SajianSedap.com - Minyak goreng adalah satu bahan rumah tangga yang fungsinya sangat penting.
Ini digunakan dalam proses memasak untuk berbagai keperluan.
Misalnya untuk menumis, menggoreng, ataupun memanggang berbagai jenis makanan.
Maka dari itu, minyak goreng menjadi satu bahan yang selalu dibeli ibu rumah tangga.
Pada awal tahun lalu, minyak goreng mengalami kelangkaan dan harga yang melambung tinggi.
Itu membuat banyak ibu rumah tangga was-was dan berusaha mencari alternatif memasak.
Tapi kini pemerintah resmi mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Bersamaan dengan itu, minyak goreng sudah mulai berjajar memenuhi rak-rak minimarket dan supermarket.
Namun yang perlu diperhatikan, tak semua minyak goreng berkualitas baik, apalagi minyak goreng curah.
Jadi cari tahu bagaimana mengetahui kualitas minyak Anda lewat cara berikut.
Sebab minyak goreng berkualitas buruk dapat berbahaya bagi kesehatan dan lebih baik tak digunakan.
Cara Cek Kualitas Minyak Goreng
Pengecekan minyak goreng selalu perlu dilakukan. Karena kerap kali ada penipuan minyak goreng palsu di pasaran.
Di India sendiri, pemalsuan minyak goreng menggunakan campuran tri-ortho-cresyl-phospate, yaitu semacam mineral yang bekerja layaknya pestisida, dan bisa menimbulkan efek bagi tubuh layaknya pestisida.
Pemalsuan minyak goreng bisa dalam berbagai macam metode.
Selain pemalsuan, ada pula risiko peredaran minyak goreng yang sudah melewati masa kedaluwarsa yang juga bisa membahayakan kesehatan.
Dilansir dari NDTV, untuk mengecek kualitas minyak goreng, Anda cukup menggunakan dua sendok minyak goreng, mangkuk bersih, dan mentega kuning.
Masukkan minyak goreng ke dalam mangkuk dan tambahkan sesendok mentega kuning.
Jika minyak tak berubah warna, maka minyak aman dikonsumsi karena tak mengandung bahan campuran berbahaya.
Namun jika minyak berubah warna menjadi kemerahan, bisa jadi minyak sudah dicampur dengan bahan-bahan kimia yang bisa membahayakan tubuh.
Untuk mengecek mutu minyak, Anda juga bisa melihat kecenderungan minyak untuk membeku di udara yang dingin.
Jika minyak mudah membeku, maka minyak mengandung banyak lemak jenuh.
Dan lemak jenuh ini adalah properti yang bisa membahayakan kesehatan jantung.
Selain melakukan uji coba di atas, pastikan pula Anda membaca kemasan minyak goreng dengan teliti sebelum membelinya.
Jangan hanya tergoda harga murah saja tanpa meneliti kandungan juga masa kedaluwarsa minyak.
Hindari minyak goreng dengan komposisi yang mengandung lemak tinggi khususnya lemak jenuh.
Cara Membedakan Minyak Goreng Asli dan Palsu
Dilansir dari Kompas, peneliti dan dosen program studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Vella memaparkan cara membedakan minyak goreng asli dan palsu.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mendeteksi keaslian minyak goreng, yakni melalui uji organoleptik atau pengujian dengan menggunakan indra manusia.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi keaslian minyak goreng adalah melihat warnanya.
Minyak goreng asli memiliki warna kuning hingga kuning pucat. Jika warna terlihat lebih gelap, Vella mengatakan itu tidak normal atau termasuk minyak goreng palsu.
Selain warna, deteksi keaslian minyak goreng dapat juga dilakukan oleh indra penciuman, yakni dari bau.
Vella menjelaskan, minyak goreng asli memiliki bau yang khas seperti bau kelapa atau cenderung tidak berbau.
Perlu diwaspadai jika minyak tercium bau lain, seperti bau tengik dan amis. Sebab, minyak goreng dengan bau demikian dipastikan tidak normal atau palsu.
Bau tengik dan amis yang muncul, imbuh Vella, biasanya disebabkan dari hasil oplosan atau gabungan antara minyak baru dan bekas.
Terakhir, deteksi dari tekstur atau penampakan minyak goreng. Minyak goreng yang asli umumnya memiliki tekstur cair dan encer.
Sementara minyak goreng palsu cenderung lebih kental. Mengingat minyak palsu terbuat dari minyak bekas, maka tentunya sudah digunakan untuk menggoreng secara berulang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Cek Kualitas Minyak Goreng Apakah Aman Dikonsumsi ataukah Tidak