Sajiansedap.com - Apakah anda salah satu penggemar bubble tea?
Jika iya, ada hal yang harus anda ketahui.
Jangan mau nasib anda sama dengan bocah 8 tahun ini.
Bocah 8 tahun ini divonis dokter mengalami gagal ginjal.
Hal ini karena dirinya sangat suka dengan bubble tea.
Dan sang orang tua pun menuruti keinginannya.
Namun, Anda sebagai orang tua sebaiknya tidak mengiyakan semua keinginan anak, terutama dari aspek makanan.
Jika Anda terlalu memanjakan Anak, bisa saja berakhir dalam penyesalan seumur hidup seperti yang dialami seorang pria di China.
Mari kita simak bersama ulasan lengkapnya.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Bocah Meninggal Divonis Kanker Ginjal
Dilansir dari Seehua, portal berita dari China, seorang anak perempuan berumur 8 tahun harus meregang nyawa karena ketagihan makanan dan minuman manis.
Ayah dari anak ini adalah seorang pastry chef, atau chef spesialisasi makanan penutup dan kue-kue.
Setelah bekerja, si Ayah hampir setiap hari membawa pulang kue dan minuman boba kesukaan anaknya.
Kebiasaan buruk ini berlangsung selama bertahun-tahun.
Di umur ke-8, anak ini menderita obesitas, dan tidak bisa bergerak lepas seperti anak-anak lain yang seumuran.
Pada awal tahun 2019, si anak perempuan yang tidak diketahui namanya ini merasakan sakit hebat di perutnya.
Baca Juga: Resep Bolu Gulung Mini Cokelat Lembut, Untuk Kudapan Spesial Siang Ini
Sakit perut ini menyebabkan berat badan si anak turun drastis.
Penyesalan Sang Ayah
Setelah dilarikan ke rumah sakit, orang tua akhirnya mengetahui bahwa anak kesayangan mempunyai kerusakan ginjal yang sangat serius.
Bahkan, kerusakan ginjal tersebut sudah masuk dalam golongan kanker ginjal.
Orang tua dicecar banyak pertanyaan oleh dokter untuk mengetahui pemicu kanker ginjal.
Setelah keterangan dari orang tua dan hasil pemeriksaan dicocokan, dokter berkesimpulan bahwa si anak menderita kanker ginjal karena terlalu banyak makan gula.
Tangis sang ayah langsung tumpah mendengar pernyataan si dokter.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
"Ini semua salah saya. Saya yang menyebabkan anak saya menjadi sakit," kata si Ayah.
Sayangnya, perjuangan sang anak melawan kanker ganasnya kanker ginjal harus terhenti setelah 30 hari terjangkit penyakit tersebut.
Peristiwa ini mengajarkan kita untuk mengawasi anak dan keluarga untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Dikutip dari Alodokter, Penyebab kanker ginjal belum diketahui secara pasti hingga kini.
Namun, dokter mendeteksi bahwa kanker dimulai ketika DNA dalam sel-sel ginjal bermutasi.
Akumulasi sel tersebut akhirnya membentuk tumor yang dapat menyebar ke seluruh organ ginjal atau bagian tubuh lainnya.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal, antara lain:
Merokok, hipertensi, obesitas, memiliki anggota keluarga penderita kanker ginjal, efek samping cuci darah jangka panjan.
Selain itu, bekerja di lingkungan yang mengakibatkan terpapar zat tertentu, seperti kadmium, dan Sindrom von Hippel-Lindau, yaitu kelainan bawaan yang mengakibatkan timbulnya tumor dan kista di beberapa bagian tubuh.