Rahab menuturkan, papeda termasuk makanan pokok yang dapat membuat kenyang karena mengandung banyak serat bergizi.
Ia melanjutkan, papeda biasanya dibuat menggunakan alat yang terbuat dari bambu dan biasanya disebut dengan gata-gata.
"Jadi dua utas bambu ini digunakan untuk menggulung papeda atau sagu bergantian, dari atas dan bawah, baru disajikan ke piring kecil. di piring kecil ini nanti makannya dengan ikan, entah itu ikan gabus atau ikan kembung," kata Rahab.
"Jadi kalau makan papedanya sendiri itu ya tanpa rasa, agak hambar, cuma lembut. Buat saya sih suka," lanjutnya.
2. Ulat sagu
Berdasarkan penelitian dari Balai Arkeologi Papua yang disampaikan oleh Rahab, ulat sagu merupakan salah satu sajian yang sudah ada sejak masa pra sejarah.
Dalam penelitian tersebut, Rahab melanjutkan, ditemukan temuan arkeologi berupa pecahan gerabah di situs dekat Kawasan Danau Sentani yang membuktikan bahwa manusia pada masa prasejarah sudah mengolah kuliner berbahan sagu.
Menurut Rahab, ulat sagu memiliki rasa yang hambar. Namun, masih bisa diatasi dengan bumbu masakan sederhana.
"Rasanya sih hambar tergantung dari bumbunya. ya, ada proses bumbu sederhana lah, kalau di papua kan bumbunya simpel-simpel," ujar Rahab.