak kompor berupa dinding masif, ini berarti kompor terlindung dengan aman dari gangguan angin sehingga api pun akan menyala dengan stabil.
Api yang stabil, konsentrasi panasnya akan lebih fokus sehingga masakan lebih cepat matang.
Sekarang kita bandingkan dengan posisi kompor yang terbuka, yaitu bagian belakang kompor berupa jendela.
Nyala api tidak bisa fokus dan selalu bergoyang/bergerak tidak beraturan karena embusan angin yang keluar masuk melalui jendela.
Keadaan api yang tidak tenang ini akan menimbulkan 3 dampak:
1. Butuh waktu lebih lama untuk memasak.2. Pemborosan bahan bakar (minyak, gas, atau kayu).3. Kalau tidak hati-hati, bisa menyebabkan kebakaran.
Jadi, walaupun perhitungan Feng Shui dibuat zaman dulu—bahkan mungkin di zaman masih menggunakan batu api—logikanya masih dapat diterima hingga sekarang.
Ini menunjukkan bahwa aturan Feng Shui dirancang berdasarkan pemikiran logika, bukan berdasarkan takhayul atau mistis.
Hanya saja, untuk memahaminya secara benar, kita wajib melakukan pendekatan berdasarkan budaya yang ada pada waktu lalu dengan kondisi sekarang.
Artikel ini telah tayang di idea.grid.id dengan judul Apa Alasan Kompor Tidak Boleh Diletakan Sebelah Sink? Ini Dampaknya!