Dikira Bersih Ternyata Sumber Petaka, Berhenti Mencuci Piring dengan Spons Cuci Piring Kalau Kondisinya Seperti ini, Nyawa Seisi Rumah Dalam Bahaya

By Marcel Mariana, Senin, 1 Agustus 2022 | 06:11 WIB
Bahaya cuci piring dengan spons cuci piring (decaribbeans.com)

Sajiansedap.com - Setiap ibu rumah tangga tentu menggunakan spons cuci piring untuk mencuci piring.

Hal ini dianggap biasa, padahal ada bahaya yang siap mengancam loh.

Seorang peneliti dari Nofima lembaga penelitian makanan Norwegia, Trond Moretro, telah mempelajari hal ini.

Menurutnya, kuman seperti bakteri salmonella dan lainnya sangat menyukai permukaan spons yang lembab.

Spons cuci piring salah satunya.

Jika tidak dihentikan akan ada bahaya yang siap mengancam nyawa anda dan keluarga loh.

Sebuah studi Scientific American tahun 2017 menemukan beberapa hasil yang mengejutkan tentang jumlah bakteri yang bersembunyi di spons cuci piring yang kotor.

Beberapa pengujian menemukan lebih dari 300 jenis bakteri yang berbeda pada satu spons, dengan kepadatan hingga 45 miliar per sentimeter persegi.

Berikut ini ulasan lengkap bahaya spons cuci piring yang harus anda ketahui.

Jangan sampai menyesal belakangan!

Baca Juga: Garang Asem Ayam Recipe, Soul-Satisfying Food That Warm You up on Cold Nights

Bahaya Spons Cuci Piring

Banyak orang menggunakan spons yang sama untuk mencuci piring seperti yang mereka lakukan untuk membersihkan meja setelah persiapan makan.

Ini berarti Anda menggunakan alat yang sama untuk membersihkan sisa makanan dan Anda menggosok piring dan mangkuk.

Jadi dapat dipastikan bakteri akan sangat mudah menyerang tubuh.

“Salmonella dan bakteri lain tumbuh dan bertahan lebih baik di spons daripada di sikat, alasanya adalah spons dalam penggunaan sehari-hari tidak pernah kering,” kata Trond dikutip dariCNN, Kamis (9/6/2022).

“Satu spons dapat menampung lebih banyak bakteri daripada yang ada di Bumi,” jelasnya.

Studi terbarunya ini dipublikasikan di Journal of Applied Microbiology pada 13 Mei lalu.

Bakteri yang ada berkembang, menurutnya bakteri ini bisa menyebar ke benda-benda lain di luar spons.

Baca Juga: Emak-Emak Iseng Malah Jadi Berkah! Cuma Tabur Garam ke Spons Cuci Piring Selama 10 Menit, Jangan Kaget Gak Perlu Beli Baru Lagi

Misalnya saja tangan ketika mencuci piring, permukaan dapur, dan peralatan memasak. Berisiko membuat orang sakit.

Bakteri Salmonella bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti sakit perut, diare, dan demam tifoid.

“Spons yang lembab dan mengakumulasi sisa makanan yang juga merupakan makanan bagi bakteri menyebabkan pertumbuhan bakteri yang cepat,” ujarnya.

Trond Moretro mengatakan, cara konsumen menggunakan dan menjaga kebersihan spons cuci piring tidak berpengaruh besar.

Pertumbuhan bakteri Salmonella ataupun yang lainnya tetap akan terjadi.

“Sangat sulit bagi konsumen untuk menghindari pertumbuhan bakteri pada spons selama spons tidak diganti setiap hari,” pungkas Trond.

Ini merupakan penelitian lanjutan, setelah sebelumnya ada seorang ilmuwan asal Jerman yang pada 2017 melakukan penelitian serupa.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

Baca Juga: Resep Fried Apple Raisin, Menu Camilan Untuk Akhir Pekan Ala Restoran Cepat Saji

Dilansir dari Express UK, peneliti asal Jerman menemukan 362 jenis bakteri yang hidup di dalam spons cuci piring.

Ratusan bakteri tersebut ditemukan berada di setiap sentimeter persegi spons.

Lantas, apa yang harus dilakukan?

Apakah harus berhenti menggunakan spons cuci piring?

Cath Rees, profesor mikrobiologi di University of Nottingham yang tidak terlibat di penelitian ini, mengatakan tidak masalah jika tetap menggunakan spons.

Menurutnya, untuk mengurangi pertumbuhan bakteri bisa dilakukan dengan mengeringkan spons setelah digunakan.

“Pesan utama yang saya dapat adalah mereka (peneliti) tidak menemukan bukti bakteri pada spons atau sikat diambil dari berbagai situasi domestik,” ujarnya.

Baca Juga: Camilan Akhir Pekan Pasti Lebih Menarik Dengan Resep Mochi Balut Cokelat

Sehingga tidak ada bukti yang kuat untuk menyatakan bahwa spons menjadi sumber kontaminasi yang signifikan.

“Jika ada beberapa patogen tingkat rendah yang ditemukan di pakaian, mereka akan tumbuh cukup lambat. Di kondisi basah ada beberapa pertumbuhan terbatas, dalam kondisi kering jumlah tetap sama atau menurun,” jelas Cath Rees.

Sementara itu, seorang mikrobiologi dari Furtwangen University di Jerman, Markus Egert, disarankan untuk mencuci piring menggunakan sikat.

Namun, jika tetap ingin memakai spons cuci piring, maka pastikan untuk selalu menggantinya dua hingga tiga minggu sekali.

Baca Juga: Resep Baked Cream Macaroni, Kudapan Enak Untuk Akhir Pekan yang Bisa Dibuat Kurang Dari 60 Menit

Artikel telah ditayangkan di gridhealth dengan judul, Selama Ini Dikira Higenis, Spons Cuci Piring Ternyata Sarang Bakteri