Tanpa Bayar Apapun! Ini Cara Pasien Gagal Ginjal Dapat Layanan Cuci Darah dan Transplantasi Ginjal Pakai BPJS Gratis

By Amelia Pertamasari, Kamis, 1 September 2022 | 16:11 WIB
Layanan gagal ginjal yang ditanggung oleh BPJS gratis dari pemerintah. ()

Ginjal yang didonorkan kepada resipien harus dalam kondisi sehat. Ginjal ini diharapkan mampu menggantikan tugas atau fungsi ginjal yang sudah tidak mampu bekerja.

BPJS Kesehatan menjamin total biaya transplantasi ginjal hingga mencapai Rp 378 juta, termasuk pemeriksaan, observasi, pengobatan dan penyembuhan.

3. Perawatan CAPD

CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) adalah metode cuci darah yang dilakukan lewat perut.

"Ritual" ini bagi sebagian penderita gagal ginjal dianggap lebih praktis dan murah memilih metode hemodialisis (HD) atau cuci darah dengan menggunakan mesin.

Dibanding hemodialisis, CAPD dinilai lebih menguntungkan karena prosesnya dapat dilakukan secara mandiri dan bahkan setiap rekan dan pasien dilatih terlebih dahulu. Bahan dan alat cair juga diantar oleh pihak rumah sakit ke alamat pasien.

Jumlah biaya yang dicover BPJS Kesehatan sampai sembuh yaitu Rp76 juta per tahun setiap pasien.

Prosedur Pelayanan Pasien Gagal Ginjal

Dilansir dari Kompas, BPJS Kesehatan mempermudah prosedur hemodialisis atau cuci darah bagi pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Baca Juga: Cara Periksa ke Psikolog atau Psikiater dengan BPJS Gratis! Bagaimana Prosedurnya?

Dengan simplifikasi prosedur ini, peserta tidak perlu lagi mengulang membuat surat rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan layanan ini.

Saat ini pasien yang ingin melakukan cuci darah tinggal mengakses fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan tanpa perlu ke FKTP terlebih dahulu.

Hal ini dikerenakan penyakit yang diderita sudah jelas dan pasien memang membutuhkan pelayanan di fasilitas pelayanan tindak lanjut.

“Namun ada syaratnya, (pasien) direkam dulu finger print-nya. Dengan adanya rekaman ini memastikan dan memudahkan mereka datang ke sini (faskes), dan betul mereka adalah peserta,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris pada Senin (13/1/2020).