Tak lain berkaitan dengan mikroflora usus besar dan peradangan pada sel epitel usus besar.
Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan ekstrak etanol dan etil asetat buah mengkudu yang difermentasi.
Mereka menguji aktivitas anti-inflamasinya pada sel Caco-2.
Menurut hasil, ekstrak etanol buah mengkudu yang difermentasi mendorong pertumbuhan spesies Lactobacillus dan Bifidobacterium (bakteri baik usus).
Sementara itu, ekstrak etil asetat buah noni yang difermentasi mengurangi spesies oksigen reaktif intraseluler dan secara signifikan menghambat siklooksigenase-2 (COX-2), interleukin-8 (IL-8), dan produksi prostaglandin E2 dan neutrofil chemotaxis.
Buah mengkudu yang difermentasi terbukti mengandung quercetin, yang bertanggung jawab atas efek anti-inflamasinya.
Hasil penelitian ini menunjukkan mengkudu yang difermentasi membantu meningkatkan pertumbuhan probiotik dan mengurangi oksidasi intraseluler dan peradangan sel Caco-2.
Dengan demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa fermentasi mengkudu dapat melindungi terhadap penyakit radang usus besar.
Manfaat lain dari buah mengkudu
Karena sifat obatnya, buah mengkudu telah lama digunakan oleh para praktisi pengobatan tradisional.
Meskipun pohon ini berasal dari Asia Tenggara, pohon ini sekarang juga tumbuh di daerah tropis seluruh dunia.